Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pandemi Covid-19, Pemerintah Diminta Kaji Kebijakan Bebas Visa

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
ilustrasi paspor ditolak (pixabay.com)
ilustrasi paspor ditolak (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta pemerintah meninjau kembali kebijakan bebas visa untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

"Kebijakan bebas visa harus ditinjau kembali terutama untuk negara-negara yang rawan Covid-19," ujar Bambang dalam acara webinar yang digelar Sekolah Tinggi Pariwisata atau STP Trisakti di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Menurut Bambang, wisatawan yang datang ke Indonesia nantinya harus sudah terseleksi dan bebas dari virus corona.

Ketentuan tentang visa bebas kunjungan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016. Dalam Pasal 3 ayat (1) peraturan itu menyebutkan, 'Warga negara asing penerima bebas visa kunjungan dibabaskan dari kewajiban memiliki visa kunjungan untuk masuk wilayah Indonesia'.

Bebas visa kunjungan itu berlaku selama 30 hari dan tidak dapat diperpanjang. Ada 169 negara yang mendapatkan fasilitas bebas visa. Beberapa negara di dalamnya termasuk yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi, yakni Spanyol, Amerika Serikat, Italia, Tiongkok, Rusia, dan Inggris.

Pada 20 Maret 2020, pemerintah telah menghentikan sementara pemberian bebas visa kunjungan dan visa kunjungan terhadap warga negara asing yang akan masuk ke Indonesia. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan dan Visa Kunjungan Saat Kedatangan, serta Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. TEMPO/M Taufan Rengganis

Bambang Soesatyo mengatakan pengetatan pemberian fasilitas bebas visa di masa new normal nanti menjadi salah satu kunci keberhasilan pariwisata di Tanah Air. Menurut dia, sektor pariwisata akan bangkit pada era new normal karena masyarakat butuh hiburan setelah lama berdiam di rumah.

"Sektor pariwisata harus menjadi prioritas dalam pembenahan ekonomi dan menjadi target devisa negara," kata dia. Selain itu, Bambang Soesatyo mengingatkan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata yang mencakup budaya, agama, nilai sejarah, termasuk kesehatan. "Perlu menyiapkan strategi dan standar baru di sektor pariwisata sebelum masuk era new normal."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

7 jam lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.


Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.


Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

1 hari lalu

Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia. Istimewa
Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

3 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.


Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

3 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.