TEMPO.CO, Lamalera -Tolong pake foto John Seo di fototempo@yahoo.com
Nelayan Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap seekor ikan paus, Jumat, 29 April 2016. Penangkapan paus ini terjadi menjelang pembukaan musim berburu paus.
Ikan paus itu ditikam pertama oleh peledang (perahu) Horo Tena dibantu delapan peledang lainnya. Lamafa atau juru tikamnya Emanuel Bataona.
“Tak mudah menikamnya,” kata Emanuel, Ahad, 1 Mei 2016. Ia bersama sembilan peledang lainnya harus berusaha sekitar tiga jam untuk bisa membunuh paus itu.
"Saya tikam pertama di bagian jantung,” ujar Emanuel. Baru kemudian peledang lainnya menyusul menikam bagian tubuh paus itu hingga mati.
Namun, apes bagi Emanuel. Akibat penangkapan itu dia cedera di bagian dagunya akibat terkena tempuling atau alat tikam. "Saat tikam dan naik ke perahu, saya terkena tempuling.” Ia harus dirawat dokter karena robek dagunya.
Tubuh paus yang dipotong-potong itu dibagi sembilan untuk sembilan peledang yang berhasil menangkap paus itu. "Dari sembilan bagian, akan dibagi lagi kepada warga di desa ini."
Hari ini, ratusan warga Desa Lamalera berbondong- bondong ke pantai untuk melihat memotong bagian tubuh ikan paus itu. Wisatawan lokal dan manca negara memenuhi pantai. Mereka menyaksikan pemotongan ikan itu sambil selfi dan memotret ikan dengan ukuran besar itu.
Ratnasari Apoeng, warga Bogor yang menyaksikan pemotongan itu mengaku tak menyangka paus sebesar itu berhasil ditangkap warga di desa ini. Apalagi dipotong per bagian untuk dibagikan ke seluruh warga. "Ini berkah buat warga desa ini."
YOHANES SEO