TEMPO.CO, Jakarta - Festival Lima Gunung (FLG) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, digelar pada Jumat hingga Minggu, 25-27 Agustus 2023. Festival ini digelar setiap tahun sejak 2009 dan bertahan hingga kini. Salah satu alasan yang membuat festival ini bertahan lama adalah karena bermodal sosial, bukan ekonomi.
Sutradara Garin Nugroho mengatakan bahwa festival ini diadakan dengan pendekatan kebudayaan dan sosial sebagai panglima, sebagai titik tolak tumbuh maka dia hidup terus seiring kehidupan masyarakat. "Tetapi kalau politik dan ekonomi sebagai panglima dia hidup seiring dengan kekuasaan dan ketika ada uang," kata sutradara film yang sering mengangkat budaya Tanah Air ini di Magelang, Minggu, 27 Agustus 2023.
Garin menghadiri FLG XXII di Dusun Sudimoro, Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, untuk menerima Lima Gunung Award.
Menurut dia festival yang berbasis masyarakat desa tersebut, meskipun mereka tidak panen pun semakin bagus festivalnya, karena orang ingin berbagi perasaan dan hal itu yang tidak ada di festival yang lain.
"Seluruh festival selalu dihitung dengan ekonomi, mendapat berapa dan berapa festival yang mati karena dihitung dengan ekonomi, tetapi festival ini dihitung dengan modal sosial dan dia hidup terus," katanya.
Festival tahunan tersebut diselenggarakan secara mandiri oleh para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) Kabupaten Magelang.
Kepala Disparpora Kabupaten Magelang Mulyanto di Magelang, Jumat sore, mengatakan bahwa
"Ini suatu kemandirian karena ternyata FLG dari tahun ke tahun mampu menyedot wisatawan, ada wisatawan mancanegara datang, ini menjadi pengungkit pariwisata Kabupaten Magelang pascapandemi," ujarnya.
Festival Lima Gunung digelar selama tiga hari, menyuguhkan berbagai pementasan, seperti tarian, musik, puisi, performa seni, pentas kolaborasi seni, teater, kirab budaya, dan pidato kebudayaan. Sekitar 80 grup kesenian dengan total sekitar 1.700 personel dari berbagai kelompok seni di daerah itu, luar kota, dan luar negeri menggelar pementasan di panggung raksasa yang dibuat warga bersama Komunitas Lima Gunung menggunakan berbagai bahan alami setempat.
ANTARA
Pilihan Editor: Desa Bandongan Magelang Persiapkan Festival Lima Gunung XVII