TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur yang akan menjadi lokasi ibu kota negara atau IKN Nusantara memiliki beragam objek wisata yang menarik. Salah satunya adalah Gua Tapak Raja yang berada di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku.
Kepala Desa Wonosari Kasiyono mengatakan Gua Tapak Raja yang lokasinya tidak begitu jauh dari kawasan inti pusat pemerintahan IKN Nusantara itu memiliki keunikan. Gua itu menyimpan cerita masa lampau yang bisa menjadi tujuan wisata sejarah di IKN.
"Banyak masyarakat menyebut Gua Tapak Raja dengan sebutan Gua Bea, karena dikisahkan awalnya di gua tersebut ada penghuni bernama Bea," kata Kasiyono, Rabu, 1 Juni 2022.
Kasiyono mengisahkan Gua Tapak Raja merupakan peninggalan tokoh-tokoh adat setempat yang dulunya masih tinggal di kampung bernama Kampung Melempake. Para sesepuh kampung itu melakukan pertapaan atau ritual setiap malam di gua itu.
Nama gua itu sendiri diambil dari penemuan jejak tapak kaki yang diperkirakan miliki seorang raja sehingga disebut Gua Tapak Raja. Gua itu ditemukan warga setempat sejak awal adanya transmigrasi pada 1983 dan seiring perkembangan zaman di mana gua itu tak lagi dipakai untuk pertapaan atau ritual.
Keunikan lain dari Gua Tapak Raja adalah memiliki dua pintu masuk yang berdampingan. Terdapat satu lubang tembus ke atas gua dengan jalur yang ditumbuhi aneka flora lokal termasuk tanaman hias.
Selain Gua Tapak Raja, ada Gua Air yang menarik di sekitar kawasan itu. Dalam Gua Air tersebut terdapat aliran sungai yang mengalir jernih dan banyak pohon Kariwaya yang semakin menambah kesan eksotis.
Saat ini, menurut Kasiyono, untuk menuji dua gua itu pengunjung harus melalui jalan setapak karena belum ada akses jalan yang maksimal menuju lokasi. "Lokasi gua harus dikembangkan, kami akan buatkan jembatan-jembatan dan lainnya agar pengunjung dapat nikmati keindahan wisata dengan nyaman," ujarnya.
Kasiyono optimistis gua di IKN Nusantara tersebut akan menjadi tujuan wisata favorit karena tidak banyak daerah yang memiliki wisata gua dengan keunikan tersendiri. "Kedua gua itu semakin dikenal dan sudah jadi tujuan wisata lokal dan harus terus dimaksimalkan karena ada potensi ekonomi warga sekitar," kata dia.
Baca juga: Keunikan Masjid Aschabul Kahfi di Tuban, Masjid Dalam Perut Bumi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.