TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian Tahun Budaya atau Year of Culture Qatar-Indonesia berlanjut dengan gelaran Qatari Nights Iftar. Acara itu digelar di The Dharmawangsa untuk memperkenalkan kuliner khas kedua negara.
"Tahun Budaya Qatar-Indonesia dimulai di Republik Indonesia, di mana kedua negara saudara berbagi keragaman budaya," kata Duta Besar Qatar untuk Indonesia Fawziya Edrees Salman Al-Sulaiti, Jumat, 14 April 2023.
Dalam Qatari Nights Iftar, tersedia tiga titik khusus sebagai bagian dari pameran budaya kedua negara, yakni Qatari Food Corner, Garangao Corner dan Apem Corner.
Qatari Food Corner menyuguhkan sejumlah makanan khas Qatar, antara lain hidangan pembuka Nakheh, bubur Madrouba dan berbagai makanan khas Qatar berbahan dasar sagu. Sementara itu, masakan khas Indonesia yang diperkenalkan kepada warga Qatar adalah iga panggang madu, baby lobster Bunaken dan apem.
Dalam Garangao Corner, ditampilkan dekorasi rumah tradisional Qatar dan menawarkan permen gratis untuk para tamu layaknya tradisi Garangao di Qatar. Tradisi Garangao adalah tradisi di negara Teluk, termasuk Qatar, untuk memberikan semangat bagi anak-anak yang sedang berpuasa.
Dalam tradisi itu, anak-anak akan berkeliling ke rumah-rumah menggunakan pakaian adat tradisional. Lalu warga akan memberikan permen, kue atau kacang kepada anak-anak yang singgah.
Adapun di Apem Corner, ditampilkan demo masak pembuatan apem yang merupakan kue tradisional Jawa. Apem selalu menjadi bagian tradisi Ramadan dan Syawalan. Di sana juga ada dekorasi dengan Gunungan Apem sebagai simbol rasa syukur dan saling memaafkan.
Pilihan Editor: Rangkaian Qatar - Indonesia Year of Culture 2023, Tak Hanya Sekadar Pertukaran Budaya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.