TEMPO.CO, Balikpapan - Nurmaidah duduk memperhatikan keramaian di jalanan depan rumahnya. Di sana, sejumlah orang sibuk berfoto di tembok panjang yang dilukisi beraneka gambar. "Sekarang, jadi banyak yang datang berfoto-foto di sana," kata Nurmaidah di Kampung Rumah Warna-warni Teluk Seribu, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 28 Februari 2017.
Tembok itu memang telah dilukis 16 seniman Balikpapan. Masing-masing menggoreskan cerita dan warna berbeda. Tembok panjang bergambar itu berada di salah satu sudut Kampung Warna-warni, yang baru saja diresmikan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kota Balikpapan.
Baca: Kampung Yang Mewarnai Teluk Seribu Di Balikpapan)
Tentu saja, kampung ini menjadi daya tarik baru di Kota Balikpapan. Sesuai namanya, rumah kayu milik penduduk kampung telah dicat hingga atap dengan aneka warna mentereng. Lokasi kampung ini berjarak 30 menit berkendara dengan mobil dari Bandar Udara Sepinggan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Oemy Facessly mengatakan ikhtiar itu dilakukan terinsipirasi dari Kampung Wisata Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur. Pengecatan Kampung Teluk Seribu menghabiskan 8.000 liter cat. Cat itu disediakan Avian Brands sebagai bentuk penyaluran corporate social responsibility (CSR).
Salah satu sudut Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur (Tempo/Aris Novia Hidayat)
"Yang membedakan dengan Malang, wisatawan di sini bisa menyusuri Teluk Seribu," kata Oemy.
Di ujung kampung, bersandar kapal-kapal untuk disewakan. Harga sewa satu kapal berkapasitas 15-20 orang sekitar Rp 300 ribu. Sedangkan kapal berkapasitas 30 orang seharga Rp 500 ribu. Penumpang perorangan bisa naik kapal kecil dengan tarif sekitar Rp 10-20 ribu.
Selanjutnya: Lebih Menarik Berkunjung Menjelang Petang