Taman itu berjanji untuk memberikan informasi terbaru tentang bayi-bayi hewan itu melalui akun Instagram khusus. Sebuah unggahan pada Jumat, 16 Agustus, menampilkan foto salah satu bayi mungil yang sedang diberi makan dari botol. Foto lain memperlihatkan si kembar bersama-sama di dalam inkubator.
Unggahan ketiga pada hari Jumat membagikan rekaman video Ying Ying yang sedang merawat anak-anaknya. "Kelahiran bayi panda raksasa adalah hal yang paling menegangkan bagi induk Ying Ying," menurut keterangan di Instagram. "Ketika bayi-bayi itu [lahir] dan [menangis] untuk pertama kalinya, itu langsung membangkitkan cinta keibuan Ying Ying."
Reproduksi panda
Satwa khas Cina itu memiliki masa sulit bereproduksi, terutama saat mereka bertambah tua, kata taman tersebut. Menurut Pandas International, panda betina hanya memiliki satu siklus estrus per tahun, di musim semi, selama dua hingga tujuh hari, dan ia hanya subur selama 24 hingga 36 jam. Karena sering kali ada kesulitan besar dalam membuat panda betina dan jantan kawin, para ilmuwan sering kali mengandalkan prosedur inseminasi buatan.
Selain itu, kehamilan panda tidak mudah dideteksi. Panda betina dapat mengalami kehamilan semu, di mana mereka menunjukkan gejala dan perilaku yang sama seperti panda hamil tetapi sebenarnya tidak hamil. Janin panda biasanya terlalu kecil untuk dilihat melalui USG, jadi kehamilan sering kali tidak dipastikan hingga akhir masa kehamilan atau setelah bayi lahir.
Panda Ying Ying telah diusahakan untuk hamil selama hampir satu dekade, dan mengalami serangkaian keguguran selama proses tersebut, menurut laporan CNN.
PEOPLE | CNN
Pilihan Editor: Butuh Lima Tahun untuk Dapat Izin Datangkan Panda dari Cina ke Indonesia