Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Lebaran Ketupat, Begini Filosofi Ketupat Keraton Cirebon

image-gnews
Ilustrasi buka puasa/ketupat. Robertus Pudyanto/Getty Images
Ilustrasi buka puasa/ketupat. Robertus Pudyanto/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon - Usai puasa enam hari pada bulan Syawal, Keraton Kasepuhan menghelat tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat. Ketupat dibagikan ke sejumlah masjid dan situs lainnya yang ada di Cirebon.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat pada Minggu, 31 Mei 2020, menjelaskan, pihaknya menggelar tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat di Keraton Kasepuhan Cirebon. “Ketupat yang dibuat di sini kami kirimkan ke sejumlah masjid,” ungkap Sultan Sepuh.

Ketupat-ketupat tersebut dikirimkan, di antaranya ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang usianya sudah 500 tahun, Masjid Pejlagrahan yang usianya juga sudah 500 tahun, Langgar Agung yang ada di lingkungan Keraton Kasepuhan, Masjid Ketandan, dan sejumlah situs yang ada di Cirebon.

“Termasuk kami kirimkan juga untuk para wargi (warga) dan abdi dalem yang ada di lingkungan Keraton Kasepuhan,” ungkap Arief.

Dijelaskan Arief, tradisi syawalan merupakan bentuk rasa syukur setelah berpuasa sunah enam hari usai Hari Raya Idul Fitri. “Lebaran ketupat ini sebagai bentuk rasa syukur kami telah melakukan puasa sunah syawalan 6 hari,” ungkap Arief.

Tradisi Syawalan yang disebut juga dengan lebaran ketupat, karena dalam tradisi warga Cirebon tak membuat ketupat saat Hari Raya Idul Fitri. “Hari ini baru kami membuat ketupat sehingga disebut Lebaran Ketupat,” ungkap Arief. Tradisi ini telah berlangsung secara turun temurun.

Ketupat sendiri bukan kata tanpa arti. Menurut Arief memiliki makna yang sangat mendalam. Ketupat berasal dari kata kupat. Paraphrase kupat yaitu ngaku lepat atau mengaku bersalah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Janur atau daun kelapa yang membungkus ketupat merupakan kependekan dari kata ‘jatining nur’ yang diartikan sebagai hati nurani. Sedangkan beras yang dimasukkan ke dalam anyaman ketupat digambarkan sebagai nafsu duniawi yang dibungkus dengan hati nurani.

“Bagi masyarakat Cirebon, bentuk ketupat yang persegi diartikan dengan kiblat papat limo pancer,” ungkap Arief. Papat dimaknai sebagai simbol empat penjuru mata angina utama, yaitu timur, barat, selatan dan utara. Ini artinya kemana pun manusia pergi tidak boleh melupakan pancer (arah) kiblat atau arah salat.

Bangunan Siti Hinggil Keraton Pakungwati yang masih utuh yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana sekitar tahun 1430 M di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). Keraton kerajaan Islam ini yang menjadi cikal bakal Keraton Kasepuhan Cirebon. TEMPO/Prima Mulia

Rumitnya anyaman janur untuk membuat ketupat merupakan symbol dari kompleksitas masyarakat saat itu. Anyaman yang melekat satu sama lain merupakan anjuran bagi seseorang untuk melekatkan tali silaturahmi tanpa melihat perbedaan kelas sosial.

IVANSYAH 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

9 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

9 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


5 Sultan yang Tersisa di Dunia

45 hari lalu

Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah (kanan) didampingi Menkominfo Budi Arie Setiadi (kiri) berjalan menuju kendaraan saat tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin, 4 September 2023. ANTARA/Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi
5 Sultan yang Tersisa di Dunia

Malaysia resmi melantik Sultan Ibrahim Iskandar sebagai raja ke-17 Malaysia menggantikan Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah,


Sebanyak 65 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Kota Cirebon saat Libur Nataru

2 Januari 2024

Bangunan Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Panembahan Pakungwati I tahun 1529 di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). Keraton kerajaan Islam ini merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana. TEMPO/Prima Mulia
Sebanyak 65 Ribu Lebih Wisatawan Kunjungi Kota Cirebon saat Libur Nataru

Jumlah kunjungan wisatawan di Cirebon itu tercatat sejak Sabtu, 23 Desember 2023 hingga Senin, 1 Januari 2024.


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Mirip Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Buras, Lontong, dan Ketupat

18 Juni 2023

Burasa terbuat dari beras dan santan yang dikukus, rasanya gurih dan beraroma harum. Foto: @whestyputri
Mirip Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Buras, Lontong, dan Ketupat

berikut perbedaan antara buras, lontong, dan ketupat.


8 Tempat Wisata di Cirebon Mulai dari Keraton hingga Wisata Alam

1 Mei 2023

Bangunan Keraton Kasepuhan yang dibangun oleh Panembahan Pakungwati I tahun 1529 di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). Keraton kerajaan Islam ini merupakan perluasan dari Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana. TEMPO/Prima Mulia
8 Tempat Wisata di Cirebon Mulai dari Keraton hingga Wisata Alam

Keraton di Cirebon ternyata bisa menjadi tempat wisata menarik untuk dikunjungi karena tempatnya yang bersejarah.


Mengenal Sejarah Festival Lopis, Ajang Silaturahmi dan Promosi Wisata

1 Mei 2023

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (berkaos putih/kanan) saat persiapan melakukan pemotongan lopis raksasa di Kelurahan Krapyak, kota Pekalongan, Sabtu 29 April 2023/ ANTARA
Mengenal Sejarah Festival Lopis, Ajang Silaturahmi dan Promosi Wisata

Masyarakat Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan, Jawa Tengah memiliki tradisi Syawalan yang unik, yaitu memotong lopis raksasa. Apa sejarahnya?


Fadel Harap Gebyar Ketupat Boliyohuto Jadi Wisata Gorontalo

30 April 2023

Fadel Harap Gebyar Ketupat Boliyohuto Jadi Wisata Gorontalo

Lebaran Ketupat pertama kali digelar oleh masyarakat keturunan Jawa-Tondano yang datang pada 1909.


Fadel Muhamad: Lebaran Ketupat Kontribusi untuk Persatuan

30 April 2023

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Fadel Muhamad: Lebaran Ketupat Kontribusi untuk Persatuan

Masyarakat Gorontalo menggelar lebaran ketupat sepekan setelah Idulfitri.