Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Ritual Bisoq Keris Suku Sasak di Lombok, Tidak Sekadar Membersihkan Benda Pusaka

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan menggenggam sebilah keris dengan warangka berbalut warna emas dan butiran batu permata sesaat jelang ritual bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama.
Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan menggenggam sebilah keris dengan warangka berbalut warna emas dan butiran batu permata sesaat jelang ritual bisoq keris di Desa Kebon Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/7/2024). ANTARA/Sugiharto Purnama.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya di Jawa, tradisi membasuh atau mencuci keris dan senjata lainnya di awal tahun baru Hijriah juga ada di Lombok. Masyarakat suku Sasak menyebut ritual itu sebagai bisoq keris. 

Ritual itu dilakukan pada awal Muharram lalu, 15 Juli 2024. Puluhan pria berpakaian adat yang berbalut kain tenun dengan keris menempel di pinggang berkumpul di bale-bale yang diapit perbukitan batu di Desa Kebun Ayu, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat untuk melaksanakannya.

Ritual bisoq keris dimulai selepas Isya dan berlangsung hingga dini hari. Sesepuh dan para tokoh adat memimpin upacara pemandian keris dan benda-benda pusaka lain, seperti tombak dan pedang.

Ragam peralatan yang dipakai dalam prosesi itu ada tempayan, air, jeruk nipis, bunga, minyak cendana, dan darah ayam. Fungsi darah ayam untuk memberikan tuah kepada keris dan senjata pusaka yang diwariskan turun-temurun agar kemuliaan semakin kuat.

Falsafah Bisoq Keris 

Bagi Suku Sasak, tradisi bisoq keris tidak sekadar membersihkan keris, tetapi juga membersihkan hati dan pikiran para pemilik keris dari berbagai rasa dan keinginan buruk yang tumbuh.

Lantunan doa, mantra, dan tembang berbahasa Sasak mengiringi ritual bisoq keris. Malam gelap, dingin, dan kepulan asap tembakau kian menambah aura magis dalam prosesi adat itu.

Bisoq keris adalah warisan penganut agama Kapitayan yang estafet kepada Hindu, Buddha, dan Islam di wilayah Nusantara. Ritual itu ada di seluruh Indonesia dengan penamaan berbeda, seperti di Yogyakarta yang disebut jamas. 

Bagaimana asal-usul dan sejarah bisoq keris bisa tumbuh dan berkembang di Pulau Lombok, belum ada dokumentasi tertulis sebagai rujukan. Informasi yang menyebar sejauh ini cenderung lisan dan klaim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerhati keris Lalu Yopi Dian Sastra mengakui literatur tentang keris Lombok yang ada saat ini masih sangat terbatas dan bukti-bukti juga masih sangat tertutup.

Awal Mula Tradisi

Bisoq keris menyatukan berbagai etnis, agama, dan sekaligus memperkuat identitas di tengah kemajemukan yang menghuni Pulau Lombok. Konsistensi dan komitmen menjadi dasar dalam setiap laku ritual. Dosa yang mungkin ada tahun lalu dibersihkan untuk setahun ke depan. Aroma parafin yang menyala menyambut temaram ruang perjamuan.

Menurut Ketua Majelis Adat Sasak Lalu Sajim Sastrawan, bisoq keris awalnya diadakan secara tertutup dengan grup kecil. Namun, kali ini ritual itu dibuka ke publik agar tidak ada lagi kesan eksklusif.

Majelis Adat Sasak melibatkan tetua adat maupun tuan guru yang dipercayakan setiap tahun melakukan bisoq keris, lalu dibantu oleh kiai dan tokoh adat. Keris-keris yang menempel di pinggang dilucuti dan dimandikan satu per satu dengan rangkaian ritual yang panjang.

Karat meluruh dari badan keris, warna hitam besi semakin pekat, dan pamor yang meliuk-liuk semakin memutih. Setiap pusaka bukan sekadar senjata untuk melindungi diri dari serangan pihak lain, melainkan juga mengandung ajaran moral dan falsafah yang coba dirawat dengan ritual bisoq keris.

Pemerintah Lombok Barat menilai ritual bisoq keris potensial untuk menjadi objek wisata budaya. Lombok Barat terkenal sebagai salah produsen keris di provinsi berjulukan "Negeri 1.000 Masjid" tersebut. Penduduk Desa Dasan Geria di Lombok Barat mewarisi secara turun temurun kemampuan menempa bilah keris hingga kini.

Pilihan Editor: Pusaka Keraton Yogyakarta Dimandikan: Ada Makna, Proses Basuh, Jemur, Wewangian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

5 hari lalu

Foto udara salah satu tambang emas ilegal di wilayah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, yang ditertibkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat, 4 Oktober, 2024. Foto: Sheto Risky/Humas KPK
KLHK Selidiki Tambang Emas Ilegal di Hutan Produksi NTB yang Beromzet Rp 1 Triliun per Tahun

Tim Gakkum KLHK masih di lokasi tambang emas ilegal di wilayah Sekotong, NTB untuk mengumpulkan bahan dan keterangan


Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

5 hari lalu

Sejumlah wisatawan asing berjemur dan bermain air, di pinggir pantai Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 17 Agustus 2024. Berdasarkan data per Juni - Agustus 2024, jumlah arus kunjungan wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di tiga Gili Trawangan, Air dan Meno, mengalami peningkatan (High Season) mencapai 6.620.050 wisatawan mancanegara, sehingga menaikkan jumlah okupansi hotel hingga 95 persen. TEMPO/Imam Sukamto
Tiga Gili di Lombok Utara Kesulitan Air Bersih, Pelaku Pariwisata Khawatir Kunjungan Wisata Turun

Kini, pasokan air bersih di tiga gili Lombok Itara iti berasal dari sumur bor yang payau.


Dua Pulau Indonesia Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Asia Versi Conde Nast Traveller, Bali Teratas

9 hari lalu

Sejumlah perempuan Bali menjunjung gebogan atau sesajen berisi buah, kue, bunga dan hiasan janur saat parade mapeed pada pembukaan Tanah Lot Art & Festival 2024 di objek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Jumat 23 Agustus 2024. Festival budaya yang digelar pada 23-25 Agustus 2024 tersebut mengusung tema pancaka tirta dengan melibatkan 23 desa adat dalam bentuk parade dan pertunjukan seni guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di objek wisata itu yang ditargetkan mencapai 8.000 orang per hari. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Dua Pulau Indonesia Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Asia Versi Conde Nast Traveller, Bali Teratas

Bali menjadi pilihan utama di Asia berkat kombinasi unik antara alam, budaya, dan keramahannya.


36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

15 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
36 Tahun Lalu, Pernikahan 4 Putra Sultan Hamengkubuwono IX di Depan Jenazah Ayahanda

Di depan jasad Sultan Hamengkubuwono IX, empat putra menikah bersama-sama dengan calon istri mereka.


Akomodasi MotoGP Mandalika 2024 Dinilai Mahal, Ini Tanggapan Kemenpar dan Asosiasi Hotel

16 hari lalu

Pembalap Indonesian GP menanam terumbu karang di Pantai Kuta Mandalika (TEMPO/Supriyantho Khafid)
Akomodasi MotoGP Mandalika 2024 Dinilai Mahal, Ini Tanggapan Kemenpar dan Asosiasi Hotel

Tingginya permintaan penginapan, terutama di area utama MotoGP Mandalika, menjadi faktor utama yang mendorong naiknya harga.


Perjalanan Karier Jorge Martin Juara MotoGP Mandalika 2024

17 hari lalu

Perjalanan Karier Jorge Martin Juara MotoGP Mandalika 2024

Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin juara MotoGP Mandalika 2024. Begini perjalanan kariernya.


Rekomendasi Oleh-oleh Khas Lombok buat Wisatawan yang Nonton MotoGP Mandalika

18 hari lalu

Kain tenun asal Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, NTB. Dok. BPPD Lombok Timur
Rekomendasi Oleh-oleh Khas Lombok buat Wisatawan yang Nonton MotoGP Mandalika

Lombok memiliki banyak macam pilihan oleh-oleh khas yang unik, mulai dari makanan, pakaian, sampai suvenir.


Museum MotoGP Pertama di Dunia Diresmikan di Mandalika, Apa Saja Isinya?

19 hari lalu

Museum MotoGP diresmikan di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 28 September 2024 (Tangkapan layar video)
Museum MotoGP Pertama di Dunia Diresmikan di Mandalika, Apa Saja Isinya?

Museum MotoGP menjadikan Mandalika sebagai destinasi balap sekaligus pusat edukasi sejarah perkembangan dunia balap motor.


Tingkah Pembalap MotoGP Mandalika: Jumpa Penggemar sampai Naik Motor Es Krim di Pantai

19 hari lalu

Pembalap tim Marc VDS Moto2, Filip Salac, mengendarai motor yang di belakangnya memiliki kotak es krim. instagram.com/filipsalac
Tingkah Pembalap MotoGP Mandalika: Jumpa Penggemar sampai Naik Motor Es Krim di Pantai

Pembalap MotoGP Mandalika di Lombok, NTB melakukan berbagai kegiatan sambil menunggu jadwal balapan utama. Ada yang coba naik motor es krim keliling


9 Kuliner Khas Lombok, Bisa Dinikmati saat Nonton MotoGP Mandalika

21 hari lalu

Sajian ayam taliwang komplet di Rumah Makan Ayam Taliwang H. Moerad, Lombok, NTB, yang terhidang untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Minggu, 21 November 2021. Foto: Taufan Rahmadi
9 Kuliner Khas Lombok, Bisa Dinikmati saat Nonton MotoGP Mandalika

Dari cerorot, ayam taliwang, hingga plecing kangkung, jangan lewatkan makanan ini saat berkunjung ke Lombok.