Kaleidoskop 2023, Inilah Perilaku Turis yang Bikin Geram di Berbagai Negara
Reporter
magang_merdeka
Editor
Mila Novita
Selasa, 26 Desember 2023 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2023 menandai kebangkitan industri pariwisata di seluruh dunia setelah pandemi Covid-19. Banyak wisatawan yang traveling dari satu negara ke negara lainnya. Dari pantai, gunung, kota metropolitan, sampai situs-situs warisan dunia dipenuhi turis.
Setiap tempat wisata itu memiliki aturan untuk menjaga sikap seseorang. Wisatawan diminta mengikuti aturan tersebut demi kepentingan bersama. Namun banyak turis yang melanggar ketentuan tersebut lantaran tidak mengetahuinya ataupun tidak peduli dengan peraturan tersebut. Sejumlah tempat wisata, termasuk situs warisan dunia, pun menjadi korban vandalisme wisatawan.
Dalam kaleidoskop 2023, berikut daftar kelakuan buruk turis di seluruh dunia sepanjang tahun ini.
1. Italia
Banyak turis berperilaku buruk di Italia, di antaranya pada awal 2023 terdapat pelanggaran berkendara. Turis pria berusia 34 tahun asal Amerika Serikat didenda lebih dari US$540 atau setara dengan Rp 8,4 juta setelah mobilnya melintasi jembatan penyeberangan kuno Ponte Vecchio yang terkenal di Florence.
Selanjutnya terdapat seorang turis Amerika lainnya, pria berusia 43 tahun didenda 470 euro atau setara dengan Rp8 juta karena mengemudikan mobil sewaannya secara ilegal ke Piazza della Signoria yang diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Pada pertengahan tahun Juni, Colosseum Roma mengalami aksi vandalisme oleh seorang turis Inggris yang tertangkap kamera sedang mengukir "Ivan + Hayley 23" di situs bersejarah berusia 2.000 tahun itu. Bulan berikutnya terdapat dua remaja tertangkap basah merusak Colosseum dalam dua hari berturut-turut. Kasus lainnya, terdapat dua turis Jerman ditangkap karena mencoret-coret Koridor Vasari di Florence, yang menghubungkan Galeri Uffizi dengan Ponte Vecchio.
Di Roma, ada turis kedapatan masuk ke dalam Air Mancur Trevi untuk mengisi botolnya dan menginjak air mancur terkenal itu dan dikenai denda Rp 8 juta.
Sekelompok turis Jerman diamankan setelah menggulingkan sebuah patung yang tak ternilai harganya demi foto dengan pose sempurna di dekat Danau Como.
Prancis
Pada Agustus, terdapat dua turis Amerika yang sedang mabuk dan ditemukan di Menara Eiffel pada pagi hari. Menurut Kejaksaan Paris, mereka terjebak semalaman karena mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
2. Inggris
Sekelompok pria mengonsumsi magic mushroom yang termasuk dalam narkotika golongan I atau setara dengan morfin dan ganja di Taman Nasional Lake District. Mereka mengalami disorientasi dan diselamatkan sukarelawan.
Suhu yang tinggi di Eropa membuat sekelompok wisatawan di Ladang Bunga Matahari menanggalkan pakaiannya dan berpose telanjang di tengah dedaunan. Pemilik kebun di Pulau Hayling itu, Sam Wilson, akhirnya memasang tanda dan menghimbau di media sosial agar para pengunjung tetap mengenakan pakaian.
<!--more-->
3. Bali
Pada Maret, seorang turis Rusia, Yuri Chilikin, memicu kemarahan dengan menanggalkan pakaiannya untuk berfoto semi-telanjang sebuah tempat suci di Bali, Gunung Agung. Turis tersebut dideportasi ke Moskow.
Pada bulan yang sama, terjadi sejumlah kecelakaan lalu lintas melibatkan wisatawan yang mengendarai sepeda motor ugal-ugalan. Pihak berwenang pun mengumumkan larangan bagi turis untuk menyewa sepeda motor.
4. Jepang
Seorang turis Kanada diamankan setelah mengikir nama di tiang kuil Toshodaiji Kondo yang bersejarah di Jepang pada pertengahan tahun. Kuil tersebut merupakan peninggalan dari abad ke-8 di Kota Nara, Jepang.
Hal yang sama terjadi pada kuil Kuil Todaiji di Nara. Seorang turis menggambar kucing di tiang kayu dan diamankan karena melanggar Undang-Undang Perlindungan Cagar Budaya.
5. Tiongkok
Seorang influencer didenda setelah menyiarkan secara langsung memasak dan menyantap hiu putih besar pada Februari. Spesies tersebut dilindungi di Tiongkok. Ia dilaporkan dan didenda sebesar 125.000 yuan atau sekitar Rp270 juta. Sedangkan pada musim semi di Hong Kong terdapat “begpackers” atau turis yang meminta uang ke penduduk untuk membiayai perjalanan mereka.
6. Amsterdam
Amsterdam meluncurkan kampanye “Stay Away” pada Maret untuk mencegah wisatawan Inggris yang datang dan membuat kekacauan dalam pesta bujangan. Kampanye ini bertujuan agar para turis tidak berulah yang akan berkemungkinan akan ditangkap, di denda, atau berakhir di rumah sakit setelah pesta narkoba.
7. Spanyol
Sepasang suami istri dipenjara setelah mencuri anggur senilai US$1,7 juta atau setara dengan Rp 26 miliar dari sebuah restoran berbintang Michelin di Spanyol. Pasangan ini membawa 45 botol wine yang dibungkus dengan handuk dan dimasukan dalam tas travel, selain itu juga termasuk sebotol Chateau d'Yquem tahun 1805 yang terdaftar di menu seharga 350.000 euro, setara dengan Rp 5,9 miliar dari restoran Atrio di Caceres, Spanyol barat.
8. Austria
Saat musim panas Eropa dimulai, tepatnya pada bulan Mei, penduduk Desa Hallstatt di Austria membangun pagar untuk menghalangi pemandangan yang sering dijadikan latar foto wisatawan. Desa ini ramai dikunjungi wisatawan karena keindahannya. Konon, desa inilah yang menginspirasi film Disney "Frozen". Penduduk merasa jenuh akan kedatangan terus menerus oleh para turis sekitar 10.000 pengunjung per hari di desa yang berpenduduk sekitar 800 orang, untuk mengambil swafoto.
9. Filipina
Pada November, seorang turis Amerika berusia 34 tahun dilarang masuk ke Filipina secara permanen lantaran menulis kata-kata kotor di formulir imigrasi. Pihak berwenang menjelaskan bahwa turis tersebut memasukkan alamat yang dibuat-buat di Filipina, tidak mencantumkan nama lengkap, memasukkan kata-kata yang kotor dalam formulir. Dia juga menunjukkan sikap meremehkan saat diingatkan petugas saat mengisi formulir perjalanan, serta melemparkan paspor dan telepon genggamnya ke petugas lainnya.
LAYYIN AQILA | CNN | BUSINESS INSIDER | STRAITS TIMES
Pilihan Editor: Turis Lakukan Vandalisme di Dinding Colosseum, Italia Siap Jatuhkan Sanksi