Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiada Takbir Keliling di Yogyakarta, Sultan: Esensi Lebaran Bukan Selebrasi

image-gnews
Anak-anak peserta takbir berkeliling kampung, mengikuti perayaan malam takbir. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga, yang berkeliling kampung membawa obor. Yogyakarta, 16 Juli 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Anak-anak peserta takbir berkeliling kampung, mengikuti perayaan malam takbir. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan warga, yang berkeliling kampung membawa obor. Yogyakarta, 16 Juli 2015. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat menghindari tradisi lebaran yang memicu kerumunan, seperti takbir keliling, halal bihalal, dan open house. Dia mengajak masyarakat memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum yang sarat nilai spiritualitas.

"Menyerukan keagungan nama-Nya dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga. Untuk mengurangi potensi kerumunan, saya berharap masyarakat tidak melakukan takbir keliling," kata Sultan di Yogyakarta, Kamis 6 Mei 2021. "Ingat, esensi hari kemenangan adalah tergapainya fitrah, bukan sekadar selebrasi semata."

Raja Keraton Yogyakarta itu mengingatkan kembali kasus Covid-19 yang angka kematiannya sudah mencapai 992 orang di Provinsi DI Yogyakarta. Sebab itu, dia mengimbau masyarakat turut mengantisipasi penularan virus corona selama libur lebaran ini.

"Para perantau dari Yogyakarta tak usah mudik, warga Yogyakarta yang tidak memiliki kepentingan mendesak sebaiknya di rumah saja dan menunda bepergian," kata Sultan Hamengku Buwono X. Dia mengakui memang tiada yang bisa mengobati kerinduan kepada sanak saudara, selain bertatap muka dan berjabat tangan langsung dengan mereka di kampung halaman.

Hanya saja, kondisi saat ini memaksa silaturahmi berjalan dengan cara berbeda demi kesehatan dan keselamatan semua. "Dengan begitu, kita lebih dulu menjaga mereka. Melepas rindu dalam jarak, memeluk, dan memaafkan mereka dari jauh demi mengurangi potensi risiko paparan Covid-19," kata Sultan Hamengku Buwono X.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan keputusan rapat koordinasi peringatan Hari Raya Idul Fitri di Kota Yogyakarta. "Tidak ada takbir keliling. Takbir hanya dilakukan di masjid-masjid dengan peserta maksimal 50 persen dari kapasitas dan dilarang melibatkan anak serta menerapkan protokol kesehatan maksimal," kata dia.

Pemerintah Kota Yogyakarta mengizinkan salat Idul Fitri berjamaah di masjid, lahan kosong, jalan raya di lingkungan sekitar. Syaratnya, hanya diikuti 50 persen dari kapaitas, tetap menjaga jarak, dan hanya dapat diikuti penduduk yang tinggal di lingkungan setempat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan adanya pembatasan kapasitas, Heroe Poerwadi melanjutkan, maka jumlah titik pelaksanaan salat Idul Fitri akan semakin banyak. Kondisi ini dibolehkan ketimbang memaksakan masyarakat salat beramai-ramai, berdesakan di satu tempat dan tak terkendali.

Heroe Poerwadi menganalogikan salat Idul Fitri dilaksanakan seperti saat masyarakat hendak mencoblos di pemilu. Pengurus RT ataau RW bisa mengadakan salat Ied dengan jemaah sesuai undangan. Dengan begitu, jemaah juga sudah tahu di mana dia akan salat saat hari raya tiba. "Seperti saat menuju TPS (tempat pemungutan suara) ketika pemilu, setiap orang sudah tahu di mana dia akan menggunakan hak pilih," katanya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan pengendalian kasus Covid-19 di Yogyakarta masih fluktuatif meski pemerintah telah menerapkan kebijakaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro. Pemerintah Yogyakarta sudah tujuh kali menjalankan PPKM Mikro mulai 26 Januari 2021 hingga 5 Mei 2021.

Di Yogyakarta, penerapan PPKM Mikro terbukti mampu menurunkan jumlah kasus Covid-19 secara signifikan. Sejak 9 Februari 2021 hingga 19 April 2021, tercatat kasus aktif Covid-19 turun sebesar 12,93 persen, dari 6.055 kasus menjadi 4.557 kasus. Selama rentang tersebut, persentase kesembuhan juga bertambaah 12,81 persen, dari 72,43 persen menjadi 85,24 persen. Tingkat bed occupancy rate turun sebesar 18,5 persen, dari 63,64 persen menjadi 45,14 persen.

Kendati kasus Covid-19 relatif turun, masih ada sembilan RT yang masuk zona merah Covid-19 sampai awal Mei 2021. Sementara zona oranye Covid-19 terjadi di 21 RT di DI Yogyakarta. "Kondisi krisis masih terjadi meskipun kami telah menerapkan PPKM Mikro engan ketat. Sebab itu, penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat harus ditingkatkan," kata Sultan Hamengku Buwono X.

Baca juga:
Sultan HB X Jelaskan Kebijakan Yogyakarta Soal Penyelenggaraan Tradisi Lebaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

6 jam lalu

Sejumlah jamaah calon haji antre menaiki pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu 24 Mei 2023 dini hari. Sebanyak 360 calon haji kloter pertama embarkasi Solo asal Kabupaten Grobogan diberangkatkan menuju Arab Saudi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.


Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

7 jam lalu

Warga dari Forum Masyarakat Peduli Pendidikan melakukan aksi memasak dengan bahan pangan murah akibat mahalnya harga biaya pendidikan dan kenaikan BBM di depan DPRD Provinsi Jawa Barat di Bandung, 22 September 2022. Mereka memprotes mahalnya biaya pendidikan di SMA/SMK negeri yang sampai saat ini belum bebas dari dana sumbangan pendidikan yang besarannya ditentukan oleh komite sekolah. TEMPO/Prima mulia
Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.


Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

15 jam lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.


Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

18 jam lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.


Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Perayaan adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman pada 1-3 Mei 2024. Dok. istimewa
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?