Wisnu menambahan di dua lokasi tersebut nantinya memang tidak dibuatkan bangunan sepenuhnya namun ada ruang terbuka hijau yang bisa digunakan masyarakat untuk berkumpul menikmati suasana Teras Malioboro yang baru.
Pembangunan fisik di kedua lokasi untuk PKL tersebut kini sudah dimulai dan ditargetkan selesai akhir 2024 nanti.
"Baru pada tahun 2025 dilakukan relokasi pedagang dari Teras Malioboro 2 menuju kedua lokasi ini," kata dia.
Adapun anggaran yang digelontorkan Pemda DIY untuk pembangunan fisik di dua lokasi ini sebesar Rp 69 miliar.
Teras Malioboro 2 untuk Jogja Planning Gallery
Wisnu menuturkan, saat para pedagang sudah dipindahkan ke dua lokasi baru itu, lokasi lama Teras Malioboro 2 akan digunakan untuk membangun museum modern Jogja Planning Gallery (JPG).
Wisnu membeberkan, komunikasi dan kontrak dilakukan Pemda DIY secara individu dengan setiap pedagang untuk mempermudah pendataan.
"Kalau untuk kontrak memang by person, by pedagang, agar kami tahu data pastinya siapa yang berdagang berdasarkan NIK (nomer induk kependudukan) yang bersangkutan," kata dia.
Wisnu juga mengklaim bahwa sosialisasi soal relokasi tahap kedua bagi PKL Teras Malioboro 2 itu sudah dilakukan sejak relokasi tahap pertama dimulai.
"Saat relokasi tahap pertama sudah ditegaskan berkali kali bahwa Teras Malioboro 2 adalah lokasi sementara, ini perlu digarisbawahi," ujar Wisnu.
Wisnu menuturkan relokasi ini merupakan upaya pemerintah membuat pedagang naik kelas melalui proses-proses legal.
"Kalau mereka berjualan di selasar jalur pedestrian jelas tidak legal, karena menggunakan lorong pemilik toko, lalu mereka membayar ke siapa tidak jelas dan terkadang ada konflik," kata dia.
Jika sudah direlokasi, kata Wisnu, semestinga Pemda DIY akan turut bertanggung jawab melakukan pendampingan pada para pedagang itu.
Pilihan Editor: Disambangi 30 Ribu Wisatawan Sepekan, Ini Tiga Zona Favorit di Taman Pintar Yogyakarta