TEMPO.CO, Bandung - Kelompok mahasiswa kuliah kerja nyata dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Lokadewis, bersama warga Kampung Cibodas, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, menghidupkan kembali potensi wisata alam curug atau air terjun. Curug Cibodas dan dua air terjun lainnya di daerah itu sempat menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
"Sebelumnya curug ini pernah ramai karena program kerja salah satu calon kepala desa, tetapi setelah pemilihan kepala desa tidak ada upaya lebih lanjut untuk mengembangkan potensi wisata curug ini," kata ketua kelompok Lokadewis, Muhammad Lutfi Annilah di laman ITB, Rabu 30 Oktober 2024.
Selama 20 hari pada Agustus lalu, tim mahasiswa ITB berfokus pada program untuk mengembangkan Curug Cibodas sebagai destinasi wisata alam yang disertai aspek keberlanjutan. Awalnya saat menawarkan program itu, menurut Lutfi, masyarakat tampak kurang tertarik hingga banyak warga yang terdorong untuk ikut membantu. Upaya yang dilakukan seperti pembuatan gapura, kursi, pembukaan dan perapihan jalan akses menuju curug, serta pembersihan curug.
Mereka juga memasang penanda jalan dan membuat peta wisata Curug Cibodas. Menurut Lutfi, partisipasi warga sangat signifikan dalam hal teknis maupun saran program. Mereka berharap Curug Cibodas dapat kembali ramai pengunjung sehingga membuka kesempatan baru bagi masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan, serta mengembangkan siklus ekonomi di Kampung Cibodas. "Kami percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik, curug ini bisa menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan manfaat bagi seluruh warga," kata Lutfi.
Menurut keterangan di laman Desa Parungbanteng, lokasi Curug Cibodas dikelilingi oleh suasana alami. Pengunjung bisa mencapai tempatnya dengan berjalan kaki melintasi jalur setapak melewati hutan dan jembatan kayu. Di lokasi curug, pengunjung bisa mengguyur tubuh dari air terjun dan hamparan batu besar di sekitarnya bisa digunakan untuk bersantai.
Kecamatan Sukasari yang berada di ujung barat Kabupaten Purwakarta juga dikenal sebagai penghasil gula aren yang diproduksu oleh warga Desa Parungbanteng. Dari laman pemerintah Kabupaten Purwakarta, pohon aren masih banyak ditemukan di Kampung Cibodas, Desa Parungbanteng. Warga setempat memanfaatkan nira aren untuk diolah menjadi gula merah yang dicetak menggunakan bambu ataupun batok kelapa, kemudian ada juga produk kopi khas Ciririp.
Pilihan editor: 10 Rekomendasi Tempat Wisata Instagramable di Purwakarta