Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Imlek Jalan-jalan di Kawasan Pecinan Yogyakarta, Jangan Lewatkan Kampung Ketandan

image-gnews
Kampung pecinan Ketandan di Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kampung pecinan Ketandan di Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Yogyakarta, terdapat suatu kawasan pecinan yang terletak di jantung kota, yaitu area Malioboro. Kawasan pecinan di sini dikenal dengan Kampung Ketandan. Kampung ini menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi pelancong yang berkunjung ke Yogyakarta terlebih saat libur tahun baru imlek. Kampung ini terletak di persimpangan Jalan Margo Mulyo, Jalan Beskalan, dan Jalan Ketandan.

Kampung Ketandan Yogyakarta memiliki sejarah dan arsitektur Tiongkok yang unik. Arsitektur bangunan di kampung ini bercirikan suasana masa lalu. Sebagian besar rumah di Ketandan  dibangun di bagian belakang dan digunakan oleh pemiliknya sebagai toko. 

Dikutip dari warta.jogjakota.go.id, sebagian besar penduduk di kawasan ini bekerja sebagai pedagang emas dan permata, toko kelontong, toko herbal, penyedia kebutuhan pokok, serta kuliner. Menjelang tahun 1950-an, hampir 90 persen warga di sana beralih usaha ke toko emas. Pada 1955, kawasan ini menjadi tempat dibukanya toko emas pertama di Yogyakarta. 

Dilansir dari pariwisata.jogjakota.go.id, Kampung Ketandan memiliki hubungan sejarah dengan Keraton Yogyakarta. Hal ini lantaran pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono III,  kawasan pecinan ini merupakan tempat tinggal para “tondo”, pegawai pajak yang bertugas menarik pajak etnis Tionghoa untuk diserahkan kepada Keraton Yogyakarta. Dari sana, etnis Tionghoa memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan kebudayaan di Kota Yogyakarta. 

Terjadinya akulturasi budaya selama bertahun-tahun melahirkan seseorang bernama Tan Jin Sing, yang menjadi bupati keturunan campuran Tionghoa dan Jawa. Ia merupakan putra dari seorang bangsawan Jawa, dan diangkat menjadi bupati oleh Sri Sultan Hamengkubuwono III. 

Tan Jin Sing adalah anak dari ayahnya, Demang Kalibeber di Wonosobo dan ibunya, Raden Ayu Patrawijaya yang masih keturunan Sultan Amangkurat dari Mataram. Ayahnya meninggal saat ia masih bayi. Akhirnya, ia diadopsi oleh seorang saudagar Tionghoa bernama Oei Tek Long. 

Ia kemudian dididik secara adat istiadat Tionghoa dan tata cara budaya Jawa. Ketika Tek Liong menikah dan menetap di Magelang, Tan Jin Sing juga diajarkan bahasa Belanda dan Inggris, serta budaya Eropa. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tan Sin Jing tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan pandai. Ia pun berteman dekat dengan Raffles, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada masa itu. Ia pun kemudian menjadi penghubung antara Sri Sultan Hamengkubuwono III dengan Gubernur Jenderal Raffles. Akhirnya, ia diangkat menjadi bupati dan diberi gelar sebagai Kanjeng Raden Tumenggung Secodonongrat. 

Daerah Kampung Ketandan telah menjadi tempat masyarakat Tionghoa tinggal dan mencari nafkah sejak 200 tahun lalu. Sejak 2006, kawasan ini dijadikan tempat digelarnya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PTBY) untuk menyambut Tahun Baru Imlek oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Berbagai kuliner khas Tionghoa disajikan, seperti kue keranjang, kue mangkok, mie panjang umur, dan masih banyak lagi.

Setiap PTBY  berlangsung, tidak hanya warga Tionghoa saja yang berkunjung ke Ketandan, namun juga warga Jogja dan sekitarnya turut menikmati acara yang dihadirkan. PTBY diadakan sebagai upaya untuk melestarikan identitas kawasan pecinan Kampung Ketandan dan mempertahankan keanekaragaman budaya di Kota Yogyakarta.

SUKMA KANTHI NURANI  I  M. RIZQI AKBAR | PRIBADI WICAKSONO I  EIBEN HEIZIER

Pilihan Editor: Kampung Ketandan Pecinan Yogyakarta Tak Lepas dari HB III dan Tan Jin Sing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

13 jam lalu

Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul meneken kerjasama kelola sampah bersama di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kepatihan Jumat, 17 Mei 2024. Dok.istimewa
Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Sisi selatan Benteng Vredeburg Yogyakarta yang hampir rampung direvitalisasi pada Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.


Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Seri prangko Buk Renteng diluncurkan di Sleman Yogyakarta Kamis (16/5). Dok. Istimewa
Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

3 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

3 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.


Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Pekerja menurunkan sampah dari truk pengangkut di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 7 Agustus 2023. Pemerintah Kabupaten Sleman mengoperasikan TPS Sementara Kalasan selama 45 hari untuk mengatasi permasalahan sampah terkait penutupan TPST Piyungan yang ditutup karena sudah melebihi kapasitas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.


Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

4 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.