TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE di Candi Borobudur pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur. Para biksu itu berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia itu dilepas dengan serangkaian ritual di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, Selasa malam, 14 Mei 2024.
Ritual pelepasan ini awali dengan sesi pengambilan lentera air dan menuliskan harapan di Anjungan Yogyakarta, Kompleks TMII. Lentera air itu diisi berbagai harapan yang menggambarkan semangat perayaan Waisak, yang tahun ini mengangkat tema "Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha, Hindarilah Keserakahan Duniawi, Kebodohan, Kemarahan dan Kebencian".
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa lintas agama dan pelepasan satwa di Promenade Archipelago serta ditutup dengan meditasi berjalan dan larung lentera Harapan Semesta di Danau Archipelago.
Jalan Kaki dari Semarang ke Borobudur
Thudong merupakan perjalanan ritual yang dilakukan oleh para bhante atau biksu yang dilakukan dengan berjalan kaki sejauh ribuan kilometer, menurut laman Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan pada 2023.
Bhante (biksu) Subin mengatakan agenda menjelang puncak Waisak tahun ini berbeda dari tahun 2023. Tahun ini mereka akan menumpangi sebuah bus untuk pergi ke Semarang, Jawa Tengah, dan dilanjutkan berjalan kaki ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Sementara tahun 2023 mereka berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur.
"Tahun ini kami mulai dari Semarang berjalan kaki, bukan dari Jakarta, mungkin tiga atau empat hari sampai, dan sebagian dari kami ada hampir 30-an Bhante juga ikut acara yang kemarin dan sekarang ikut lagi," ujarnya.
Puncak perayaan Waisak akan diselenggarakan antara 23- 24 Mei 2024 dengan rangkaian acara, di antaranya Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, peringatan detik-detik Waisak, pradaksina Candi Borobudur dan pelepasan lampion Waisak. Setelah itu, akan ada "mindful walking meditation", yaitu merasakan kesakralan Candi Borobudur melalui pradaksina dan meditasi untuk masyarakat umum.
ANTARA
Pilihan Editor: Berjalan Kaki dari Thailand ke Candi Borobudur, Biksu Thudong Ganti Sandal Setiap 2 Hari Sekali