Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Situs Warisan Dunia Kota Kotor di Montenegro Mengalami Lonjakan Turis, Penduduk Tak Nyaman

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Kota Kotor, Montenegro (Pixabay)
Kota Kotor, Montenegro (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKota Kotor, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO di pesisir Adriatik Montenegro, tenngah berjuang melawan masuknya banyak wisatawan. Tempat ini terkenal dengan arsitektur abad pertengahan dan pemandangan pantai yang indah. Wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke sini setiap hari dengan perahu, kapal pesiar, dan yacht.

Lonjakan pariwisata ini membuat penduduk lokal khawatir. Mereka meminta kenaikan biaya 1 Euro (sekitar Rp17.400) yang dibayarkan penumpang kapal pesiar untuk memasuki kota. Biaya ini, yang diberlakukan untuk mengelola dampak pengunjung, belum mengimbangi peningkatan jumlah kedatangan kapal pesiar, yang diperkirakan sampai 500 tahun ini.

Pelabuhan yang ramai 

Salah satu akses masuk Kotor adalah pelabuhan. Pelabuhan yang tenang ini menjadi pusat aktivitas ramai. Rabu pekan lalu, empat kapal pesiar membawa hampir 5.000 wisatawan berlabuh secara bersamaan. Masuknya wisatawan ini berdampak signifikan pada infrastruktur dan kualitas hidup kota. Jalan-jalan abad pertengahan, yang dulunya melompong, kini berhadapan dengan lalu lintas yang padat dan kondisi yang penuh sesak.

Kotor bukanlah kota pertama yang berjuang menghadapi situasi ini. Sejumlah kota utama Eropa seperti Venesia, Barcelona, dan Santorini juga mengalami tekanan serupa. Masyarakat lokal pun melakukan aksi protes dan perubahan kebijakan yang bertujuan untuk mengekang dampak negatif dari jumlah pengunjung yang berlebihan.

Di Venesia, misalnya, biaya sebesar 5 Euro atau Rp87.000 diberlakukan pada April untuk mengelola wisatawan harian selama jam-jam puncak. Ini menjadi salah satu langkah awal untuk menyeimbangkan pariwisata dengan kehidupan lokal.

Wisatawan yang terus bertambah

Seperti di Barcelona, bertambahnya jumlah wisatawan di kota pelabuhan ini menyebabkan kenaikan biaya perumahan. Penduduk lokal pun mulai merasa kesulitan untuk tinggal di kota mereka sendiri. Selain itu, dampak lingkungan dari pariwisata massal semakin jelas. Lingkungan laut setempat mengalami tekanan akibat tingginya volume kapal pesiar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Milica Mandic, penasihat ilmiah di Institut Biologi Kelautan Montenegro, menekankan perlunya studi lingkungan untuk menilai beban berkelanjutan maksimum bagi ekosistem laut di satu kota terbaik dunia menurut Lonely Planet.

Menanggapi tantangan ini, negara tetangga Kroasia itu menerapkan langkah-langkah untuk mengendalikan jumlah wisatawan. Dubrovnik, situs lain di Montenegro yang terdaftar di UNESCO, memperkenalkan program "Respect The City" pada 2017, yang membatasi jumlah pengunjung kapal pesiar hingga 4.000 orang pada waktu tertentu. Program ini bertujuan untuk melindungi integritas budaya dan lingkungan kota sekaligus mengakomodasi wisatawan secara berkelanjutan.

TIMES OF INDIA | LONELY PLANET

Pilihan Editor: Kontes Malas-malasan di Montenegro Berhadiah Rp17 Juta, Mau Ikut?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

12 jam lalu

Caceres, Extramadura, Spanyol. Unsplash.com/David Gil de la Canal
Daya Tarik Extramadura yang Menawarkan Insentif Besar untuk Digital Nomad

Di tengah arus besar pariwisata di Spanyol, Extramadura justru menarik digital nomad untuk pindah, apa daya tariknya?


5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

3 hari lalu

Hidangan khas Saudi di Najd Village. (dok. Saudi Tourism Authority)
5 Rekomendasi Kuliner di Riyadh, dari Kuliner Tradisional hingga Mewah

Riyadh menawarkan wisata kuliner yang menarik untuk wisatawan global dan bersaing dengan kota-kota gastronomi di dunia


Rekomendasi Situs Warisan Dunia yang Wajib Dikunjungi di Eropa

5 hari lalu

Dubrovnik, Kroasia. Flickr/dronepicr
Rekomendasi Situs Warisan Dunia yang Wajib Dikunjungi di Eropa

Kalau traveling ke Eropa, jangan lupa mengunjungi Situs Warisan Dunia UNESCO di destinasi yang dituju


Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

8 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol


Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

8 hari lalu

Bekas tambang emas Pulau Sado, Jepang, menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2024 (visitsado.com)
Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.


Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

10 hari lalu

Ilustrasi pasangan kekasih melakukan selfie. couponraja.in
Tren Selfie saat Traveling Ancam Situs Warisan Dunia, UNESCO Beri Peringatan

Tren selfie menyimpan kenangan dari setiap perjalanan, namun lebih penting menjaga keselamatan diri dan tempat yang dikunjungi.


5 Destinasi Terbaik Sri Lanka yang Menerapkan Bebas Visa Mulai 1 Oktober 2024

19 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
5 Destinasi Terbaik Sri Lanka yang Menerapkan Bebas Visa Mulai 1 Oktober 2024

Manfaatkan kesempata bebas visa untuk mengunjungi Sri Lanka yang memiliki daya tarik bagi setiap jenis wisatawan


3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

21 hari lalu

Sejumlah petani menampilkan atraksi kesenian budaya subak saat pembukaan Jatiluwih Festival 2024 di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Sabtu 6 Juli 2024. Kegiatan yang digelar di objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut menampilkan atraksi budaya tradisional, kuliner, UMKM, dan potensi desa yang berkaitan dengan pertanian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

Penelitian Climate X , menyoroti Situs Warisan Dunia mana saja yang dapat musnah karena perubahan iklim.


Lagi Tren, Turis Meniru Adegan Game Temple Run di Angkor Wat Kamboja

24 hari lalu

Beberapa biksu di halaman Angkor Wat, Kamboja. Awalnya Angkor Wat dipersembahkan untuk memuliakan Wishnu, namun pada akhir abad 13 dialih fungsikan dari candi Hindu menjadi candi Buddha Theravada. wikipedia.org
Lagi Tren, Turis Meniru Adegan Game Temple Run di Angkor Wat Kamboja

Tren ini menawarkan cara yang mendebarkan untuk menjelajahi Angkor Wat.


Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

27 hari lalu

Al-Faw, Situs Warisan Dunia UNESCO ke-8 Saudi. (dok. Saudi Arabia Tourism)
Menjelajah Kawasan Al-Faw yang Menjadi Situs Warisan Dunia ke-8 Saudi

Sebagai negara dengan sejarah panjang, Saudi menjadi tempat berkembangnya peradaban kuno yang masih berpengaruh hingga kini, salah satunya Al-Faw