TEMPO.CO, Jakarta - Operator kapal pesiar Norwegian Cruise akan mencabut aturan penggunaan masker mulai Selasa, 1 Maret 2022 dan sebaliknya hanya merekomendasikan penumpang memakai masker di dalam dan luar ruangan yang ramai. Norwegia awalnya menerapkan protokol masker sebelum pecahnya varian Omicron.
“Seperti yang kita lihat di daratan di seluruh dunia, termasuk di sini di Amerika Serikat, kita mulai melihat jalur pelayaran mengevaluasi kembali kebijakan penggunaan masker di dalam pesawat, terutama mengingat status vaksinasi yang tinggi dari para penumpang di dalam pesawat dan tes pra-pelayaran wajib,” kata Pemimpin Redaksi Cruise Critic Colleen McDaniel, dikutip dari Travelandleisure.
Norwegian juga telah mengubah kebijakan vaksinasinya untuk mengizinkan anak-anak di bawah usia 5 tahun yang tidak divaksinasi untuk berlayar. Setiap orang yang berusia 5 tahun atau lebih harus divaksinasi lengkap setidaknya dua pekan sebelum memulai perjalanan.
Jalur pelayaran juga mengharuskan semua tamu untuk mengambil tes antigen Covid-19 sebelum naik, tetapi mulai 1 Maret, perusahaan akan meminta semua tamu untuk menunjukkan bukti PCR negatif atau tes antigen yang diambil dalam waktu dua hari setelah check-in di pelabuhan Amerika Serikat dan diambil dalam waktu tiga hari setelah check-in di pelabuhan internasional.
Operator Royal Caribbean juga akan membatalkan persyaratan masker di area khusus tervaksinasi dari kapal pesiar tersebut pada 14 Februari mendatang. Perusahaan mulai mewajibkan masker di kapalnya pada Desember, tetapi sekarang akan kembali ke kebijakan sebelumnya yang mengizinkan orang tanpa masker.
Masker masih akan diminta untuk dikenakan di area dalam ruangan lainnya di kapal dan saat mengunjungi pelabuhan umum di mana peraturan setempat mengharuskannya. Menurut sebuah studi terbaru dari Cruise Critic, terlepas dari protokol yang diubah, 62 persen orang yang disurvei mengatakan mereka akan tetap berlayar meskipun masker menjadi persyaratan di atas kapal.
“Apa yang kami dengar dari pembaca kami adalah bahwa meskipun mereka sangat terbuka terhadap persyaratan vaksin, ada lebih banyak keraguan seputar persyaratan masker dan itu cenderung lebih menjadi penghalang untuk memesan daripada membutuhkan vaksin. Keraguan itu bisa tumbuh seiring kita melihat lebih banyak keringanan hukuman di darat, dan topeng menjadi kurang dari rutinitas sehari-hari kami,” kata Colleen.
Perubahan kebijakan tersebut terjadi ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menetapkan sistem klasifikasi baru untuk jalur pelayaran yang memilih untuk berpartisipasi dalam program Covid-19.
Badan tersebut sekarang akan mengklasifikasikan kapal dalam tiga kategori: Tidak Divaksinasi Tinggi (kapal dengan kurang dari 95 persen penumpang dan awak yang divaksinasi penuh), Sangat Divaksinasi (kapal dengan setidaknya 95 persen penumpang dan awak yang sudah divaksinasi lengkap, tetapi dengan mereka yang kurang dari vaksin terbaru), dan Vaccination Standard of Excellence (isi kapal setidaknya 95 persen penumpang dan awak dengan vaksin terbaru, termasuk booster).
CDC terus memperingatkan agar tidak bepergian dengan kapal pesiar, tetapi menjadikan panduannya opsional untuk jalur pelayaran bulan lalu yang memungkinkan Perintah Berlayar Bersyaratnya kedaluwarsa.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | TRAVEL AND LEISURE
Baca juga: Dua Operator Kapal Pesiar Batalkan Pelayaran Akibat Temuan Infeksi Omicron
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.