Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Pengunjung mencoba membuat rengginang di Pawon Simbok, UMKM Rengginang Bu Yatin di Desa Wisata Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Pengunjung mencoba membuat rengginang di Pawon Simbok, UMKM Rengginang Bu Yatin di Desa Wisata Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desa-desa wisata di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, memiliki sejumlah sentra camilan khas untuk oleh-oleh wisatawan. Salah satunya adalah UMKM rengginang Bu Yatin di Desa Wisata Wanurejo. UMKM rengginang ini bukan hanya tempat pembuatan dan penjualan, tetapi juga sudah dikelola menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi pelancong. Namanya Pawon Simbok. 

Tempo bersama berkesempatan ke sana dalam Fam Trip Borobudur Trail of Civilization by Atourin pada akhir Agustus 2024. Seperti namanya, Pawon Simbok adalah dapur pembuatan rengginang Bu Yatin yang terkenal renyah. Bangunan ini berdinding kayu dan batu bata khas rumah Jawa. Ada beberapa area yang bisa dimasuki pengunjung, yakni area untuk tamu di bagian tengah, toko oleh-oleh di kiri dan kanan, serta dapur di bagian belakang. 

Proses pembuatan rengginang 

Pengunjung bukan hanya bisa melihat proses pembuatan rengginang, tetapi ikut mencobanya dengan bergabung dengan para pekerja di tengah-tengah ruangan. Rengginang terbuat dari beras ketan yang sebelumnya dikukus terlebih dahulu. 

Mudayati, salah satu pekerja, mengajari pengunjung membuat rengginang dari awal. Menurut dia, beras ketan harus direndam selama dua jam lalu ditiriskan sebelum dikukus sebanyak dua kali. Saat dikukus pertama, ketan harus sudah tanak sebelum diangkat. Setelah itu ketan yang sudah tanak diberi bumbu yang sudah dihaluskan dan disiram air panas, lalu diaduk menjadi aronan.

"Bumbu rengginang asin hanya bawang putih, terasi, dan garam. Sedangkan rengginang manis bumbunya gula pasir dan garam," kata dia.

Aronan itu kemudian dikukus lagi. "Jadi dua kali pengukusan, pengukusan pertama harus benar-benar matang supaya ketika digoreng nanti bisa mengembang," kata Mudayati. 

Setelah melalui dua kali pengukusan, ketan siap dicetak. Ada dua bentuk rengginang, pertama bundar dengan bagian tengah cekung seperti piring, kedua bentuknya bulat seperti bola kecil yang disebut jumputan atau lato-lato. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketan yang sudah dicetak itu diasapi di atas tungku persegi menggunakan serbuk kayu gergaji sampai 1,5 jam. Ini akan mengurangi kadar air sekaligus memberi aroma khas. Proses pengeringan dilanjutkan dengan penjemuran selama dua hari. 

Setelah kering, rengginang siap digoreng. Di bagian belakang Pawon Simbok terdapat beberapa tungku kayu untuk menggoreng. Tapi hari itu, tungku yang digunakan hanya satu. 

"Menggorengnya dengan api dari kayu karena lebih enak rasanya, ada aroma asap," kata Mudayati. 

Renyahnya Rengginang Bu Yatin 

Rengginang Bu Yatin terkenal renyah. Sayangnya, rengginang ini tidak bisa ditemukan di toko oleh-oleh lain selain di Pawon Simbok. Jadi, wisatawan harus datang langsung jika mencicipi rengginang ini. 

Di Rumah Pawon tersedia beberapa toples rengginang dan camilan renyah lainnya yang bisa dicicipi pengunjung. Jika suka dan ingin membelinya untuk oleh-oleh, terdapat dua toko di samping kiri dan kanan. Harga satu bungkus rengginang dimulai dari Rp15.000. 

Pilihan Editor: Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

4 hari lalu

Wisatawan berjubel di depan Pasar Beringharjo. Mereka masih menikmati Kota Yogyakarta pada awal tahun, Rabu, 1 Januari 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.


Bolu Stim Menara jadi Oleh-oleh Resmi PON Aceh-Sumut, Kuliner Lokal Makin Dikenal Luas

7 hari lalu

Brand Manager Bolu Stim Menara Gibran Saleh Ely menyerahkan Bolu Stim Menara kepada Ketua Harian PB PON Wilayah Sumut Baharuddin Siagian. Dok: Istimewa
Bolu Stim Menara jadi Oleh-oleh Resmi PON Aceh-Sumut, Kuliner Lokal Makin Dikenal Luas

Pada PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara, Bolu Menara menjadi official gift atau oleh-oleh resmi dari perhelatan akbar tersebut.


15 Oleh-Oleh Khas Semarang yang Wajib Dibeli, Ada Lumpia hingga Bandeng Presto

8 hari lalu

Seorang karyawan sedang menata lumpia untuk disajikan sebagai menu buka puasa di Semarang, 14 Juli 2015. Makanan yang berisi rebung ini menjadi salah satu buruan pemudik saat melintas di Semarang. TEMPO/Budi Purwanto
15 Oleh-Oleh Khas Semarang yang Wajib Dibeli, Ada Lumpia hingga Bandeng Presto

Saat berkunjung ke Semarang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Semarang berikut ini. Ada lumpia, wingko babat, hingga tahu pong.


30 Oleh-Oleh Khas Bandung dari Makanan sampai Kerajinan Tangan

8 hari lalu

Makanan khas Bandung. Foto: Canva
30 Oleh-Oleh Khas Bandung dari Makanan sampai Kerajinan Tangan

Jika Anda sedang berlibur ke Bandung, bisa membeli beberapa jenis oleh-oleh khas Bandung yang enak ini. Ada pia, oncom, cireng, hingga angklung.


Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

11 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyerahkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 untuk Desa Keciput di Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Kamis, 5 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

Desa Keciput Belitung dulu dikenal dengan wisata bahari, kini menunjukkan perkembangan yang baik


Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

15 hari lalu

Journey of the Stone, perjalanan menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Wisata ini menjadi bagian dari Borobudur Trail of Civilization atau BToC. (Dok. BToC)
Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

Wisata ini merupakan bagian dari Journey of the Stone, salah satu paket wisata BToC yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur.


Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

15 hari lalu

Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Di Desa Sambeng, pengunjung diajak membuat jala dan menebarnya di Sungai Progo. Ini merupakan bagian dari wisata Borobudur Trail of Civilization.


Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

17 hari lalu

Spot foto Randu Alas, di Desa Wisata Tuksongo, salah satu lokasi yang disinggahi saat wisata keliling desa wisata Borobudur dengan VW Safari, Rabu, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Asyiknya Wisata Keliling Desa Naik VW Safari di Borobudur

Perjalanan wisata kali ini akan melalui lima desa wisata di Borobudur, singgah ke UMKM untuk belajar membatik dan membuat gerabah.


Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

18 hari lalu

Sejumlah wisatawan belajar membuat gerabah dalam perjalanan wisata tematik Borobudur Trail of Civilization di Desa Wisata Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Menyusuri Jejak Peradaban Borobudur di Desa Wisata, dari Sawah, Sungai, sampai Meja Makan

Borobudur Trail of Civilization menawarkan beberapa paket wisata dari pertanian, kerajinan tangan, hingga kuliner.


Di Pagar Alam, Kopi Dibuat jadi Sabun hingga Teh untuk Oleh-oleh

20 hari lalu

Perempuan Adat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Desa Tebat Benawa, Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Sumsel saat pelatihan pembuatan sabun dari kopi lokal di Rumah Produksi Kopi Ringkeh, Rabu, 21 Agustus 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di Pagar Alam, Kopi Dibuat jadi Sabun hingga Teh untuk Oleh-oleh

Rumah produksi di Pagar Alam ini membuat kopi menjadi sabun mandi, massage oil, hingga teh sebagai oleh-oleh.