TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta sejak sore hingga petang ini kembali diwarnai aksi demonstrasi, bersamaan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Yogyakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024. Demonstrasi ini mengecam dan mendesak Jokowi segera lengser dan diadili karena dinilai berulangkali mempermainkan demokrasi lewat kuasanya.
Namun, aksi kali ini berbeda dari sebelumnya. Massa mahasiswa dan aktivis dari Gerakan Jogja Memanggil itu tidak lagi memblokade Jalan Malioboro, melainkan menggelar Mimbar Demokrasi di sisi pojok barat Titik Nol Kilometer, yang biasanya menjadi ruang terbuka para wisatawan untuk berkumpul. Area itu lokasinya hanya dipisahkan tembok Istana Kepresidenan Gedung Agung, tempat Jokowi diduga menginap saat di Yogyakarta.
Pantauan Tempo, aksi yang berlangsung mulai pukul 17.00 dan bubar pada 19.30 WIB itu berjalan tertib hingga selesai. Dengan kawalan ketat aparat yang mengelilinginya, massa aksi tetap bergiliran menggelar orasi dengan lantang, menyuarakan kritik dan tuntutan mereka pada rezim Jokowi.
Aktivitas wisata tak terganggu
Selama aksi berlangsung hampir tiga jam itu, arus lalu lintas di kawasan Titik Nol Kilometer terpantau ramai lancar. Tidak ada ruas jalan bagi kendaraan dari arah Malioboro yang diblokade kepolisian ke mana pun. Baik sisi ke arah barat, timur, atau selatan, semua bebas akses.
Pengunjung dan rombongan wisatawan baik lokal dan mancanegara yang kebetulan menyambangi kawasan Titik Nol Kilometer juga tetap melakukan aktivitasnya tanpa terganggu aksi massa. Hanya saja, kegiatan para pengunjung dan wisatawan itu sementara lebih banyak terkonsentrasi di pojok timur Titik Nol Kilometer. Adapun pojok barat penuh massa demonstran.
Selama aksi demonstrasi berlangsung dari Istana Kepresidenan Gedung Agung juga tak ada tanda tanda atau informasi Jokowi akan keluar istana menyapa warga atau sekadar bagi bagi kaus, seperti yang biasa ia lakukan ketika berada di Yogyakarta.
Pantauan Tempo, pada magrib, tampak lampu-lampu utama istana terang benderang dan sederet mobil terparkir di dalam. Namun tak diketahui apakah di dalam ada Jokowi atau tidak.
Seruan Peringatan Darurat belum berakhir
Dalam siaran persnya, salah satu aktivis peserta elemen Jogja Memanggil, Elanto Wijoyono mengungkap aksi hari ini digelar sebagai seruan #PeringatanDarurat yang belum berakhir.
"Praktik culas yang berusaha dilakukan penguasa dengan merevisi RUU Pilkada, menunjukkan tujuan utama rezim Jokowi adalah melanggengkan kekuasaan dan politik dinasti," kata dia.
Mereka menduga, pemerintahan Jokowi dan koalisi besarnya di DPR RI untuk terus membangkang terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terutama tentang syarat pencalonan kepala daerah.
"Kami menolak otoritarianisme populis yang dipraktikkan oleh Jokowi beserta kroninya dan akan terus melawan upaya pelemahan konstitusi," kata dia.
Demonstrasi di kawasan wisata Malioboro-Titik Nol Kilometer tercatat yang ketiga kali dalam sepekan terakhir. Pertama pada 22 Agustus, lalu 27 dan 28 Agustus. Selama demonstrasi berlangsung, massa mahasiswa dan aktivis menggelar aksi secara tertib dan damai, tak ada kericuhan ataupun bentrokan.
Pilihan Editor: Warisan Dunia Unesco, Kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta Dilengkapi Sistem Penanganan Kebakaran Cepat