Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan di Balik Wacana Penutupan Sementara Taman Nasional Komodo pada 2025

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Taman Nasional Komodo. Shutterstock
Taman Nasional Komodo. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), berencana melakukan penutupan sementara secara reguler pada 2025. Penutupan ini bertujuan mengurangi tekanan dalam kawasan, mengurangi dampak negatif dari aktivitas wisata terhadap kawasan, serta menghidupkan destinasi wisata di luar kawasan TNK. 

Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga mengatakan, rencana penutupan ini masih dalam diskusi informal. 

"Masih dalam diskusi informal, dalam konsep jika ditutup sehari maka diharapkan wisatawan melakukan aktivitas wisata di luar kawasan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo," katanya di Labuan Bajo, Senin, 15 Juli 2024. 

Didahului Kajian Ilmiah

Rencana penutupan sementara kawasan TNK, lanjut dia, akan didahului kajian ilmiah terkait daya dukung dan daya tampung lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap kawasan konservasi dan industri pariwisata.

Hendrikus mengatakan, pada hari penutupan, paket wisata yang dijual ke turis bukan lagi ke kawasan TNK melainkan di luarnya. Ia juga berharap agar destinasi wisata di luar kawasan TNK semakin dikelola dan ditata dengan baik sehingga menjadi tujuan wisatawan. 

Pusat Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) yang didukung BPOLBF akan melakukan studi terkait daya dukung daya tampung di kawasan TNK. Studi ini dilakukan demi keberlanjutan kawasan konservasi di tengah potensi meningkatnya kunjungan pariwisata ke Labuan Bajo. Pada 2023, TNK dikunjungi sebanyak 300.488 wisatawan, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 170.354 orang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami juga harus mempersiapkan diri, salah satunya adalah kajian daya dukung lagi untuk dapat jumlah yang pas," katanya. 

Aplikasi SiOra

Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) juga tengah menyiapkan aplikasi aplikasi bernama SiOra untuk memantau jumlah kunjungan ke taman nasional ini. Aplikasi ini dapat memiliki layanan pemesanan tiket ke sejumlah destinasi wisata di kawasan TNK dan informasi destinasi. 

"Dengan demikian kita tahu jumlah kunjungan ke berbagai destinasi, sehingga dari jumlah itu akan ada baseline data, lalu akan kami kembangkan lagi aplikasi untuk kontrol jika sampai jumlah maksimum wisatawan maka langsung ditutup," katanya. 

Didukung Pemerintah Daerah

Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Kabupaten Manggarai Barat mendukung wacana penutupan sementara TNK demi kepentingan konservasi dan keberlanjutan. Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefan Jemsifori di Labuan Bajo mengatakan, penutupan ini demi membuat taman nasional ini terjaga sehingga bisa berumur panjang.

Penutupan sementara itu juga dinilai akan berdampak positif pada penyebaran wisatawan ke destinasi di luar kawasan TNK. 

"Dampak positifnya buat pemerintah daerah wisatawan akan menyebar ke luar kawasan, sehingga balance destinasi wisata super prioritas bisa dirasakan juga oleh desa-desa wisata," katanya.

Taman Nasional Komodo memiliki luas 173.300 hektare meliputi wilayah daratan dan lautan dengan lima pulau utama yakni Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, Gili Motang, Nusa Kode dan beberapa pulau kecil lain.

Pilihan Editor: Mengenal Parapuar, Paket Lengkap Destinasi Wisata Baru di Labuan Bajo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

11 hari lalu

Ji Chang Wook dan Iko Putera, CEO Tranport Traveloka dalam acara Traveloka Travel the World Fair 2024, di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Tempo/Yunia Pratiwi
Ji Chang Wook Ungkap Destinasi Impiannya Ada di Indonesia

Ji Chang Wook membagikan pengalamannya mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia saat menghadiri Traveloka Travel the World Fair 2024 di Jakarta


3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

12 hari lalu

Sejumlah petani menampilkan atraksi kesenian budaya subak saat pembukaan Jatiluwih Festival 2024 di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Sabtu 6 Juli 2024. Kegiatan yang digelar di objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut menampilkan atraksi budaya tradisional, kuliner, UMKM, dan potensi desa yang berkaitan dengan pertanian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
3 Situs Warisan Dunia di Indonesia Terancam Punah

Penelitian Climate X , menyoroti Situs Warisan Dunia mana saja yang dapat musnah karena perubahan iklim.


Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

19 hari lalu

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati di Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta Pusat, Senin, 19 Januari 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
Kemenparekraf dan BMKG akan Luncurkan Aplikasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak untuk Wisatawan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Kemenparekraf dalam proyek pengembangan aplikasi yang bernama Signature.


Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

27 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat, IFG Siapkan Paket Khusus untuk Lomba Marathon di Labuan Bajo

IFG akan menggelar lomba maraton bagi pelari lokal dan internasional di Labuan Bajo.


Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

27 hari lalu

Ketua Pelaksana IFG Labuan Bajo Marathon, Oktarina Dwi Sistha setelah meresmikan pembukaan pendaftaran IFG LBM di Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/Ilona
Pendaftaran IFG Labuan Bajo Marathon Resmi Dibuka, Targetkan 2.000 Pelari Lokal dan Mancanegara

Lomba lari maraton IFG akan digelar di Labuan Bajo November mendatang. Periode pendaftaran telah dibuka mulai hari ini hingga 18 Agustus 2024.


Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

36 hari lalu

Ji Chang Wook mengunjungi GWK Cultural Park. Tangkapan layar Youtube.com/Traveloka
Ji Chang Wook Nikmati Waktu Liburan di Bali Sebelum ke Labuan Bajo

Ji Chang Wook menikmati pengalaman liburannya di Bali dan Labuan Bajo.


Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

38 hari lalu

Labuan Bajo Kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. (ANTARA/Gecio Viana)
Labuan Bajo akan Bangun Taman Parapuar, Jadi Spot Menikmati Sunrise dan Sunset

Taman Parapuar di Labuan Bajo mengusung konsep wisata alam sehingga bisa menjadi alternatif Taman Nasional Komodo pada 2025


Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

38 hari lalu

Sejumlah warga menampilkan Tari Panyembrama saat pembukaan Jatiluwih Festival 2024 di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Sabtu 6 Juli 2024. Kegiatan yang digelar di objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia tersebut menampilkan atraksi budaya tradisional, kuliner, UMKM, dan potensi desa yang berkaitan dengan pertanian untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Bali dan Dua Destinasi Ini jadi Favorit Wisatawan Mancanegara di Indonesia

Wisatawan mancanegara masih melirik Bali dan kawasan Indonesia timur sebagai destinasi pilihan mereka.


3 Fakta Menarik Komodo yang Perlu Anda Ketahui

40 hari lalu

Komodo di Taman Nasional Komodo, pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Rully Kesuma
3 Fakta Menarik Komodo yang Perlu Anda Ketahui

Komodo telah menarik perhatian sejumlah peneliti karna memiliki keunikan tersendiri dibanding hewan-hewan lainnya.


Tak Jauh dari Pulau Komodo Krisis Air Bersih dan Minim Akses Pendidikan, Tim Pengmas ITB Turun Tangan

41 hari lalu

Tim dosen ITB dan warga Desa Pasir Panjang, Pulau Rinca, Kepulauan Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat pelatihan komunikasi bahasa Inggris. Foto: Tim KK LBV FSRD ITB.
Tak Jauh dari Pulau Komodo Krisis Air Bersih dan Minim Akses Pendidikan, Tim Pengmas ITB Turun Tangan

Soal air bersih dan akses pendidikan di Desa Panjang, di Pulau Rinca tak jauh dari Pulau Komodo NTT menjadi perhatian tim pengmas ITB.