Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yopia, Warisan Kuliner Lasem yang Bertahan Ratusan Tahun

image-gnews
Yopia adalah kue kering berkulit tipis berisi gula Jawa. Merupakan salah satu kuliner khas Lasem, Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Yopia adalah kue kering berkulit tipis berisi gula Jawa. Merupakan salah satu kuliner khas Lasem, Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Rembang -- Batik bukan satu-satunya "pusaka" nenek moyang yang bisa Anda jumpai ketika melancong ke Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kecamatan kecil yang terkenal karena wilayah pecinan ini juga memiliki warisan kuliner yang masih bisa dicicipi, yakni yopia.

Yopia adalah kue kering berkulit tipis berisi gula Jawa. Ahli warisnya, Siek Tian Nio alias Waras, 72 tahun, memproduksi yopia saban hari dibantu anak dan mantunya. Di dapur rumah kuno yang diprediksi berumur seratusan tahun di kawasan Dusun Karangturi, Lasem, yopia dibuat setiap hari untuk memenuhi permintaan pasar.

"Yopia ini dikirim ke Rembang, ke Semarang. Memang sudah jarang yang membuat yopia," kata Siek Tian Nio saat ditemui Tempo di rumahnya, Dusun Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin, 17 Juli 2018.

Proses pembuatan kue yopia oleh Siek Tian Nio alias Waras, 72 tahun dan . menantunya di Dusun Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Tian Nio adalah generasi ketiga dari pewaris yopia. Generasi pertama pembuatnya ialah kakek atau ngkong Tian Nio bernama Siek Tik Tjoen. Tik Tjoen meninggalkan resep, dapur, dan sejumlah peralatan masak yang masih difungsikan sampai sekarang.

Seperti nama, bentuk, dan bahan bakunya, yopia, kata Tian Nio, merupakan akulturasi kuliner tradisional Cina dan Nusantara. Penganan Cina lekat dengan permainan kulit yang dibuat dari terigu. Sedangkan makanan Nusantara, khususnya Jawa Tengah, dominan dengan gula Jawa-nya.Tian Nio mengenang, yopia adalah camilan masa kecilnya. Dulu, camilan ini menjadi kawan karib teh. Ada teh, ada yopia. Rasa yopia manis bercampur gurih. Gurih dari kulit dan manis dari isinya. Sekilas mirip dengan nopia, tapi lebih berongga dan bentuknya lebih besar.

Tahun demi tahun, yopia mengalami perubahan. Bentuknya kini lebih mini dari versi aslinya. Dulu lebarnya hampir sebesar telapak tangan orang dewasa. Kini menyusut lebih kecil. Ini karena bahan baku yang lebih mahal dan ongkos produksi yang lebih banyak. "Sementara saya tak bisa mematok harga terlalu mahal," katanya.

Baca Juga: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kuliner Legendaris Pisang Plenet, 66 Tahun Berkiprah di Semarang

Sarapan Nase Jamilah dengan Lauk Berlimpah 

Kue Denderam Riau, Si Keling nan Legit untuk Sarapan

Yopia dalah penganan kering yang tahan lama. Padahal dimasak tanpa bahan pengawet. Ia tahan 2 bulan meski tak masuk lemari penyejuk. Rahasianya ada pada cara memasaknya.

Yopia dimasak saban dinihari. Memang harus pagi buta supaya badan rotinya mengembang sempurna akibat suhu rendah. Prosesnya manual, termasuk menguleninya. Cetakannya pun masih pakai tangan, sesuai dengan insting. Alat-alat memasaknya masih kuno. Hanya oven yang dipakai untuk memangganglah yang berubah.

Kuliner khas Lasem ini diproduksi 2 hari sekali. Pengunjung bisa datang untuk menyaksikan pembuatan yopia asal datang pagi-pagi benar. Mereka juga bisa memboyong langsung bungkusan-bungkusan yopia untuk oleh-oleh. Tiap bungkus dijual Rp 20 ribu berisi 10 yopia.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

6 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

7 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

10 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

11 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

14 hari lalu

Ilustrasi Inflasi. kemenkeu.co.id
BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

17 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru


Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

20 hari lalu

Ketua panitia penyelenggara Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Daryono menjelaskan tentang rencana penyelenggaraan festival kuliner tersebut di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 27 April 2024. SICF 2024 akan digelar di Stadion Manahan Solo, 9-12 Mei mendatang. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

29 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

31 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

32 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.