TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte mengumumkan lockdown (mengunci) semua wilayah Italia untuk mencegah penyebaran virus corona. Bagian utara negara itu, yang mencakup 16 juta orang, sudah dikunci. Sementara penguncian seluruh Italia, berlaku mulai Selasa, 10 Maret dan berlangsung hingga 3 April.
Conte mengatakan perjalanan di dalam negeri hanya akan terjadi jika benar-benar diperlukan. Pertemuan publik, seperti acara olahraga dibatalkan. Semua karyawan didorong untuk tetap di rumah dan semua orang didesak untuk menjaga jarak, setidaknya satu meter dari satu sama lain. Bar dan restoran harus tutup pukul 6 sore, berkumpul di luar bar untuk minum dilarang dan pusat perbelanjaan harus tutup pada akhir pekan, menurut Wall Street Journal.
"Tetap di rumah," kata Conte dalam konferensi pers, Senin, 9 Maret 2020. Masyarakat hanya boleh bepergian jika untuk pekerjaan yang mendesak atau keadaan darurat, kata Perdana Menteri. Sekolah dan universitas akan tutup, begitu juga teater dan pusat kebugaran. Keputusan pemerintah juga menyerukan untuk melarang acara publik seperti pernikahan dan pemakaman.
Militer Italia ditugaskan untuk menegakkan jalannya lockdown di negara ini. Jika ada yang melanggar dapat dikenakan denda bahkan dipenjara. Lockdown mulai berlaku pada Selasa pagi dan akan berakhir pada 3 April. Penguncian akan berdampak pada 60 juta populasi Italia.
Italia memiliki lebih dari 9.000 kasus virus corona dan sebanyak 463 meninggal pada hari Senin, 9 Maret 2020. Italia menjadi negara yang memiliki angka kematian tertinggi di luar Tiongkok. Di seluruh dunia ada sekitar 110.000 kasus yang dikonfirmasi dengan lebih dari 3.800 orang meninggal akibat COVID-19 pada Senin, 9 Maret 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
ALFI SALIMA PUTERI | HUFFPOST | FORBES