Peningkatan intensitas erupsi
Selama periode erupsi ini, lanjut Agus, telah terjadi 7 kali peningkatan intensitas erupsi, yang terakhir pada tanggal 11 Maret 2023.
BPPTKG Yogyakarta mencatat, pada tanggal 27 November, 1 dan 4 Desember 2023 terjadi awan panas guguran yang didahului oleh kejadian hujan, baik di puncak maupun lereng di sisi barat daya.
Lalu pada Jumat, 8 Desember 2023 terjadi hujan di sekitar lereng Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya. Stasiun Jurangjero yang berada di sisi barat daya merekam hujan hingga pukul 15.34 WIB dengan intensitas curah hujan 34.4 milimeter per jam dan total curah hujan 83 milimeter.
Pada hari itu, juga terekam rentetan kejadian awan panas guguran sebanyak 8 kali yang tercatat di seismogram dengan durasi maksimum 360 detik dan amplitudo maksimum 78 mm.
"Awan panas guguran terakhir kolom asapnya tidak teramati, jarak luncur diperkirakan sejauh maksimum 3.500 meter ke arah barat daya (Sungai Bebeng-Krasak)," kata dia.
Namun berdasarkan hasil validasi dengan data drone tanggal 9 Desember 2023, jarak luncur awan panas guguran yang terjadi ternyata mencapai 3.800 meter ke arah Sungai Bebeng-Krasak.
"Awan panas guguran pekan ini memicu hujan abu vulkanik yang dilaporkan terjadi di Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," kata dia.
Hujan abu juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Boyolali dan Magelang. "Masyarakat juga melaporkan terjadi lahar di Sungai Gendol," kata dia.
Berdasarkan analisis foto udara per tanggal 16 November 2023, volume kubah barat daya Merapi kini terukur sebesar 3.348.600 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik.
Sedangkan berdasarkan foto udara menggunakan drone thermal tanggal 5 Desember 2023, titik panas tertinggi di kubah barat daya mencapai 286,7 derajat celcius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Titik panas tertinggi di kubah tengah kawah mencapai 209,2 derajat celcius, atau lebih tinggi dari hasil pengukuran sebelumnya.
Data pemantauan BPPTKG menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas di dalam potensi daerah bahaya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak
Pilihan editor: Kurang Dari 25 Menit, Gunung Merapi Luncurkan 4 Kali Awan Panas Jarak Terjauh 3 Kilometer