Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Danau Como di Italia salah satu destinasi wisata populer. Sebanyak 1,4 juta wisatawan mengunjungi danau terbesar ketiga di Italia itu setiap tahun. Meski begitu, pemerintah setempat sedang mempertimbangkan untuk menerapkan pajak wisatawan harian. 

Mirip dengan yang dihadapi Venesia, banyak wisatawan yang melakukan perjalanan satu hari ke Danau Como. Namun hal ini ternyata justru merugikan pelaku industri wisata di sana 

Keluhan pengunjung harian 

Presiden asosiasi hotel Lecco, kota tepi danau, Severince Beri mengaku kewalahan dengan wisatawan yang mengunjungi Danau Como di harii Minggu. “Saya tidak tahu apa yang terjadi setelah COVID, tapi kami tidak lagi memiliki cukup meter persegi untuk semua wisatawan yang datang pada hari Minggu,” ujarnya.

Menurur dia pengunjung harian hanya mendatangkan sedikit pendapatan. Justru membawa banyak sampah dan menimbulkan gangguan. Dia khawatir, wisatawan yang menghabiskan lebih banyak uang untuk menginap di hotel akan enggan mengunjungi daerah tersebut. Wisatawan yang lebih lama tinggal berpotensi meningkatkan pendapatan penduduk setempat. 

Baru-baru ini, karena banyaknya wisatawan yang mengunjungi Danau Como di hari Minggu ada laporan mengenai antrean feri yang melintasi danau. Begitu juga dengan keraiaman di stasiun Como karena banyaknya orang.

Meniru aturan Venesia

Walikota kota tepi danau Como, Alessandro Rapinese, mengatakan dia sedang mempertimbangkan peraturan harian seperti di Venesia. Dia mengecam overtourism di Danau Como dan berharap peraturan tersebut dapat segera diberlakukan.

“Kami sudah mendiskusikan gagasan [pajak turis].  Revolusi dimulai dengan langkah-langkah nyata dan kami siap untuk perjalanan panjang ini,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, walikota belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai berapa besaran biaya tersebut, siapa yang harus membayar, dan kapan akan diberlakukan. Kalau ingin meniru aturan yang diterapkan Venesia, biaya tersebut akan berlaku bagi wisatawan harian. Bukan wisatawan yang telah memesan akomodasi semalam di kota tersebut. Aturan biaya untuk wisatawan harian itu hanya dapat dikenakan pada hari-hari sibuk seperti akhir pekan dan hari libur nasional.

Overtourism di Danau Como

Beberapa tahun terakhir lonjakan wisatawan yang mengunjungi Danau Como menyebabkan overtourism.  Kerumunan pengunjung membludak sejak beberapa selebriti termasuk George Clooney membeli properti bernilai jutaan euro di sepanjang garis pantai. Terlebih danau tersebut menjadi latar untuk film-film termasuk Casino Royale dan House of Gucci.

Musim panas lalu, salah satu Villa del Balbianello di tepi danau, yang muncul dalam film James Bond dan Star Wars terpaksa membatasi jumlah pengunjung. Dari 2.000 pengunjung menjadi 1.200 pengunjung setiap hari.

Italian Fund for the Environment, sebagai pengelola properti itu, mengatakan keputusan itu harus dilakukan untuk melawan dampak overtourism yang dapat berdampak lebih besar pada Danau Como. Termasuk adanya potensi perebutan rumah warga. 

EURONEWS | THE TIMES UK

Pilihan editor: Waktu Terbaik Mengunjungi Italia saat Cuaca Bagus dan Pengunjung Sepi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 jam lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

10 jam lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

3 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

4 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

4 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

7 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

9 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

10 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

12 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.