TEMPO Interaktif, - Penganan khas warga pedalaman di Kalimantan Timur ternyata
sangat beragam. Selain bentuk dan rasanya, namanya pun ber-anekaragam sesuai dengan daerah asal.
Ini tergambar saat gelaran acara Festival Kemilau Seni dan Budaya Etam Borneoyang dilangsungkan di Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda, 13-15 November lalu.
Setidaknya ada 14 kabupaten dan kota di kawasan timur Borneo yang ikut memamerkan kulinernya. Dari sajian yang ada di pameran lantai satu Hotel Atlet Kompleks Stadion Madya Sempaja Samarinda adalah masakan khas Kabupaten Tana
Tidung dengan Nasi Subut dan sate ikan pari.
Nasi Subut dan sate ikan pari adalah makanan pribumi yang padat gizi tentunya menyehatkan. Tak seperti nasi pada umumnya, Nasi Subut berwarna ungu.
Pembuatannya nasi dicampur dengan ubi jalar berwarna ungu dan dicampur jagung
berupa biji berwarna kuning. Agar terasa gurih, sebelum ubi yang dipotong seperti dadu dan jagung diberi garam terlebih dulu. "Ini makanan sejak nenek moyang kami, " kata Farida, pembuat nasi Subut asal Kabuaten Tana Tidung. "Mereka bilang supaya tak terlalu banyak makan nasi,"
Meski berisi nasi dan ubi, kata Farida, nasi subut aman bagi pengidap penyakit gula darah. Jika tak ingin kebanyakan nasi, resepnya juga bisa diubah, takarrannya lebih banyak nasi, jagung atau ubi jalarnya. "Tergantung selera dan kebutuhannya," katanya.
Sebagai lauk, Farida menyatakan biasanya warga Tana Tidung, kabupaten termuda di Kalimantan Timur, memakannya dengan sate ikan pari dari Sungai Sesayap, sungai induk di bagian utara Kalimantan Timur. Menurutnya di Sungai Sesayap para nelayan mudah mendapatkan ikan pari sungai.
Ia menjelaskan awalnya ikan pari yang sudah dibersihkan dengan membuang bagian kulitnya lalau dipotong persegi seperti dadu. Daging Ikan Pari direndam dalam air jeruk sekitar 2 menit. Setelah dibersihkan, daging itu dicampur ke dalam bumbu yang telah dihaluskan, (merica, kunyit, bawang merah dan bawang putih). Setelah tercampur daging siap dipanggang.
Untuk lebih terasa citarasa bumbu, selama memanggang, bumbu tadi bisa dioleskan. Panggang diatas bara hingga matang. Jika sudah matang olesi madu dan kecap manis.
Sebagai saus, siapkan tomat, bawang putih, bawang merah, gula merah, dan garam lalu dihaluskan. Bumbu tersebut ditumis hingga harum dan tuangkan di atas sate ikan pari.
Makanan ini akan lebih terasa istimewa jika dimakan saat hangat. Sebagai penutup, minuman yang disiapkan adalah minuman, susu hangat dicampur sari bawang hutan. Diminum disaat hangat bisa membuat badan terasa segar. "Bawang hutan ini jamu, kami meminumnya kalau badan lagi tak nyaman minum ini hangat, bisa berkeringat dan badan segar," katanya.
FIRMAN HIDAYAT