TEMPO.CO, Jakarta - Dubai terkenal sebagai destinasi wisata modern dan mewah. Wisatawan bisa melihat gedung tertinggi di dunia, mengunjung museum-museum modern, sampai menikmati kuliner di restoran bintang Michelin.
Namun, kota di Uni Emirat Arab juga memiliki sisi lain yang jarang diketahui wisatawan yakni wisata budaya yang memperlihatkan kehidupan masa lalu beserta tradisi unik masyarakatnya.
Regional Director Asia Pacific Department of Economy and Tourism (DET) of Dubai Shahab Shayan mengungkap beberapa atraksi wisata budaya yang bisa dikunjungi wisatawan di Dubai.
1. Al Fahidi
Kawasan bersejarah Al Fahidi berada di tepi sungai, Dubai Creek. Di kawasan ini terdapat bangunan-bangunan lama dari abad ke-19, termasuk rumah pemimpin atau ruler pertama Dubai yang bisa dibuka untuk wisatawan.
"Ini adalah bagian tertua dari Dubai," kata Shahab di acara media luncheon DET "Dubai: Adventure in Every Corner" di Jakarta, Rabu, 7 Juli 2024.
Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding, Dubai (cultures.ae)
2. Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU)
Bagi yang ingin mengenal tradisi dan adat istiadat Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed Centre for Cultural Understanding (SMCCU) adalah tempatnya. SMCCU yang terletak di kawasan bersejarah Al Fahidi ini menawarkan berbagai kegiatan, mulai dari kuliner tradisional hingga percakapan dengan warga setempat. Setelah berkeliling kawasan bersejarah, wisatawan akan diajak menikmati kuliner khas Uni Emirat Arab sambil duduk di karpet, dan belajar lebih jauh tentang tradisi masyarakatnya.
Abra, perahu tradisional di Dubai. (visitdubai.com)
3. Menjajal abra di Dubai Creek
Naik abra, perahu tradisional Dubai, menjadi salah satu pengalaman yang patut dicoba. Wisatawan bisa menaiki perahu ini di kawasan Dubai Creek dan menikmati kota dari perairan.
"Naik abra ini sangat murah, ongkosnya kurang dari 1 dolar," ujar dia.
Shahab mengatakan bahwa abra sudah ada sejak 125 tahun lalu. Wisatawan bisa menaiki perahu ini dari salah satu sisi Dubai Creek untuk menyeberang ke sisi lainnya. Salah satu sisinya adalah Bur Dubai, tempat Al Fahidi berada. Sementara sisi lainnya adalah Deira, sebuah kawasan lama yang berisi pasar tradisional termasuk Spice Souk (Pasar Emas) dan Gold Souk (Pasar Bumbu).
Toko bumbu milik Amir, pedagang dari Iran, di Spice Souk Deira, Dubai, pada Rabu, 20 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
3. Gold Souk dan Spice Souk
Menurut Shahab, Gold Souk dan Spice Souk adalah representasi masa lalu dan budaya Dubai. Kedua pasar tradisional ini sama-sama berada di kawasan Deira yang bisa didatangi dalam satu kunjungan.
Gold Souk merupakan salah satu pasar tradisional tertua di Dubai yang sudah ada sejak awal 1900-an. Pasar ini menawarkan berbagai bentuk perhiasan dan pajangan dari emas dengan harga yang bisa ditawar. Ada lebih 300 toko emas di pasar ini.
Tak jauh dari situ terdapat Spice Souk, pasar tradisional yang berisi kios-kios bumbu khas Arab, mulai dari cardamom, kayumanis, zaatar, sumac, sampai dengan saffron. Wisatawan bisa menikmati suasana masa lalu yang penuh warna dan aroma di pasar ini.
Pilihan Editor: 10 Kota Paling Populer sebagai Destinasi Liburan 2024, Dubai Nomor Satu