TEMPO.CO, Jakarta - Desa Wisata Krebet di Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih juara pertama lomba desa wisata tingkat provinsi. Desa ini dikenal sebagai penghasil kerajinan batik kayu.
Selain juara satu, Krebet juga meraih penghargaan Apresiasi Desa atau Kampung Wisata Terbaik Kategori Digital. Desa dinilai telah menunjukkan inovasi dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan kreativitas semua pihak.
"Prestasi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan agar bisa berkompetisi di tingkat nasional. Kami berharap Desa Wisata Krebet bisa menjadi juara di tingkat nasional juga," kata Bupati Bantul pada penyerahan penghargaan juara Lomba Desa Tingkat DIY, di Yogyakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.
Mengenal Desa Wisata Krebet
Desa Wisata Krebet berada di perbukitan kapur Pajangan, dengan luas wilayah 104 hektare. Dari Kota Yogyakarta, desa ini berjarak sekitar 18 kilometer dari dan dari pusat kota bantul sekitar tujuh kilometer.
Desa ini dihuni sekitar 1.000 penduduk yang sebagian besar menjadikan membatik sebagai aktivitas sehari-hari. Batik kayu produksi Desa Wisata Krebet sudah menjangkau skala nasional dan internasional. Para perajin memasarkannya melalui galeri yang ada di desa itu atau mengikuti pameran skala nasional maupun internasional.
Dukung kemajuan desa wisata
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemda DIY dalam mendukung kemajuan desa wisata sebagai pilar penting dalam pembangunan pariwisata DIY berbasis pemberdayaan masyarakat.
"Peningkatan jumlah desa wisata menunjukkan kesadaran masyarakat akan potensi besar desa mereka. Meskipun tantangan ke depan tidak mudah, inovasi dan kreativitas adalah kunci untuk terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional dan internasional," kata Wagub.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata DIY Agus Priono mengatakan, perkembangan desa wisata di empat kabupaten provinsi DIY adalah hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, praktisi, asosiasi, komunitas, dan media massa.
"Lomba desa wisata ini merupakan bagian dari upaya pembinaan, pendampingan, dan evaluasi terhadap pokdarwis (kelompok sadar wisata) di DIY," ujar dia.
Pilihan Editor: 6 Desa Wisata di Dekat IKN, Bisa Lihat Bekantan dan Pesut Mahakam