TEMPO.CO, Sukabumi - Obyek wisata laut selatan, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada libur Hari Raya Nyepi masih sepi dari wisatawan atau pengunjung, baik dari dalam maupun luar Sukabumi.
"Obyek wisata di Palabuhanratu mulai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, hingga Cibangban, Kecamatan Cisolok, hanya terlihat beberapa wisatawan, bahkan jumlahnya lebih banyak saat libur akhir pekan," kata Sekretaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto di Sukabumi, Senin, 27 Maret 2017.
Menurut dia, sepinya pengunjung karena pemerintah tidak menetapkan cuti bersama sehingga pelajar dan karyawan masih beraktivitas seperti biasa. Namun belum diketahui apakah pada malam hari wisatawan yang datang akan bertambah atau tidak.
Baca: Jelajahi Wisata Budaya dan Sejarah di Dubai)
Namun, berdasarkan informasi dari pengelola penginapan, saat ini, 50 persen kamar sudah terpesan. Kemungkinan wisatawan datang setelah selesai bekerja atau sekolah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya meningkatkan pengamanan di area wisata, khususnya pantai.
"Untuk sekarang, wisatawan yang datang masih didominasi warga Sukabumi walaupun sudah terlihat kendaraan berpelat Jakarta dan daerah lain parkir di hotel dan obyek wisata," ucapnya.
Di sisi lain, Yanyan mengatakan pengurangan jumlah wisatawan kemungkinan disebabkan akses jalan menuju Palabuhanratu rusak serta kemacetan dari arah Jakarta atau Bogor.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut karena tempat wisata Palabuhanratu ini merupakan salah satu andalan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, apalagi sudah masuk dalam kawasan geopark.
Baca: Balap Sepeda Krakatau Granfondo Jadi Ajang Promosi Wisata Banten)
Salah seorang wisatawan asal Cianjur, Kinan Putriningsih, mengatakan ia akan berlibur di Palabuhanratu hanya sehari dan pulang pada Selasa siang, 28 Maret, karena hari esoknya harus kembali bekerja.
"Saya baru sampai ke sini bersama rekan-rekan. Kebetulan tempat bekerja kami masuknya hanya setengah hari," katanya.
ANTARA