TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan bahwa Yogyakarta masih aman dan siap dikunjungi wisatawan. Meskipun, saat ini dunia sedang dilanda kedaruratan persebaran virus corona disease (Covid-19).
"Yogyakarta aman dan siap dikunjungi wisatawan, dengan produk wisata yang prima," ujar Sultan dalam keterangan resmi yang dikeluarkan melalui Dinas Pariwisata DIY di Yogyakarta, Senin, 9 Maret 2020.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo itu, Sultan menuturkan indikator keamanan untuk wisatawan yang menyambangi Yogyakarta -- mendasarkan pada pantauan dan data Dinas Kesehatan DIY -- bahwa, belum ada satu pun warga masyarakat ataupun wisatawan di Yogyakarta yang dinyatakan positif terpapar virus corona.
Meski demikian, pemerintah DIY terus bersiap memberi layanan kepada wisatawan maupun warga, apabila terjangkit virus corona. Seperti menyiagakan fasilitas kesehatan disertai dengan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang memadai. Mereka ditempatkan pada empat rumah sakit rujukan, 74 rumah sakit lainnya, dan 121 puskesmas di kabupaten/kota DIY.
Dengan demikian sarana untuk penanganan dan pengamanan terhadao potensi serangan virus corona siap setiap saat, jika dibutuhkan masyarakat dan wisatawan.
Lebih lanjut, ujar Sultan, untuk pencegahan persebaran virus corona di DIY, telah pula diterbitkan Instruksi Gubernur No. 2/1NSTTR/2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Disease (Covid-19).
Instruksi Gubernur DIY it,u selanjutnya ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Kepala Dinas Pariwisata DIY, Nomer 188/01928 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Disease (Covid-19).
Pemerintah DIY juga menekankan agar industri dan destinasi wisata memastikan adanya fasilitas pencegahan penularan. Seperti sarana cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan memastikan pembersihan secara berkala pada fasilitas umumnya. Meliputi destinasi wisata, bandara, terminal, stasiun, hotel, restoran, desa/kampung wisata.
Sultan pun menyatakan Yogyakarta sebagai destinasi utama pariwisata di Indonesia, aman dan siap dikunjungi wisatawan, dengan mengandalkan daya tarik wisata budaya, alam dan wisata buatannya.
Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga
Pariwisata Yogyakarta dipastikan tetap menggeliat dengan sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) serta industri kreatif yang ada. Sepanjang tahun 2020 ini terdapat 283 event pariwisata. Yogyakarta pada 2019 dikunjungi lebih dari 6,5 juta wisatawan domestik dan 433 ribu wisatawan mancanegara, ditargetkan meningkat tahun ini.
Yogyakarta bahkan telah meraih penghargaan untuk Pengembangan Destinasi kategori Platinum Indonesia's Attractiveness Award, dan TOP 100 World Sustainable Destinations untuk Desa Wisata Nglanggeran dan Pentingsari.
PRIBADI WICAKSONO