TEMPO.CO, Jakarta - Marseille, kota di selatan Prancis, mulai melakukan antisipasi terhadap industri pariwisata untuk mencegah overtourism. Pemerintah setempat tidak ingin kota pelabuhan itu mengalami nasib seperti beberapa destinasi wisata populer di Eropa yang mengalai ledakan turis, seperti Barcelona dan Mallorca
Wali kota Marseille Benoît Payan memberi perhatian khusus terhadap menjamurnya persewaan liburan seperti Airbnb. Ia tidak ingin persewaan menyebakan penduduk setempat kesulitan mendapatkan tempat tinggal karena harganya yang tidak terjangkau.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membuat pengumuman bahwa semua kotak kunci dan brankas kunci harus disingkirkan dari properti dalam hitungan hari, seperti diberitakan Daily Mail, Rabu, 30 Oktober 2024. Ini merupakan bagian dari langkah-langkah baru untuk menindak penyewaan Airbnb di tengah harga rumah yang melambung.
Mulai awal bulan ini, pejabat kota mulai menempelkan stiker peringatan besar pada properti yang memasang kotak kunci, yang dianggap sebagai cara mudah bagi tuan tanah persewaan jangka pendek untuk memberi klien akses ke akomodasi mereka.
Stiker tersebut memberi pemilik masa tenggang sepuluh hari untuk menyingkirkan kotak tersebut karena dianggap ilegal. Jika peringatan itu tidak dilakukan dalam jangka waktu yang terlah ditentukan, kota dapat memotong kotak-kotak dari gedung sebelum membuangnya.
Pemilik harus mengunjungi departemen barang hilang kota untuk mengambil kunci mereka, dengan gambar-gambar mengejutkan yang telah muncul dari para pekerja yang menggergaji beberapa kotak kunci.
Harga Perumahan Meningkat
Benoît Payan mengatakan bahwa kotak-kotak itu kini bertebaran di jalan-jalan. Inisiatif baru tersebut bertujuan untuk merebut kembali ruang publik kota sambil mencegah perluasan pasar persewaan liburan jangka pendek yang cepat.
Harga yang meningkat pesat dan persediaan perumahan yang rendah telah membuat banyak penduduk Marseille kesulitan untuk menemukan perumahan yang layak.
"Saya akan menggunakan semua yang diberikan undang-undang kepada saya sebagai senjata [untuk mencegah fenomena ini]. Kami akan membuat [tuan rumah Airbnb] berhenti ingin menghasilkan uang dari punggung orang-orang Marseille," kata dia.
Pada 2023, hampir 13.000 properti di Marseille disewakan secara musiman, meningkat 45 persen sejak 2022, menurut angka yang dikutip oleh Connexion France. Sebanyak 75 persen investor (di Marseille) bukan dari kota tersebut, dan menggunakan Airbnb, sesuatu yang menurutnya mempersulit penduduk setempat untuk menemukan akomodasi yang sesuai.
Pilihan Editor: 6 Tempat Wisata yang Rusak karena Overtourism, dari Angkor Wat hingga Gua Kuno di Prancis