Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudik ke Sumatra, Mampir ke Indralaya Melihat Kerbau Rawa dan Swafoto di Taman Firdaus

image-gnews
Kerbau Rawa sedang mencari makan di hamparan padang savana depan komplek perkantoran Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Kerbau Rawa sedang mencari makan di hamparan padang savana depan komplek perkantoran Tanjung Senai, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Iklan

TEMPO.CO, Palembang - Indralaya, ibu kota Kabupaten Ogan Ilir (OI) Sumatera Selatan, tidak hanya dikenal sebagai lokasi kampus utama Universitas Sriwijaya (Unsri). Kota berjarak sekitar 32 kilometer dari Jembatan Ampera kota Palembang ini menyimpan berbagai objek wisata yang sayang dilewatkan saat dalam perjalanan pulang kampung ke Sumatra.

Pemudik direkomendasikan singgah sejenak di kota ini untuk meregangkan persendihan setelah beberapa jam di kendaraan. Amirudin, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata kabupaten Ogan Ilir, mengatakan bahwa terdapat beberapa objek wisata yang bisa disinggahi, seperti Tanjung Senai Teluk Seruo, Jembatan Pesona. Di sekitar spot ini juga pemudik dapat menikmati pemandangan seribuan Kerbau Rawa sedang merumput di padang savana yang berada persis di depan pusat perkantoran pemerintah daerah.

Kerbau Rawa

Hingga saat ini rawa-rawa di kota Indralaya masih menjadi habitat utama pengembangbiakkan kerbau rawa. Jumlahnya mencapai seratusan hingga seribuan ekor. Bila datangnya pagi hari maka pelancong dapat menikmati iring-iringan kerbau keluar kandang melintasi badan jalan dan jalan kampung untuk menuju ke rawa-rawa. Mereka akan berenang dan berendam di sana hingga sore tiba.

Siapkan kameranya untuk mengambil momen manakala kawanan burung-burung berwarna putih bertengger di atas kerbau rawa itu. Burung ini sedang mematuk makannan berupa cacing yang biasa nya menempel di bagian tubuh kerbau. 

Universitas Sriwijaya (UNSRI) membangun Taman Firdaus di lingkungan kampus Indralaya, Ogan Ilir. Taman dibangun sebagai objek wisata dan tempat penelitian dalam rangka menuju green campus berkelas dunia. TEMPO/Parliza Hendrawan

Taman Firdaus

Taman Firdaus dibangun dengan memanfaatkan lahan seluas sekitar 70 hektare di dalam kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir. Objek wisata pendidikan ini dibangun agar Unsri ini menjadi Green Campus. 

Di dalamnya, terdapat hamparan tumbuhan berbagai jenis pohon buah seperti mangga, rambutan, dan tanaman bahan olahan obat herbal berupa beraneka rimpang. Masuk agak jauh lagi dari gerbang Taman Firdaus maka akan dijumpai danau dengan air jernih dan di pinggirannya ditumbuhi pohon-pohon peneduh. 

Kuliner Pindang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usai mencuci mata dan berswafoto, Indralaya memanjakan pemudik dan pelancong secara umum dengan makanan khas daerah setempat berupa pindang ikan patin, pindang tulang iga sapi, pindang udang. Untuk urusan perut ini, Amirudin merekomendasikan sejumlah tempat untuk kulineran di antaranya rumah makan Pas dan rumah makan Mantap. “Juga bisa mampir ke pondok pesantren Al -Iftifaqiah di Indralaya, serta Raudatul Ulum di Sakatiga.”

Kampus Unsri

Unsri merupakan salah kampus terbesar di Sumatera. Lokasinya berada persis di jantung Indralaya. Dalam sejarahnya, kampus Indralaya merupakan pengembangan kampus lama di Bukit Besar kota Palembang

Pembangunan kampus baru ini dimulai pada 1983 dengan bantuan dana Asian Development Bank (ADB), yang secara fisik baru dimulai pada tahun 1989 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 1993. Gubernur Sumatera Selatan Ramli Hasan Basri memberikan kuliah perdana menandai awal kegiatan akademik di kampus baru Indralaya ini pada 1 September 1993. 

Pulihkan Tenaga di Masjid An-Nur

Sempatkan singgah ke Masjid An-Nur untuk menunaikan salat sekaligus beristirahat bersama keluarga di kompleks perkantoran. Berjarak tidak kurang lebih 30 menit perjalanan dari Masjid An-Nur, akan ada Desa Wisata Burai. “Untuk oleh-oleh bagi keluarga di kampung halaman, pemudik bisa membeli produk dari pegiat UMKM seperti pengrajin tenun dan kerupuk kemplang, ada lagi pengrajin tenun di desa Tanjung Pinang,” ujarnya. 

Sejak beberapa tahun lalu akses menuju Indralaya makin gampang dengan dioperasionalkannya tol Palembang-Indralaya dan tol Palembang-Indralaya-Prabumulih. Sedangkan jalan Negara non-tol yang juga dikenal dengan jalan lintas timur Sumatra Ini juga masih berfungsi dengan baik. 

Pilihan Editor: Musim Hujan di Palembang, Kulineran dengan Seruput Pindang Mbok Sri Bisa Hangatkan Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

16 jam lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

2 hari lalu

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatra Selatan, bukan lagi bandara internasional. Statusnya turun jadi bandara domestik. TEMPO/Parliza Hendrawan
Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.


Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

9 hari lalu

Ilustrasi perceraian. Shutterstock
Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

13 hari lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.


PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

13 hari lalu

Alat berat dikerahkan untuk menyelesaikan pengaspalan  Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) di Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, 27 Maret 2024. Untuk memperlancar arus mudik 2024 serta meningkatkan kenyamanan pemudik, PT Waskita Sriwijaya Tol melakukan perbaikan di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Kayu Agung-Palembang (Kapal) dengan metode Scrapping Filling Overlay, Leveling, Patching dan ditargerkan selesai pada H-7 Idul Fitri 1445 H. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

14 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

16 hari lalu

Destinasi wisata budaya tempo dulu di Bukit Siguntang, Palembang. Di dalam Bukit Siguntang terdapat diantara nya makam Putri Rambut Selako. TEMPO/Parliza Hendrawan
Pulang Mudik Lebaran, Ini Destinasi Wisata Dekat Gerbang Tol Palembang dan Pekanbaru

Agar tak terlalu capai saat pulang mudik Lebaran bisa menepikan kendaraan untuk menikmati kuliner mengunjungi destinasi wisata


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

17 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

17 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

18 hari lalu

Ilustrasi penumpang di LRT Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Libur Lebaran di Palembang, Penumpang LRT Sumsel Capai 188.481 Orang

Jumlah penumpang LRT Sumsel naik selama masa libur Lebaran. Mencapai 188.481 orang.