Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Dugaan Penyebab Ratusan Guiding Block di Kotabaru Hilang

image-gnews
Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah getol mengembangkan kawasan ramah pejalan kaki, atau semi pedestrian di sejumlah titik. Selain Malioboro, kawasan seperti Kotabaru (Jalan Suroto) dan Jalan Jenderal Soedirman juga telah rampung digarap sebagai semi pedestrian.

Dengan penataan semi pedestrian yang terus digarap dan diperluas titiknya itu, organisasi Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta meminta pemerintah tak abai dengan kondisi sarana fasilitas bagi penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus, yang disediakan di kawasan itu.
 
Sebab, masih terus bermunculan kerusakan sarana bagi disabilitas sehingga membuat jalur itu jadi tak ramah bagi pejalan lagi, "Misalnya sekarang, guiding block di area kawasan pedestrian Kotabaru kembali hilang. Jadi warga tuna netra kesulitan," ujar Koordinator Forpi Kota Yogyakarta, Baharudin Kamba, Senin 17 Februari 2020.
 
Hilangnya guiding block di kawasan pedestrian Kotabaru Yogyakarta bukan kali pertama. Karena pada pertengahan bulan Februari 2019 lalu, ada ratusan guiding block yang hilang. Padahal guiding block merupakan petunjuk jalan yang vital bagi penyandang tuna netra. Apalagi Kotabaru bukan kawasan lalu lintas lengang, melainkan pusat kota.
 
Hari menuturkan seorang penjaga parkir yang berada di kawasan pedestrian Jalan Suroto Kotabaru mengaku sering menemukan guiding block yang terlepas. Semua guiding block yang di temukan langsung dititipkan ke rumah Dinas Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
 
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meninjau fasiltas untuk difabel netra dan pengguna kursi roda di Boulevard Kotabaru Yogyakarta pada Jumat malam, 21 Desember 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana (Yogyakarta)
 
Dari pemantauan Forpi akhir pekan lalu, sepanjang depan Gedung Bentara Budaya Yogyakarta hingga depan kantor Partai Golongan Karya (Golkar) DIY saat ada sebanyak 101 guiding block yang hilang.
 
"Yang paling banyak adalah di utara Kantor Bulog (Badan Urusan Logistik) ada sebanyak 25 guiding block yang hilang," katanya.
 
Menurutnya, guiding block di jalan ini memang rentan terlepas, karena sering dilintasi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang keluar masuk perkantoran.
 
Forpi Kota Yogyakarta belum dapat memastikan penyebab 101 guiding block di kawasan pedestrian jalan Suroto hilang. Namun diduga hilang atau lepasnya guiding block karena kurang padatnya baut, yang dipasang sehingga rawan lepas.
 
"Kami harap ada pengawasan rutin sarana bagi difabel ini. Jika tidak segera diperbaiki, maka akan menyulitkan para penyandang tuna netra," ujarnya.
 
Selain itu, ujar Hari juga perlu ada penambahan CCTV di kawasan pedestrian jalan Suroto Kotabaru, Yogyakarta. Dengan adanya penambahan CCTV, maka diharapkan ada respon cepat dari pihak terkait bila guiding block hilang atau lepas.
 
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sebelumnya mengungkapkan penataan pendestrian Jalan Suroto Kotabaru yang juga disebut boulevard Kotabaru itu, sudah dilengkapi dengan guiding block yang menyambung di seluruh sirip jalan. 
 
"Tidak ada guiding block yang terputus, kebutuhan kaum difabel sangat kami perhatikan,” kata Haryadi. Menurutnya, penataan Kotabaru untuk menguatkan citra kawasan cagar budaya itu.
 
Masyarakat dan wisatawan yang menghabiskan libur panjang dapat menikmati suasana kawasan yang berfungsi sebagai garden city itu selain di Malioboro. Selain Kotabaru, ada empat kawasan cagar budaya di Yogyakarta yakni, Malioboro, Kotagede, Keraton dan Pakualaman.
 
“Kelima kawasan cagar budaya tersebut akan terus kami tata agar lebih indah, baik dan nyaman,” ujarnya.
 
Guiding block di pedestrian Kota Baru, Jalan Suroto. TEMPO/Pribadi Wicaksono
 
Revitalisasi pedestrian Kotabaru yang rampung sejak akhir 2018 itu dilakukan dengan menata trotoar di sepanjang jalan tersebut. 
 
Dari semula hanya memiliki lebar 1,1 meter ditambah menjadi 2,1 meter.
Trotoar menggunakan bahan teraso berwarna keabu-abuan, dilengkapi ornamen yang mendukung citra kawasan Kotabaru sebagai kawasan indies.
 
Sementara itu untuk menguatkan suasana kawasan indies ditambahkan sejumlah street furniture, seperti bangku dan tiang listrik di sepanjang jalan tersebut. Kawasan ini juga diberi lampu penerangan khusus. Desain lampu dan kursi akan disesuaikan laiknya kawasan masa lalu.
 
PRIBADI WICAKSONO
 
 
 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ade Armando Tunggu Pemanggilan dari Polda DIY

40 menit lalu

Elemen warga di Yogyakarta menggelar aksi damai sekaligus melaporkan pegiat sosial Ade Armando ke Polda DIY atas dugaan ujaran kebencian pasca menyebut Yogyakarta sebagai politik dinasti Rabu, 6 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ade Armando Tunggu Pemanggilan dari Polda DIY

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando merespon dirinya yang dilaporkan ke Polda DIY. Ia menanggapinya dengan santai soal pelaporan itu.


Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

53 menit lalu

Kawasan Tebing Breksi, Sleman, jadi andalan destinasi wisata akhir pekan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Libur Nataru, Yogyakarta Targetkan Dulang 800 Ribu Wisatawan

Puncak kunjungan wisatawan di destinasi wisata Yogyakarta setiap tahunnya terjadi pada Juni, Juli, dan Desember.


Sejumlah Kontroversi Ade Armando, Terbaru Singgung Politik Dinasti Yogyakarta

1 jam lalu

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Sejumlah Kontroversi Ade Armando, Terbaru Singgung Politik Dinasti Yogyakarta

Ade Armando kembali memantik kontroversi, terakhir menyinggung politik dinasti di Yogyakarta yang langsung mendapat respons warga.


Aliansi Warga di Yogya Resmi Polisikan Ade Armando Buntut Tudingan Dinasti

5 jam lalu

Warga yang tergabung dalam kelompok Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Yogyakarta Senin siang, 4 Desember 2023. Mereka memprotes pernyataan politikus PSI Ade Armando, yang menuding soal sistem dinasti di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aliansi Warga di Yogya Resmi Polisikan Ade Armando Buntut Tudingan Dinasti

Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa melaporkan politikus PSI Ade Armando ke Polda DIY dengan tuduhan ujaran kebencian buntut omongannya soal dinasti.


PSI Belum Putuskan Sanksi Untuk Ade Armando

6 jam lalu

Warga yang tergabung dalam kelompok Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Yogyakarta Senin siang, 4 Desember 2023. Mereka memprotes pernyataan politikus PSI Ade Armando, yang menuding soal sistem dinasti di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
PSI Belum Putuskan Sanksi Untuk Ade Armando

PSI menyatakan masih memproses sanksi untuk Ade Armando dalam hal komentarnya soal dinasti politik Yogyakarta.


Gunung Marapi Bukan Gunung Merapi, Berikut Perbedaannya

11 jam lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi Bukan Gunung Merapi, Berikut Perbedaannya

Masih saja ada yang salah menyamakan antara Gunung Marapi dan Gunung Merapi. Berikut beberapa perbedaannya, tak cuma lokasinya.


Pengamat Politik Singgung Pengaruh Blunder Ade Armando pada Perolehan Suara Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Warga di Yogyakarta menggelar aksi budaya Larung Sukerta untuk memprotes pernyataan pegiat media sosial yang juga caleg PSI Ade Armando yang menyinggung perlawanan dinasti terhadap Yogyakarta Selasa 5 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pengamat Politik Singgung Pengaruh Blunder Ade Armando pada Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Pengamat politik Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansyah menilai efektivitas kampanye tidak hanya ditentukan melalui kunjunga capres-cawapres.


Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

13 jam lalu

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) dan Ade Armando, di DPP kantor PSI Jakarta Pusat, Selasa 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
Politikus PSI Ade Armando Singgung Politik Dinasti Yogyakarta, Begini Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

Politikus PSI Ade Armando sebut pemerintahan Yogyakarta sebagai politik dinasti. Begini mulanya UU Keistimewaan Yogyakarta nomor 13 tahun 2012.


Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

23 jam lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.


Sektor Pariwisata Melesat Pasca Pandemi, Yogyakarta Genjot Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil

23 jam lalu

Sejumlah siswa melakukan ujian kompetensi bidang kepariwisataan di Yogyakarta. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sektor Pariwisata Melesat Pasca Pandemi, Yogyakarta Genjot Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil

Pertumbuhan sektor pariwisata turut memicu pertumbuhan hotel khususnya berbintang di Yogyakarta, kebutuhan tenaga kerja ikut naik.