Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencari Hachiko di Taman Shibuya

Reporter

Editor

Pruwanto

image-gnews
Area penyeberangan di Shibuya atau Shibuya Crossing Area menjadi salah satu tempat wisata karena keramaian para pejalan kaki yang menyeberang.
Area penyeberangan di Shibuya atau Shibuya Crossing Area menjadi salah satu tempat wisata karena keramaian para pejalan kaki yang menyeberang.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hikayat Hachiko yang menunggui pengajar seni di Universitas Tokyo, Profesor Hidesaburo Ueno, langsung terbersit dalam pikiran saya pada hari pertama di Tokyo, Jepang, pada Senin 26 November 2017. Saya pun mengusulkan pergi ke Shibuya, stasiun tempat Hachiko menunggui sang professor pulang kerja. Tiga teman perjalanan saya selama di Jepang menyetujuinya.

Kami berempat segera menuju ke Stasiun Shinjuku, tanpa didampingi oleh pemandu wisata. Stasiun Shinjuku kebetulan tak jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami cukup jalan kaki selama sepuluh menit untuk tiba di sana.

Perjalanan kereta dari Shinjuku ke Shibuya hanya perlu sekali naik kereta di jalur Yamanote Line. Waktu tempuh kereta ke Shibuya sekitar 15 menit, seperti waktu tempuh kereta rel listrik dari Manggarai ke Gambir kalau di Jakarta.  

Ketika pintu komuter dibuka, angin dingin sudah menampar kulit wajahku. Suhu delapan derajat celcius Senin sore itu sangat dingin bagi kami yang biasa tinggal di daerah tropis seperti Jakarta.

Pandangan mata kami menelusuri papan-papan petunjuk di langit-langit stasiun, mencari arah menuju patung Hachiko. "Kita harus jalan terus," kata Intan,  anggota rombongan kami sambil menunjuk papan.

Tiga menit berjalan kaki, dari balik pintu keluar areal stasiun, tempat kami berada, tampak keramaian. Anak-anak muda Jepang, dengan pakaian modis, jaket musim dingin, dan sepatu boots, berkerumun di sebuah taman beralas konblok di taman kota yang berada di luar stasiun.

Sehelai kain merah terlihat di antara kerumunan di sebuah taman kota di Shibuya. Melingkari leher patung anjing yang duduk menunggu, bertumpu pada dua kaki depannya. "Itu Hachiko!" saya berseru kepada teman-teman.

Patung Hachiko yang tengah menunggu tersebut, dikelilingi area setengah lingkaran. Di beberapa sisi patung ada tempat duduk dan bersandar. Di belakang patung pepohonan yang daunnya berwarna kuning dan merah. Banyak turis seperti kami yang bergantian mengambil foto di samping Hachiko dengan berbagai pose.

Patung Hachiko sedikit di luar bayangan saya. Saya semula membayangkan ukuran patung Hachiko besar, sebagaimana Lasse Hallstrom menggambarkannya di film Hachi.  Debi Alfira, warga Jakarta yang sudah 17 tahun menetap di Jepang, membenarkan patung Hachiko tak sesuai apa yang mereka bayangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Banyak yang penasaran sama patung Hachiko. Tapi kalau sudah lihat patungnya sendiri pada kaget karena kecil. Enggak sesuai dengan apa yang mereka pikirkan,” kata Debi saat kami temui keesokan harinya.

Rasa kecewa saya tak berlangsung lama. Hilir mudik pejalan kaki yang menyeberang di persimpangan Shibuya menarik perhatian saya. Saya mengeluarkan kamera ponsel, memotret setiap pergerakan para pejalan kaki, yang menyeberang jalan, saat lampu hijau menyala.

Menurut Debi, persimpangan Shibuya merupakan satu dari kawasan tersibuk Tokyo. Sejak sekitar 4-5 tahun lalu, Shibuya Crossing Area menjadi destinasi wisata Jepang, khususnya kawasan Tokyo, karena keramaiannya di jalur penyeberangan. Shibuya disebut sebagai area tersibuk nomor dua untuk area perkantoran setelah Shinjuku. "Tapi untuk anak-anak mudanya di Shibuya itu nomor satu," kata dia.

Shibuya tak hanya menawarkan area penyeberangan super sibuk. Ini surga belanja bagi pelancong. Kami tak mau melewatkannya. Kami memilih pertokoan yang memasang papan bertulis “Free Tax”. Toko ini membebaskan pajak konsumsi bagi turis internasional yang berbelanja lebih dari 5 ribu yen dalam satu kali transaksi.

Toko yang kami masuki menjajakan aneka produk makanan, kosmetik, perawatan wajah, dan obat-obatan. Produk itu kami prioritaskan masuk ke dalam keranjang belanja.

Shibuya, kata Debi, dikenal dengan produk fashion anak muda di atas usia 20 tahun, terutama kostum ala pelayan kafe.  Lokasi belanja yang ramai itu bernama Shibuya 109 yang berada di dalam mal. "Di Shibuya 109 itu banyak costume player buat perempuan-perempuan yang maido yang lebih ke pelayan anime,” kata Debi. “Kostumnya dan banyak aksesoris lucu-lucu."

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

14 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.


Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.