Selama menyusuri teluk, penumpang bisa menikmati deretan pohon bakau. Oemy menyarankan pengunjung datang pada sore hari sekitar pukul 16.00. Saat itu, bekantan biasanya keluar mencari makan. Jika beruntung, bekantan bisa tertangkap mata Anda.
Oemy mengatakan nantinya wisatawan bisa melipir ke pasar buah dan sayur serta menikmati ikan bakar di pinggir teluk selama perjalanan. Pengunjung juga bisa memancing ikan di teluk. Salah satu ikan yang hidup di teluk adalah kakap merah bakau atau manggar. Di Australia, ikan tersebut dikenal sebagai mangrove jack, sedangkan di Eropa mangrove red snapper. Selain itu, wisatawan juga bisa menangkap ikan kakap hitam alias black bass.
Wisatawan akan ditawarkan paket-paket wisata jika fasilitas tersebut sudah selesai disiapkan. Oemy menargetkan persiapan rampung paling lama tiga bulan ke depan.
Sebagai tempat wisata baru, penduduk kampung juga dibekali keterampilan. Pemuda kampung dilatih berbahasa Inggris dan menjadi pendamping wisata. Mereka akan lebih dulu ditemani Duta Wisata Balikpapan untuk belajar.
Sedangkan wanita sekitar diminta menjajakan camilan khas di teras rumah mereka. Nurmaidah, misalnya, menjual penganan khas Balikpapan, seperti kerupuk kepiting dan cumi. Ada pula kue ilat sapi yang dibuat menggunakan gula merah. "Lumayan untuk tambah penghasilan," kata dia.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi berharap pembangunan kampung wisata dapat meningkatkan pariwisata Balikpapan. Rizal mulai menggenjot pariwisata karena industri tersebut tidak mengenal resesi. Tahun lalu, sektor migas dan batu bara terpukul. Sedangkan sektor pariwisata tak terlalu terdampak.
Disporapar Balikpapan menargetkan wisatawan domestik tahun ini mencapai 2,5 juta orang dan wisatawan mancanegara 30 ribu orang. Tahun lalu, terdapat 2,3 juta wisatawan domestik dan 27 ribu wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Balikpapan.
VINDRY FLORENTIN