TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda melihat penumpang lain melepas alas kaki saat berada di dalam pesawat? Meskipun mungkin terasa lebih nyaman, namun kebiasaan ini sebenarnya menyimpan sejumlah risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan Anda sendiri maupun penumpang lainnya.
1. Ancaman Kesehatan
Lantai pesawat, terutama area seperti toilet, adalah surga bagi jutaan mikroorganisme. Bakteri, virus, dan jamur dengan mudah berkembang biak di lingkungan yang lembap dan sering terpapar berbagai cairan tubuh. Ketika Anda berjalan tanpa alas kaki, kaki Anda menjadi kanvas bagi para mikroorganisme ini untuk berpindah dan menempel.
Luka kecil yang mungkin tidak Anda sadari bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri untuk menginfeksi tubuh Anda. Infeksi kaki, seperti kaki atlet atau infeksi kulit lainnya, adalah risiko yang sangat nyata.
Lingkungan pesawat yang tertutup dan ber-AC juga menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Jamur dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang lembap dan gelap, seperti sudut-sudut kabin pesawat atau di dalam karpet. Jika Anda memiliki luka terbuka, spora jamur dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh Anda dan menyebabkan infeksi yang serius.
Selain itu, beberapa penyakit kulit dapat menular melalui kontak langsung. Dengan berjalan tanpa alas kaki, Anda berisiko tertular penyakit kulit seperti kutu air atau penyakit kulit lainnya dari penumpang yang terinfeksi. Kondisi ini tentu akan sangat mengganggu perjalanan Anda dan dapat menular ke orang lain.
2. Resiko Keselamatan
Saat terjadi keadaan darurat di dalam pesawat, setiap detik sangat berharga. Setiap penumpang harus bergerak cepat dan terarah untuk mencapai pintu keluar darurat. Dalam situasi yang penuh kepanikan seperti ini, alas kaki berperan sebagai pelindung kaki yang sangat penting.
Bayangkan Anda harus berjalan di atas lantai pesawat yang mungkin dipenuhi dengan pecahan kaca, benda tajam, atau cairan panas akibat kecelakaan. Tanpa alas kaki, kaki Anda akan sangat rentan terhadap luka bakar, sayatan, atau cedera lainnya. Alas kaki akan memberikan lapisan perlindungan ekstra yang dapat mencegah cedera serius.
Selain benda-benda tajam, lantai pesawat juga bisa menjadi sangat licin. Turbulensi yang tiba-tiba atau tumpahan minuman dapat membuat lantai pesawat menjadi sangat berbahaya. Berjalan tanpa alas kaki akan membuat Anda sangat mudah terpeleset dan jatuh, terutama jika Anda sedang terburu-buru.
Cedera yang terjadi akibat terpeleset atau terluka saat evakuasi dapat menghambat upaya penyelamatan dan memperparah situasi darurat. Luka terbuka juga dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama dalam lingkungan yang tidak steril seperti di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan.
3. Kenyamanan Bersama
Suhu di dalam kabin pesawat sering kali diatur pada suhu yang rendah agar mayoritas penumpang merasa nyaman. Namun, bagi mereka yang tidak mengenakan alas kaki, suhu dingin ini dapat menyebabkan kaki terasa kedinginan dan tidak nyaman.
Selain masalah suhu, kaki manusia juga merupakan salah satu bagian tubuh yang paling banyak menghasilkan keringat. Keringat yang bercampur dengan bakteri alami pada kulit kaki dapat menimbulkan bau tidak sedap. Jika banyak penumpang melepas alas kaki di dalam kabin yang tertutup, bau kaki yang menyengat akan dengan mudah menyebar dan mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Kenyamanan dalam penerbangan adalah tanggung jawab bersama. Setiap penumpang memiliki hak untuk menikmati perjalanan yang nyaman dan menyenangkan. Dengan mengenakan alas kaki, kita tidak hanya menjaga kenyamanan diri sendiri, tetapi juga menghormati kenyamanan penumpang lain.
DAILY MAIL | EXPRESS.CO.UK
Pilihan Editor: Viral, Anak Dikurung dalam Toilet Pesawat karena Tak Berhenti Menangis selama Penerbangan