TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan sport tourism Sleman Temple Run 2022 kembali dilaksanakan. Kini digelar Candi Banyunibo Sleman Yogyakarta, Ahad, 20 November 2022.
Gelaran itu menyedot 659 pelari profesional maupun pemula yang berasal dari 18 negara. Selain Indonesia, turut peserta dari Argentina, Australia, Belanda, Belgia, Canada, Hungaria, India dan Inggris. Ada juga pelari asal Jerman Barat, Norwegia, Srilanka, Swiss, Syprus, Amerika Serikat, Vietnam, Yunani dan Zimbabwe.
"Kami senang event lari ini kembali semarak, sehingga para peserta dari berbagai negara ini bisa hadir langsung dan melihat lebih dekat berbagai potensi wisata di Sleman," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang melepas para pelari.
Kustini menuturkan, untuk memulihkan sepenuhnya sektor wisata di Sleman pasca dua tahun lebih pandemi Covid-19, butuh banyak event kembali digelar. Sebab, menurut dia, hanya lewat event-event seperti itu wisatawan domestik dan mancanegara tahu bahwa destinasi di Sleman Yogyakarta sudah bisa dikunjungi.
"Keberadaan event juga berperan penting menambah daya tarik bagi destinasi, sehingga dari kolaborasi itu makin cepat mendorong pemulihan pariwisata pasca pandemi," kata Kustini.
Pelaksanaan event lari Sleman Temple Run 2022 ini diikuti oleh sebanyak 659 pelari profesional maupun pemula yang terbagi ke dalam 3 kategori race yaitu 25 K, 13 K, dan 7 K.
Penyelenggaraan Sleman Temple Run tahun ini juga mengambil rute kawasan sekitar Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi dan beberapa kawasan lainnya yang menampilkan potensi wisata Candi dan alam di wilayah Sleman.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Zayid menuturkan tahun 2022 ini merupakan yang ketujuh kalinya Sleman Temple Run diselenggarakan. Menurut dia, Sleman Temple Run ini menjadi salah satu sarana andalan kabupaten itu dalam mengenalkan potensi wisata yang berada di Sleman, baik di tingkat nasional, maupun internasional.
"Kami berharap kondisi pariwisata pasca pandemi ini berangsur membaik sehingga kepesertaan Sleman Temple Run di tahun berikutnya juga meningkat," kata Ishadi.
Baca juga: Wisata ke Borobudur Edupark, Ketahui Bagaimana Candi Borobudur Dibangun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.