Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PKL Malioboro Berkompetisi Kumpulkan Sampah Terbanyak

image-gnews
Menjelang momentum detik-detik proklamasi kemerdekaan di Yogyakarta, akses Jalan Malioboro lengang karena ditutup sementara Sabtu, 17 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menjelang momentum detik-detik proklamasi kemerdekaan di Yogyakarta, akses Jalan Malioboro lengang karena ditutup sementara Sabtu, 17 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan pedagang kaki lima atau PKL di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tampak bersemangat memunguti sampah secara manual yang ada di sepanjang jalan itu Selasa, 20 Agustus 2024. Mereka berkompetisi mengumpulkan sampah terbanyak dalam event Gumregah Merti Uwuh Malioboro yang masih dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 79.

Sembari membawa kantong plastik besar, para PKL itu berlarian menyusuri jalan Malioboro dan memunguti berbagai sampah yang masih belum sempat terangkut petugas kebersihan.

Area yang dibersihkan meliputi Teras Malioboro 1 serta area kawasan Malioboro dari perempatan Suryatmajan (Kepatihan) sampai dengan area Titik Nol Kilometer hingga Benteng Vredenburg. Sampah-sampah yang dikumpulkan dibawa ke area Teras Malioboro 1 untuk ditimbang. Peserta yang paling banyak atau paling berat mengumpulkan sampah akan mendapatkan hadiah.

Total sampah yang berhasil terkumpul 549 kilogram. Pemenang pengumpul sampah terbanyak 142 kilogram.

"Kompetisi ini bentuk upaya memupuk kesadaran para PKL dan wisatawan soal pentingnya mengelola sampah," kata Kepala Teras Malioboro 1 Hellen Phornica Selasa.

Tanggung jawab sosial 

Hellen menuturkan, lomba yang baru kali pertama digelar ini juga wujud tanggung jawab sosial. Kawasan Malioboro selama ini telah menjadi rumah bersama mencari rezeki yang selayaknya dirawat.

"Ketika kawasan Malioboro menjadi kawasan yang nyaman dikunjungi,  pada akhirnya berpotensi meningkatkan pendapatan para PKL dan menjadi catatan baik wisatawan yang berkunjung," kata dia.

Dalam event itu, paguyuban bank sampah Yogyakarta juga turun langsung. Mereka mengkampanyekan serta memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang hasilnya bisa dinikmati kembali para PKL.

Yogyakarta Darurat Sampah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menuturkan, penyadaran bagi pelaku UMKM termasuk PKL di Malioboro penting. Mengingat situasi Yogyakarta yang kini sedang berjuang mengatasi darurat sampah pasca-penutupan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan.

"Ketika para PKL terutama di Malioboro ini sudah benar-benar mampu mengelola sampah sendiri, maka sampah itu tidak perlu disetorkan lagi ke depo-depo dan juga TPA Piyungan," kata dia.

Warisan Dunia Takbenda

Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho menambahkan, kawasan Malioboro yang masuk jalur Sumbu Filosofis, kini sudah menyandang status warisan dunia takbenda yang diakui Unesco.

"Sehingga upaya menjaga kawasan itu  menjadi tempat yang nyaman dan terawat serta bersih dari sampah sudah menjadi kewajiban semua pihak yang terlibat di sini," ujarnya.

Tak hanya kompetisi mengumpulkan sampah di Malioboro, dalam event itu juga diramaikan layanan cek kesehatan gratis, kegiatan donor darah PMI, penghargaan sekuriti dan cleaning service terbaik tahunan dan hiburan.

Pilihan Editor: Jurus Teras Malioboro 1 Yogyakarta agar Disambangi Jutaan Wisatawan Tiap Tahun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

6 menit lalu

Aksi PKL Teras Malioboro 2 memprotes rencana relokasi yang akan dilakukan Pemda DIY di Jalan Malioboro Yogyakarta Rabu (11/9). Tempo/Pribadi Wicaksono
Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.


Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

6 jam lalu

Suasana kafe yang juga merangkap akademi kopi di Talabumi Coffee Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Di Kafe Ini, Tamu Bisa Menyeruput sembari Belajar tentang Kopi dari A sampai Z

Kafe di Bantul ini memiliki kelas untuk belajar segala hal tentang kopi dari A sampai Z, dari manajerial sampai rantai pasok.


Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

13 jam lalu

Para PKL yang menempati Teras Malioboro 2 menggelar aksi di halaman Kantor Gubernur DIY Kepatihan Yogyakarta Jumat 3 Agustus 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kembali ke Jalan, PKL Malioboro Desak Pemda Yogya Buka Dialog Atau Diadukan ke UNESCO

Aksi ini merupakan bentuk protes para PKL Teras Malioboro 2 terhadap rencana relokasi sepihak yang akan dilakukan Pemda DIY pada awal 2025.


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

23 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

1 hari lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

3 hari lalu

Operator memindahkan hasil sampah plastik yang sudah dicacah untuk dikeringkan saat uji coba TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kertamukti di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. TPST dengan luas 6.000 meter persegi tersebut direncanakan dapat mengolah 50 ton sampah per hari  menjadi bahan bakar alternatif RDF dan MDU (Material Daur Ulang) guna mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

3 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

4 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

5 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

6 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta