Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampung Kauman Yogyakarta Tempat Kelahiran KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah

image-gnews
Umat muslim melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H di halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Rabu 28 Juni 2023. Sebagian umat muslim di Yogyakarta melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H pada Rabu (28/6) sesuai dengan keputusan PP Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Umat muslim melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H di halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Rabu 28 Juni 2023. Sebagian umat muslim di Yogyakarta melaksanakan Shalat Idul Adha 1444 H pada Rabu (28/6) sesuai dengan keputusan PP Muhammadiyah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kiai Haji Ahmad Dahlan atau KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, lahir di Kampung Kauman, Yogyakarta, pada 1 Agustus 1886. Kampung Kauman, selain menjadi tempat kelahiran Pahlawan Kebangkitan Nasional ini, juga ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta. Bagaimana sejarah Kampung Kauman?

Kauman adalah sebuah kampung yang terletak di kelurahan Ngupasan, kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Kampung ini berada di selatan Malioboro dan utara Kraton Yogyakarta. Bagian timur kampung dibatasi oleh Jalan Pekapalan dan Jalan Pangurakan, sedangkan bagian baratnya dibatasi oleh Jalan Nyai Ahmad Dahlan, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalan Gerjen.

Bagian utara kampung ini dibatasi oleh Jalan K.H.A. Dahlan, dan bagian selatannya oleh tembok benteng Keraton Yogyakarta. Dari Kraton Kasultanan Yogyakarta, kampung ini bisa dicapai dengan berjalan kaki selama 10 menit, sementara dari Jalan Malioboro, dibutuhkan sekitar 15 menit berjalan kaki.

Sejarah Kampung Kauman

Dilansir dari surakarta.go.id, sejarah Kampung Kauman tidak saja dikenal sebagai kampung batik, seperti yang dikenal saat ini. Kauman juga sangat dikenal sebagai salah satu wilayah syiar agama Islam yang cukup tua. 

Kampung Kauman menawarkan berbagai tujuan wisata bagi wisatawan. Di sini wisatawan akan disuguhkan dengan bangunan Masjid Gedhe Kauman yang masih nampak kokoh dan indah. Keunikan Masjid Gedhe ini adalah masih konsisten dengan arah kiblat yang ditentukan oleh KHA Dahlan. 

Jejak kejayaan Islam dapat dilihat dari banyaknya rumah ibadah tua seperti masjid, langgar, dan musala yang tersebar di gang-gang sempit Kampung Kauman. Selain itu, Pondok Pesantren (Ponpes) yang masih ada hingga kini juga menunjukkan keberadaan agama Islam yang kuat di daerah ini. Dulu, Kauman dikenal sebagai Kampung Santri dengan banyak Ponpes, meskipun saat ini hanya beberapa yang tersisa.

Menurut Budi Raharjo, marbot Langgar Trayeman, Ponpes yang berdiri di Langgar Trayeman pada 80-an kini tidak lagi berfungsi karena banyak pengurusnya yang meninggal. Langgar Trayeman sendiri didirikan bersamaan dengan Masjid Agung Surakarta pada masa Paku Buwono III (1763-1788).

Langgar Trayeman masih memiliki empat pilar kayu jati yang kuat dan atap jati yang kokoh, dengan desain interior yang mirip Masjid Agung Surakarta. Seiring dengan pembangunan Masjid Agung, Kampung Kauman mulai berkembang sebagai pemukiman yang dihuni oleh kerabat keraton. Mereka, bersama para ulama, hidup di tanah pemberian keraton dan mendirikan berbagai tempat ibadah, sehingga menjadikan Kauman terkenal sebagai pusat penyebaran agama Islam.

Kampung Kauman Yogyakarta. pariwisata.jogjakota.go.id

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengubah arah kiblat Masjid Gedhe Kauman pada masa itu tentu tidaklah mudah. Dengan teknologi yang belum secanggih saat ini, KHA Dahlan berhasil mengarahkan kiblat masjid yang sebenarnya, yakni menghadap kiblat, bukan barat, berkat kecerdasan dan keberaniannya. Wisatawan juga dapat mengelilingi Masjid Gedhe Kauman dan melihat rumah-rumah kuno serta merasakan suasana tempo dulu.

Menurut indonesia.go.id, wisatawan juga bisa mengikuti jejak sejarah dengan melihat atau bertanya kepada penduduk setempat tentang berdirinya Muhammadiyah dan perjuangan KHA Dahlan sebagai Sang Pencerah. Salah satu bangunan yang menjadi saksi perjuangan KHA Dahlan dalam berdakwah di Kauman adalah Langgar Kidoel Hadji Ahmad Dahlan.

Langgar Kidoel terletak tepat di depan rumah KHA Dahlan, tempat di mana ia melakukan banyak aktivitas sehari-hari, terutama berinteraksi dan mengajar murid-muridnya. Langgar ini didirikan sekitar 1800-an setelah KH Ahmad Dahlan menikah. Meski sempat dirobohkan karena banyak penduduk Kauman yang belum menerima ajarannya, langgar ini dibangun kembali dengan dukungan saudara-saudaranya yang menginginkan KH Ahmad Dahlan tetap tinggal di Kauman dan terus menyebarkan ajaran Islam.

Bulan Ramadan di Kampung Kauman

Dilansir dari pariwisata.jogjakota.go.id,Selama bulan Ramadhan, Kampung Wisata Kauman ramai dikunjungi wisatawan domestik dari berbagai daerah karena adanya wisata religi yang terintegrasi dengan agenda yang telah diprogramkan oleh Takmir Masjid Gedhe Kauman. Selain itu, tersedia juga paket napak tilas yang menelusuri perjalanan syiar agama Islam yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan dan Nyi Ahmad Dahlan melalui paket Ramadhan di Kauman.

Di Kampung Wisata Kauman, selama bulan Ramadhan diselenggarakan Pasar Ramadhan yang menawarkan berbagai jajanan seperti kicak dan lainnya. Pasar Ramadhan ini berlangsung di sepanjang lorong-lorong Kampung Kauman serta di sekitar jalan protokol KH Ahmad Dahlan dan Jalan Nyi. Ahmad Dahlan, dimulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang maghrib.

SUKMA KANTHI NURANI  | HENDRIK KHOIRUL MHID

Pilihan Editor: KH Ahmad Dahlan dari Kampung Kauman Susah Payah Mendirikan Muhammadiyah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undang 3.000 Biker, Jogja Bike Rendezvous 2024 Targetkan Okupansi Hotel di Yogyakarta Melonjak

5 jam lalu

Komunitas sepeda motor besar di Yogyakarta. Dok. Istimewa
Undang 3.000 Biker, Jogja Bike Rendezvous 2024 Targetkan Okupansi Hotel di Yogyakarta Melonjak

Jogja Bike Rendezvous 2024 ini dapat mendongkrak kunjungan destinasi di Yogyakarta. Ada pameran motor klasik dan atraksi menarik.


Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

9 jam lalu

Gerbang Tol Banyudono. Foto: Jasamarga
Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten Dibuka Gratis Malam ini

PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten. Dibuka gratis malam ini.


Serba-serbi Pertemuan Jokowi-Gus Miftah di Ponpes Ora Aji

17 jam lalu

Presiden Jokowi saat berada di pondok pesantren Gus Miftah di Sleman Yogyakarta di sela kunjungan kerja meresmikan tol Jogja-Solo, di Jawa Tengah Kamis 19 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Serba-serbi Pertemuan Jokowi-Gus Miftah di Ponpes Ora Aji

Presiden Jokowi menyambangi kediaman Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji pada Kamis kemarin di Yogyakarta. Berikut serba-serbi pertemuan keduanya.


Pondok Pesantren Rizieq Shihab Pecat Santri Pelaku Penganiayaan ke Santri Lainnya

18 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan
Pondok Pesantren Rizieq Shihab Pecat Santri Pelaku Penganiayaan ke Santri Lainnya

Pondok pesantren yang diasuh oleh Rizieq Shihab menyesalkan terjadinya penganiayaan tersebut.


Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024 Mulai Gencar Mendekati Pondok Pesantren

19 jam lalu

Pasangan bakal calon di pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur kompak mendekati pondok pesantren.
Bakal Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024 Mulai Gencar Mendekati Pondok Pesantren

Pasangan bakal calon di pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur mulai gencar bersafari ke pondok pesantren.


Ketika Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin Dukung Kader NU di Pilgub Jatim 2024

19 jam lalu

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin (kiri) usai menyatakan dukungan kepada bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah (tengah) dan Lukmanul Khakim (kanan) di kawasan Cilandak, Jakarta, Kamis (19/9/2024). ANTARA
Ketika Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin Dukung Kader NU di Pilgub Jatim 2024

Din Syamsuddin mengatakan tidak aneh kalau tokoh Muhammadiyah mendukung kader NU.


Desa Wisata di Bantul Ini Ajak Pengunjung Menjajal jadi Petani dan Peternak

1 hari lalu

Desa Wisata Srikeminut, Kelurahan Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Desa Wisata di Bantul Ini Ajak Pengunjung Menjajal jadi Petani dan Peternak

Potensi wisata alam di desa wisata ini tersebar di beberapa titik, menawarkan keindahan alam sambil menjajal jadi petani dan peternak.


Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

1 hari lalu

Pondok pesantren Markaz Syariah di Megamendung. Yourube.com
Kuasa Hukum Rizieq Shihab Angkat Bicara Soal Kekerasan di Pondok Pesantren Markaz Syariah

Kuasa hukum Rizieq Shihab membenarkan soal peristiwa kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren Markaz Syariah.


4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

1 hari lalu

Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah. Foto: Canva
4 Kota Terbaik di Indonesia untuk Kuliah Versi QS Best Student Cities 2025

Berikut beberapa kota di Indonesia yang masuk ke dalam daftar QS Best Student Cities 2025 sebagai kota terbaik untuk kuliah.


Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

1 hari lalu

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, mengumumkan program prioritas pendidikan pesantren seperti Santri Inovator dan beasiswa, terutama untuk penghafal Alquran, saat menerima dukungan ulama di Pandeglang, Kamis,19 September 2024. Dok. Pribadi
Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

Airin menyiapkan program beasiswa santri dan pemberdayaan pesantren, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, serta dukungan ekonomi bagi pesantren di Banten.