Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjajal jadi Nelayan Tanpa Perahu di Desa Wisata Sambeng Borobudur

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Seorang wisatawan mencoba membuat jala di Desa Wisata Sambeng, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Mila Novita
Iklan

Mencoba aktivitas nelayan

Dari museum, pengunjung diajak ke pinggir kali. Namun, karena hari masih terlalu terang untuk naik getek dan menyaksikan matahari terbenam, Afifa menawarkan pengunjung untuk mencoba aktivitas nelayan di Omah mBalong, sebuah bangunan semiterbuka dari kayu yang berada tepat di pinggir sungai. Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan menurun. Jalannya sudah dibeton, tetapi tidak bisa dilewati mobil. 

Di sana sudah ada Trimo, yang akrab disapa Pak Jenggot, bersama seorang rekannya, yang sedang membuat jala dari benang nilon. Jala ini akan digunakan untuk menangkap ikan di sungai. 

Dia menawari pengunjung untuk belajar membuat jala dengan alat yang terbuat dari bambu. "Kalau buat sendiri, ukuran lubangnya bisa sesuai (yang diinginkan)," kata Pak Jenggot. 

Setelah belajar membuat jala, pengunjung diajak mencoba menggunakannya di sungai. Tak perlu turun basah-basahan karena Pak Jenggot mengajarkan menjala dari atas getek bambu yang masih terikat di tepi sungai. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mempraktikkanya terlebih dahulu sebelum meminta pengunjung mencobanya. Tali jala dipegangnya di tangan kanan, lalu sebagian disangkutkan di siku kanan. Tangan kiri mememegang jala pada bagian lain. Lalu dia melemparkannya ke sungai. Jala itu mengembang membentuk lingkaran lebar. Setelah didiamkan sesaat, dia menarik talinya pelan-pelan sampai seluruh jala terangkat. Sayang, tak ada satu pun ikan yang nyangkut. 

Kata Pak Jenggot, sebelum erupsi Gunung Merapi, ikan di sungai ini begitu banyak. Saat erupsi, lahar mengalir ke sungai membuat banyak ikan mati. 

Menjala memang tidak semudah yang dikira. Ketika mencoba melempar jala, tak satu pun pengunjung yang berhasil membuatnya mengembang sempurna seperti yang dilakukan Pak Jenggot. Tapi ini menyenangkan sampai-sampai ada pengunjung yang mencobanya berkali-kali. 

Selain jala yang dilempar, Pak Jenggot juga mengatakan bahwa nelayan sering menggunakan jaring sepanjang 50 sampai 100 meter untuk menangkap ikan. 

"Pasang jaring biasanya musim kemarau, kalau musim hujan takut hilang terbawa arus sungai," kata dia. 

Ikan Tombro yang Mahal 

Selain ikan beong, di sungai ini juga terdapat beberapa jenis ikan lain seperti towes abang, melem, nila, bader, uceng, tombro, dan kating. Di antara ikan-ikan itu, ada satu jenis ikan yang selalu bikin nelayan senang jika bisa menangkapnya, yakni ikan tombro. 

Ikan ini sering juga disebut sebagai ikan dewa. Hal yang bikin nelayan senang adalah harganya yang mahal. 

"Harga satu ekor seberat dua ons bisa sampai Rp300 ribu," kata Tio Sutopo, pemilik rumah yang dijadikan museum itu. 

Menurut Tio, ikan ini berharga mahal karena ada kepercayaan bisa membawa keberuntungan. Selain itu, ikan ini tergolong langka dan tidak bisa dibudidayakan. 

"Biasanya ikan ini hidup di air yang agak deras," kata Tio.

Meski tak dapat ikan beong atau ikan tombro dari Sungai Progo, mencoba aktivitas nelayan di Desa Sambeng Borobudur ini menjadi salah satu aktivitas seru yang bisa dicoba wisatawan. Turis asing pun banyak yang tertarik mencobanya, kata Afifa. 

Pilihan Editor: Penghasil Kerajinan Batik Kayu Ini Raih Juara Pertama Lomba Desa Wisata di Yogyakarta

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menebus Dosa Kepada Laut

4 hari lalu

Warga melintas di samping kapal yang bersandar di laut yang tercemar sampah plastik di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu, 28 November 2018. Berdasarkan data Badan Pusat Statik (BPS), Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik per tahun dengan 32 juta ton di antaranya mengalir ke laut. ANTARA/Reno Esnir
Menebus Dosa Kepada Laut

Kelompok nelayan di Karawang menggunakan rangkaian ban bekas untuk menjebak sampah plastik di laut.


Penjabat Bupati Pasuruan Ajak Nelayan Jaga Kebersihan Pantai dan Laut

6 hari lalu

Penjabat Bupati Pasuruan, Andriyanto (kedua dari kanan)saat memimpin Apel Aksi Pasukan Bersih Pantai dan Laut Tahun 2024 yang digelar di Pelabuhan Perikanan di Desa Jatirejo, Kecamatan Lekok. Kamis, 12 September 2024. Dok. Pemkab Pasuruan
Penjabat Bupati Pasuruan Ajak Nelayan Jaga Kebersihan Pantai dan Laut

Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam memelihara lingkungan pesisir serta menjaga keberlangsungan ekosistem laut.


Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

7 hari lalu

Pengunjung mencoba membuat rengginang di Pawon Simbok, UMKM Rengginang Bu Yatin di Desa Wisata Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 28 Agustus 2024. TEMPO/Mila Novita
Jalan-jalan ke Desa Wisata di Borobudur, Cicipi Renyahnya Rengginang Bu Yatin di Wanurejo

Pengunjung tak hanya membeli oleh-oleh, tetapi juga mencoba membuat rengginang bersama para pekerja.


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Banyak Perairan Indonesia

8 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Banyak Perairan Indonesia

BMKG beri peringatan dini gelombang tinggi sampai 2,5 meter di banyak wilayah perairan. Dari utara Pulau Sabang sampai Laut Arafuru.


Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan LPG 3 Kg Dua Kali Lipat Lebih untuk Solo Raya September Ini

8 hari lalu

Pasokan LPG 3 kg tambahan didistribusikan ke pangkalan di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu, 8 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan LPG 3 Kg Dua Kali Lipat Lebih untuk Solo Raya September Ini

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah kembali menambah pasokan LPG 3 kg untuk wilayah Solo Raya pada 6-9 September 2024.


Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

12 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyerahkan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 untuk Desa Keciput di Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung, Kamis, 5 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Sukses Kelola Potensi Keindahan Alam Jadi Pariwisata Unggulan, Desa Keciput Belitung Raih ADWI 2024

Desa Keciput Belitung dulu dikenal dengan wisata bahari, kini menunjukkan perkembangan yang baik


Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

15 hari lalu

Basarnas terus melakukan pencarian terhadap satu orang nelayan korban tabrakan di perairan Batam-Singapura. Foto Humas Basarnas.
Nelayan Korban Tabrakan di Perairan Perbatasan Batam-Singapura Belum Ditemukan

Pencarian terhadap seorang nelayan yang menjadi korban tabrakan di perairan perbatasan Batam-Singapura terus dilanjutkan, Selasa, 3 September 2024.


Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

16 hari lalu

Journey of the Stone, perjalanan menyusuri Sungai Progo di Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Agustus 2024. Wisata ini menjadi bagian dari Borobudur Trail of Civilization atau BToC. (Dok. BToC)
Naik Getek Menyusuri Sungai Progo di Magelang, Ada Kisah tentang Candi Borobudur

Wisata ini merupakan bagian dari Journey of the Stone, salah satu paket wisata BToC yang terinspirasi dari relief Candi Borobudur.


Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

16 hari lalu

Ikan paus beluga yang dikira mata-mata Rusia, ditemukan  mati. Jorgen Ree Wiig/Sea Surveillance Service/Handout/NTB Scanpix via REUTERS
Ikan Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Ditemukan Mati

Bangkai ikan paus yang dinamai Hvaldimir didapati mengapung di laut oleh seorang nelayan bersama anaknya.


Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

16 hari lalu

Suasana pinggir pantai Pulau Senoa di Kabupaten Natuna saat pagi hari, Kamis, 29 Agustus 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Cerita dari Nelayan Natuna: Saat Tidak Tangkap Ikan, Mereka Sediakan Jasa Wisata ke Pulau Senoa

Ramli juga mengantarkan wisatawan yang hendak ke Pulau Senoa, Natuna, ketika sedang tidak mencari ikan.