TEMPO.CO, Jakarta - Libur nasional Golden Week di Cina akan dimulai pada Selasa, 1 Oktober 2024. Diperkirakan turis Cina akan melakukan perjalanan lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sayangnya, tahun ini perekonomian sedang berada di titik rendah akibat pandemi, sehingga wisatawan akan menekan pengeluaran.
Turis Cina akan memilih destinasi yang lebih murah. Selama seminggu mereka diperkiarakan akan memilih tujuan domestik yang lebih murah atau tujuan luar negeri jarak pendek dan memanfaatkan penurunan harga tiket pesawat.
"Akan menjadi hasil yang baik jika pengeluaran pariwisata tetap stabil seperti tahun lalu," kata Liu Simin, seorang pejabat di divisi pariwisata lembaga penelitian China Society for Futures Studies yang berbasis di Beijing, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 30 September 2024. "Orang lebih bersedia bepergian ketika ekonomi sedang baik, tetapi ketika tidak ada pertumbuhan ekonomi, tidak ada pertumbuhan pariwisata."
Wisata Domestik
Wang Xin, seorang pekerja kantoran di Beijing, mengatakan bahwa ia memilih liburan di dalam negeri. Dia akan berkendara bersama keluarganya ke Yangzhou, sebuah kota dekat Shanghai yang terkenal dengan danau, taman, dan nasi gorengnya.
"Tidak ada biaya tol selama liburan jadi kami akan berkendara daripada naik kereta," kata wanita berusia 45 tahun itu. "Lebih baik tidak menghabiskan uang yang tidak perlu saat ekonomi seperti ini. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan di usia saya jika itu terjadi pada saya, saya tidak akan dapat menemukan pekerjaan lain."
Sebelum pandemi, tujuan Golden Week keluarganya mencakup Singapura dan Amerika Serikat.
Tiket Pesawat Lebih Murah
Harga tiket pesawat selama Golden Week diperkirakan akan menurun. Data dari platform perjalanan Flight Master menunjukkan harga tiket pesawat domestik diperkirakan 21 persen lebih murah daripada periode yang sama tahun lalu, sementara harga tiket pesawat kelas ekonomi internasional akan 25 rendah lebih rendah daripada 2023 dan 7 persen lebih rendah daripada 2019.
Platform itu memperkirakan tujuan internasional pilihan bagi pelancong keluar negeri akan tetap menjadi hub Asia jarak pendek, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura.
Trip.com, agen perjalanan daring terbesar di China, juga mengatakan destinasi teratas berada di Asia, tetapi telah terjadi pergeseran signifikan ke destinasi jarak jauh seperti Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Prancis tahun ini dengan masa tinggal yang lebih lama.
"Pelancong kemungkinan akan memanfaatkan harga tiket yang lebih rendah untuk bepergian lebih jauh, tinggal lebih lama, dan pindah ke hotel berbintang lebih tinggi," kata analis HSBC dalam sebuah catatan.
Pilihan Editor: Libur Hari Nasional Cina, Turis Tak Boleh Sembarangan Kunjungi Tembok Besar