TEMPO.CO, Mataram - Bila wisatawan membincangkan Pulau Lombok yang memiliki lanskap Indah, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga memiliki Pulau Sumbawa yang juga elok. Spot wisata yang luar biasa di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berada di kawasan wisata Gili Balu.
Gili Balu bukanlah pulau yang tunggal. Gili ini memiliki gugusan pulau yang tersusun dari 8 pulau, Perairannya merupakan habitat hiu gitar. Gili Balu terdiri dari gugusan pulau kecil: Kenawa, Paserang, Kambing, Kalong, Mandiki, Nyamuk, Ular, Belang.
Delapan pulau it uterus dikembangkan oleh Pemerintah KSB. Selain koleksi terumbu karang dan hiu gitarnya yang mendunia, KSB juga memiliki lagi tiga pantai yang jadi destinasi: Sekongkang, Jelenga dan Kertasari yang dikenal oleh wisatawan mancanegara penggemar selancar. Kemudian ada desa di atas awan, Mantar, yang dijadikan lokasi terbang layang. Di bawahnya ada pantai Bangka Bela. Sedangkan di Kecamatan Taliwang Danau Rawa Taliwang dan Poto Batu.
Keunikan lanskap KBS ini masih ditambah dengan Pulau Paserang. Pulau yang dahulu dijadikan lokasi jual beli ikan antar nelayan Lombok dan Poto Tano yang pulang melaut, kini ditata menjadi objek wisata. Pulau itu memiliki garis pantai 2.500 meter dan luas pulaunya sekitar 54,77 hektar atau lebih besar dibanding pulau Kenawa yang sudah populer terlebih dahulu.
Beberapa cottage yang telah dibangun di Pulau Paserang, Kabupaten Sumbawa Barat. (Tempo/Rita Nariswari)
Pulau ini bakal Pemerintah KSB sebagai obyek wisata bahari. “Pulau Paserang akan dijadikan kawasan resort yang dikerjasamakan dengan pihak swasta,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KSB I Gusti Bagus Sumbawanto kepada TEMPO, Senin 11 November 2019 pagi.
Daya tarik lainnya dari Paserang adalah keberadaan ikan Hiu Gitar di perairan Paserang. ''Tiga minggu lalu Kaka Slank menyelam di sana dan mendapati adanya Hiu Gitar itu,'' ujar Sumbawanto. Menurut Sumbawanto, hiu gitar sebenarnya hewan endemik yang hanya ada di Australia. Penemuan hiu gitar di Paserang itu disimpulkan, bukan sekedar lintasan lalu lalangnya, namun menjadi habitat endemic hiu unik itu.
Kehadiran Kaka Slank di KSB adalah dalam rangka kegiatan promosi. Kakak bergabung dengan 14 pegiat seni dari Institut Seni Indonesia Surakarta, yang membantu Pemerintah KSB menyiapkan ulang tahunnya ke-16 pada tanggal 20 November 2019 mendatang. Mereka menyiapkan Festival Taliwang.
Menurut Sumbawanto, sebulan terakhir ini para sutradara, komposer koreografer dan pelatih tari dari luar daerah tersebut, untuk menyiapkan atraksi di dalam lumpur. Di Sumbawa memang ada tradisi balap kerbau di lahan berlumpur. Rutinitas dan tradisi dalam Festival Taliwang direncanakan menjadi atraksi kalender wisata nasional mulai 2020.
Berapan Kebo di Sekongkang Sumbawa Barat. TEMPO/Supriyanto Khafid
“Para koreografer itu, membuat tarian dalam lumpur meniru gerak gerik kerbau. Juga ada gerak ibu-ibu pada waktu musim kering mencari air di sumber air. ''Ada 500 orang pelajar dan orang tua ikut tari Barinas di dalam lumpur,'' ucap Sumbawanto.
Acara yang dihelat di lapangan Kecamatan Taliwang itu, juga menampilkan Sekeco yaitu pria dan wanita berpantun sambil menunggang kerbau. Festival Taliwang ini sudah disebarkan informasinya kepada para wisatawan terutama di Mataram, Bali, dan Surabaya. Nah, dua atraksi wisata ini bisa membuat Anda selalu ingin kembali ke Sumbawa.
SUPRIYANTHO KHAFID