Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Situs Tradisional Korea Selatan yang Wajib Dikunjungi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
Istana Gyeongbokgung di Korea Selatan. Unsplash.com/chanhee lee
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Drama Korea tidak hanya menyajikan cerita yang seru tapi juga menampilkan keindahan alam. Beberapa drama bahkan menampilkan situs tradisional Korea, seperti "Destined with You" dan "My Dearest," yang akan segera tayang perdana, dan "See You in My 19th Life" yang baru saja selesai.

Berikut adalah tujuh situs tradisional penting di Korea Selatan yang tidak boleh Anda lewatkan. Pastikan untuk memasukkan tujuan-tujuan ini ke dalam rencana perjalanan Anda untuk merasakan suasana Korea yang benar-benar memperkaya dan tak terlupakan!

1. Gyeongbokgung

Istana kerajaan utama dinasti Joseon dibangun pada 1395. Disebut juga sebagai Istana Utara karena letaknya paling utara jika dibandingkan istana lain. Selain itu,paling indah dan terbesar di antara lima istana lainnya.

Tempat ini sempat hancur akibat dibakar selama Perang Imjin (1592-1598). Namun, semua bangunan istana kemudian dipugar di bawah kepemimpinan Heungseondaewongun pada masa pemerintahan Raja Gojong (1852-1919). Jika Anda ingin mengunjugi istana ini perhatikan jadwal operasionalnya.

2. Wolji Pond

Kolam Anapji dibangun pada tahun 674 pada tahun ke-14 pemerintahan Raja Munmu setelah penyatuan Semenanjung Korea. Ini memiliki tiga pulau tengah, dan di utara dan timur ada 12 bukit - sebuah komposisi yang mencerminkan filosofi Tao.

Kolam itu disebut sebagai "Anapji" dari periode Goryeo dan Joseon dan seterusnya. Pada 1980-an, sebuah pecahan tembikar dengan huruf "Wolji" (kolam yang memantulkan bulan) ditemukan, mengungkapkan nama sebenarnya dari kolam tersebut. Setelah ditemukan, situs tersebut diganti namanya menjadi Istana Donggung dan Kolam Wolji saat ini.

3. Gerbang Sungnyemun

Bangunan bersejarah ini merupakan struktur batu gerbang kastil terbesar dengan pintu masuk melengkung di tengahnya. Ada kolom di atas platform, atap tinggi, membedakan lantai atas dan lantai bawah bangunan. Lorong-lorong untuk lalu lintas terletak di ujung timur dan barat pintu gerbang. Berbeda dengan gapura lainnya, pada tugu Gerbang Sungnyemun namanya tertulis vertikal. Pada 10 Februari 2008, Sungnyemun dilalap api. Setelah pekerjaan rekonstruksi selama 5 tahun, gerbang dibuka kembali untuk umum pada 4 Mei 2013.

4. Benteng dan Istana Suwon Hwaseong

Suwon adalah salah satu dari empat pusat pemerintahan regional utama selama Dinasti Joseon. Dindingnya membentang sejauh 5.700 kilometer, dengan Gunung Paldalsan di tengahnya. Benteng yang dibangun dari tahun 1794 hingga 1796 ini dibangun sebagai wujud bakti Raja Jeongjo terhadap ayahnya dan untuk membangun kota perintis baru dengan kekuatan ekonominya sendiri.

Benteng Hwaseong ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada 12 Desember 1997 karena nilai sejarahnya. Benteng ini menawarkan berbagai pertunjukan setiap hari serta Festival Budaya Suwon Hwaseong setiap musim gugur.

5. Kuil Haedong Yonggungsa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ingin mencari pemandangan indah jauh dari segala hiruk pikuk kota, Anda mungkin ingin mengunjungi kuil ini yang terletak di sepanjang garis pantai Busan. Kuil ini dibangun pada tahun 1376 oleh seorang guru bernama Naong pada masa Dinasti Goryeo, sebagai Kuil Bomun. Kuli itu dihancurkan selama invasi Jepang ke Korea (1592–98) tetapi dibangun kembali pada tahun 1930-an, dan berganti nama menjadi Kuil Haedong Yonggung pada tahun 1974

6. Desa Rakyat Hahoe Andong

Desa Hahoe menampung 230 rumah tradisional dari dinasti Joseon. Desa ini dikelilingi pemandangan indah: Sungai Nakdonggang yang elegan mengalir di sekitar desa, Tebing Buyongdae yang megah, pantai berpasir yang tak berujung, dan pepohonan pinus kuno yang subur. Pengunjung dapat naik perahu ke Tebing Buyongdae untuk menikmati pemandangan desa yang indah. Selain pemandangan, Desa Hahoe menawarkan hidangan lokal yang lezat. 

Desa Hahoe, bersama dengan Desa Yangdong di Gyeongju, masuk ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO di bawah kategori "Desa Bersejarah di Korea" pada 31 Juli 2010.

7.Buyeo

Selain Buyeo, kota Gongju dan Iksan menyimpan banyak harta sejarah, karena situs ini mewakili periode Tiga Kerajaan di Kerajaan Baekje. Anda akan melihat Benteng Gongsanseong dan bahkan makam kerajaan Songsan-ri.

ALLKPOP | VISIT KOREA 

Pilihan editor: Kapan Waktu Terbaik Traveling ke Korea?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

7 jam lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.


Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

13 jam lalu

Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.


NewJeans akan Meluncurkan How Sweet

2 hari lalu

NewJeans. Foto: Instagram/@newjeans_official
NewJeans akan Meluncurkan How Sweet

NewJeans akan merilis single baru How Sweet pada 24 Mei 2024 dengan double title track, yaitu How Sweet dan Bubble Gum


NewJeans akan Menjadi Tamu 2 Days & 1 Night, Acara Variety Show Korea

2 hari lalu

NewJeans. Foto: Instagram/@newjeans_official
NewJeans akan Menjadi Tamu 2 Days & 1 Night, Acara Variety Show Korea

NewJeans dijadwalkan tampil sebagai tamu di acara 2 Days & 1 Night


Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

2 hari lalu

Batuan granit terhampar di perairan kawasan situs geologi Alif Stone Park di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 12 November 2020. Keberadaan sejumlah situs geologi, seperti 'Alif Stone Park', Senubing, Pantai Bamak, Tanjung Datuk, Batu Kasah, dan sejumlah situs lainnya membuat Natuna saat ini Geopark Nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (ADHOC) dan diusulkan untuk masuk ke dalam 'Global Geopark Network' (GGN) UNESCO. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi


SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

3 hari lalu

SEVENTEEN. Dok. Weverse
SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together


Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

4 hari lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?


Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

5 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

7 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

7 hari lalu

Tulisan aksara jawi dan bahasa melayu dalam naskah Tuanku Imam Bonjol yang dipamerkan di GOR M Yamin Kota Payakumbuh pada 12/17 Oktober 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.