TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang gugup setiap kali ingin naik pesawat, atau mereka yang sekadar penasaran, mungkin pernah memikirkan kursi di pesawat yang paling aman jika terjadi kecelakaan. Ternyata ada jawabannya berdasarkan statistik.
Dan Bubb, profesor di Universitas Nevada, Las Vegas, mengatakan, sebenarnya ada tempat yang lebih aman untuk duduk di pesawat. "Yaitu di bagian belakang pesawat," kata dia, seperti dilansir Travel and Leisure, Sabtu, 12 November 2023.
Baca juga:
Menurut analisis TIME pada 2015 terhadap data Federal Aviation Administration (FAA) selama 35 tahun, kursi di sepertiga bagian belakang pesawat memiliki tingkat kematian sebesar 32 persen, sedangkan kursi di sepertiga tengah memiliki tingkat kematian sebesar 39 persen dan kursi di bagian tengah pesawat memiliki tingkat kematian sebesar 39 persen, sepertiga bagian depan memiliki tingkat kematian sebesar 38 persen.
Lebih khusus lagi, kursi tengah di bagian belakang pesawat secara statistik adalah yang paling aman, dengan tingkat kematian hanya sebesar 28 persen. Sebagai perbandingan, kursi lorong di tengah kabin memiliki tingkat kematian sebesar 44 persen.
Tapi ini hanyalah peluang keseluruhan berdasarkan kecelakaan pesawat sebelumnya yang berbeda-beda. Misalnya, ketika United Airlines Penerbangan 232 jatuh di Sioux City, Iowa pada 1989, sebagian besar dari 184 orang yang selamat duduk di sepertiga tengah pesawat. Pada bencana Tenerife tahun 1977, kecelakaan pesawat paling mematikan yang menewaskan 583 orang, 61 orang yang selamat sebagian besar duduk di depan pesawat Pan Am yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
Ini tergantung pada situasi spesifik yang mungkin terjadi, jadi memilih tempat duduk berdasarkan peluang untuk selamat dalam kecelakaan mungkin bukan ide terbaik. Tentu saja ada sedikit keberuntungan, dan pesawat terbang pada umumnya merupakan bentuk transportasi yang paling aman. Ditambah lagi, duduk di bagian belakang pesawat tidak selalu nyaman.
“Data menunjukkan bahwa meskipun kursi paling aman ada di bagian belakang pesawat, namun kursi tersebut juga paling tidak nyaman saat terjadi turbulensi,” David Rimmer, CEO AB Aviation Group dan penyintas tabrakan pesawat di udara, mengatakan kepada Travel + Leisure. Belum lagi gangguan karena kedekatannya dengan toilet dan dapur.
“Mengingat kecilnya kemungkinan terjadinya kecelakaan, turbulensi adalah kondisi yang lebih sering terjadi dan harus dihindari oleh sebagian besar penumpang yang merasa takut,” ujar Rimmer. Dia menyarankan agar penumpang memilih kursi yang sedikit 'kurang aman' di dekat bagian tengah pesawat untuk menghindari dampak terburuk dari potensi udara buruk.
Jika benar-benar ingin memilih tempat duduk yang lebih aman, sebaiknya pilih tempat duduk yang dekat dengan barisan pintu keluar. Berdasarkan penelitian FAA tentang kemampuan bertahan hidup pasca-kecelakaan, pesawat harus dapat dievakuasi sepenuhnya dalam waktu 90 detik, itulah sebabnya terdapat begitu banyak pintu darurat di dalam pesawat. Analisis 2011 yang dilakukan Universitas Greenwich terhadap lebih dari 100 kecelakaan pesawat menunjukkan bahwa penumpang yang berada dalam jarak lima baris dari pintu keluar lebih mungkin untuk dievakuasi dari pesawat dengan aman.
Jadi sebenarnya, kursi mana yang dipilih mungkin tidak menjadi masalah, karena terbang adalah salah satu bentuk transportasi paling aman. Bahkan jika mengalami kecelakaan pesawat, peluang untuk bertahan hidup secara keseluruhan bagus. Menurut studi tahun 2020 yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, 98,2 persen penumpang dalam kecelakaan penerbangan antara tahun 2001 dan 2017 selamat dengan cedera ringan atau tanpa cedera, 0,6 persen selamat dengan cedera serius, dan 1,3 persen mengalami cedera fatal.
Daripada berfokus pada memilih kursi yang lebih aman di pesawat, ada beberapa langkah yang lebih baik yang dapat diambil untuk memastikan keselamatan dalam keadaan darurat. “Perhatikan instruksi pramugari, termasuk demonstrasi keselamatan,” kata Bubb.
Selain itu, ambil kartu keselamatan di saku belakang kursi dan bacalah dengan baik. Hitung berapa baris jarak pintu keluar terdekat sehingga penumpang dapat menemukannya dalam jarak pandang yang lebih pendek. Dan jangan pernah membuang waktu dengan mengambil barang-barang sebelum menyelamatkan diri dari pesawat dalam keadaan darurat, keluarlah secepat mungkin.
Pilihan Editor: Tips Berburu Tiket Pesawat Terbaik, Harga Murah Belum Tentu Menguntungkan