TEMPO.CO, Jakarta - Nusantara, calon Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia masa depan sudah mulai dibangun pemerintaj. Berlokasi di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, IKN Nusantara ternyata memiliki destinasi wisata yang tak kalah populer dengan tempat lainnya.
“Kami sudah mulai susun dan siapkan, akan ada skema penganggarannya untuk pengembangan pariwisata berdasarkan eco-tourism,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Senin, 21 Februari 2022.
Sandiaga juga menyatakan bahwa kementriannya sedang dalam tahap persiapan pengembangan wisata di IKN. Wisata alam dan budaya akan menjadi basis konsep wisata IKN. Berikut ini adalah beberapa wisata alam dan budaya yang populer dan berlokasi di sekitar IKN:
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Kutai Kartanegara
Bukit Soeharto dulunya merupakan kawasan tambang batu bara yang terletak di antara Kota Balikpapan dan Samarinda. Sebelum diakuisisi menjadi taman hutan raya, tempat ini dikuasai oleh RDR pada 1982 dan diserahkan ke gubernur yang akhirnya ditetapkan menjadi hutan lindung. Maka dari itu, di kawasan ini juga terdapat Hutan Pendidikan dan Pelatihan bukit Soeharto (HPPBS) Universitas Mulawarman.
Kawasan ini dipenuhi berbagai jenis flora dan fauna. Beruang madu, macan dahan, landak dan orang utan merupakan beberapa jenis fauna yang menghiasi bukit ini. Selain itu, terdapat pelayanan kesehatan, translokasi, dan reintroduksi orang utan ke habitat yang aman di tempat ini. Beberapa tanaman seperti kapur, kayu tahan, mahang, mengkungan, nyatoh dan lainnya juga tumbuh di Bukit Soeharto.
Pantai Tanjung Jumlai, Penajam Paser Utara
Pantai ini menjadi salah satu tempat dengan suasana tenang yang sangat cocok untuk melepaskan penat. Pohon kelapa serta tambak ikan milik warga setempat menghiasi sepanjang perjalanan menuju pesisir.
Berbagai kegiatan dan festival yang diselenggarakan di pantai ini juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung, seperti acara pentas seni, family day, lomba layang-layang, juga festival band favorit. Pantai ini juga memiliki beberapa spot foto favorit, salah satunya adalah tumpukan batu dengan jejeran pohon kelapa. Aktivitas lainnya yang bisa dilakukan di pantai ini adalah melakukan olahraga air seperti banana boat atau flying fox dan berkemah.
Desa Budaya Pampang, Samarinda
Menurut indonesia.go.id, desa ini berisikan Suku Dayak yang berada di Pulau Kalimantan. Setelah bertahun-tahun hidup pindah tempat ke tempat untuk menyambung hidup, Suku Dayak Apokayan akhirnya memilih untuk menetap dan memutuskan untuk mulai melakukan kegiatan masyarakat pada umumnya, seperti gotong royong, panen raya, dan merayakan hari raya keagamaan. Pemerintah melihat bahwa desa tersebut memiliki kegiatan positif yang dapat dijadikan aset wisata unggulan, baik lokal maupun mancanegara.
Beberapa hiburan di desa ini adalah tarian tradisional khas Suku Dayak seperti Hudoq, Ajay Piling, Bangen Tawai, dan lainnya di Laman Adat Pamung Tawai, rumah adat Suku Dayak. Pengunjung juga dapat mengabadikan foto mengenakan pakaian sewaan adat khas Suku Dayak serta berfoto langsung dengan masyarakat Suku Dayak.
Taman Batu Bukit Sembinai, Paser
Bukit Sembinai merupakan salah satu wisata alam tersembunyi di Tana Paser. Sebagai pulau yang dahulu kala menjadi pusat pemerintahan beberapa kerajaan besar Indonesia seperti Kerajaan Kutai, mayoritas wilayahnya masih asri dengan hutan hujan tropis lebat yang mengelilinginya.
Lebatnya pepohonan dan air sungai yang jernih disuguhkan kepada pengunjung selama perjalanan menuju bukitnya. Untuk menikmati pemandangan indah dari atas Bukit Sembinai, pengunjung harus melalui perjalanan yang panjang melewati jalan berkelok dengan turunan dan tanjakan. Namun, semua usaha tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan cantik nan asri di puncak bukit.
Selama perjalanan menuju puncak bukit, pemandangan yang disuguhkan tak kalah menarik. Sebelum sampai di bukit, akan ada gua besar bernama Haji Saini, tempat warga menyimpan harta seperti uang dan emas selama masa penjajahan. Selain itu, pengunjung akan melihat hamparan hutan hijau yang luas letak Kecamatan Batu Sopang. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di bukit ini adalah trekking, camping dan menyusuri gua.
Bukit Bangkirai, Kutai Kartanegara
Menurut Indonesia Kaya, Bukit Bangkirai dulunya merupakan kawasan hutan tropis alami yang pernah mengalami kebakaran hebat sebanyak dua kali karena musim kering panjang. Dua kejadian tersebut menyebabkan kemusnahan pada sebagian besar tumbuhan, namun terdapat sebagian kecil kawasan yang selamat berisikan kelompok pohon bangkirai. Maka dari itu, kawasan tersebut dilestarikan dan diolah untuk dijadikan taman rekreasi.
Selain berbagai flora dan fauna yang dapat dinikmati pengunjung di sana, Bukit Bangkirai memiliki jembatan kanopi yang terbentang di antara pohon-pohon raksasa tinggi menjulang sebagai daya tariknya. Dibangun oleh Canopy Construction Associated pada 1998, jembatan kanopi di Bukit Bangkirai menjadi yang terpanjang kedua di Asia, dan kedelapan di dunia.
Pulau Kumala, Kutai Kartanegara
Pulau Kumala dengan luas 76 hektare ini dahulu kala merupakan lahan tidur dan semak belukar. Terletak di tengah Sungai Mahakam, pulau tersebut kini menjadi taman rekreasi yang memadukan teknologi modern dan budaya tradisional.
Sebagian areanya kini telah lengkap dengan berbagai fasilitas seperti sky tower setinggi 100 meter, kereta api mini, serta kereta gantung. Pulau Kumala juga memiliki penginapan dengan kolam renang. Selain itu, pulau ini memiliki akuarium raksasa yang menjadi rumah bagi ikan pesut dan lumba-lumba air tawar.
Meski IKN Nusantara masih belum selesai dibangun, namun sejumlah destinasi wisata itu sudah bisa dikunjungi.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA
Baca juga: Usulan Sumba Jadi Provinsi, ini Destinasi Wisata Unggulan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.