Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Rokaku Challenge, Daya Tarik Festival Layang-Layang Internasional di Yogyakarta

image-gnews
Festival Layang-Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) VIII 2023 di area Pantai Parangkusumo, Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Festival Layang-Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) VIII 2023 di area Pantai Parangkusumo, Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival Layang-Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) VIII tahun 2023 berhasil menyedot ribuan pengunjung di area Pantai Parangkusumo, Bantul, Yogyakarta selama dua hari, Sabtu-Ahad, 15-16 Juli 2023. Agenda ini diikuti peserta dari 50 klub lokal dan 13 klub internasional. Peserta internasional hadir dari sembilan negara, yaitu Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, Swiss, Thailand, Singapura, Tiongkok, Korea, dan Taiwan.

Ada hal cukup menarik dalam perhelatan yang pertama kali digelar kembali setelah sempat mandeg tiga tahun berturut-turut akibat pandemi Covid-19. "Dari lima kategori yang dilombakan ini, ada kategori Rokaku Challenge," kata panitia yang juga Ketua Umum Talikama RM Herjuno Sukotjoadi, kemarin.

Rokaku Challenge di Festival Layang-layang Internasional

Kategori Rokaku Challenge dikenal juga sebagai seni olahraga layangan dari festival itu. "Dalam kategori Rokaku Challenge ini akan dilihat daya tahan layangan para peserta yang diadu dengan cara dibenturkan satu sama lain," kata dia. Layangan yang jatuh akan dinyatakan kalah. 

Peserta berbagai negara ikuti Festival Layang-Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) VIII tahun 2023 di Pantai Parangkusumo, Bantul. Dok.istimewa

"Rokaku challenge yang menjadi bagian pertunjukan menarik karena membuat pengunjung jadi turut merasakan serunya adu layangan," kata Herjuno.

Herjuno mengatakan, selain kategori Rokaku Challenge dalam festival itu ada juga kategori layangan tradisional, layangan dua dimensi, layangan tiga dimensi, layangan train naga, dan train naga mini. Herjuno menambahkan, festival itu terakhir kali digelar pada 2019 silam atau sebelum Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia.

8 Kali Digelar Nasional dan 4 Internasional

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam perhelatan kali ini,  banyak layang-layang disuguhkan dengan bentuk unik. Seperti bentuk hewan, buah, tokoh wayang, dan naga. “Festival ini telah kami selenggarakan ke delapan kalinya secara nasional dan keempat kalinya secara internasional," kata dia.

Festival Layang-Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) VIII 2023 di area Pantai Parangkusumo, Yogya. Dok. Istimewa

Ada dua jenis penilaian dari juri untuk seluruh kategori perlombaan festival ini. Mulai dari penilaian bawah dan penilaian atas. Pada penilaian bawah menekankan sisi kerapian, komposisi warna, bentuk, dan ukuran yang dinilai. Sedangkan penilaian atas menekankan aspek kestabilan terbang dari layang-layang juga bentuk tarikan benang.

Panitia sekaligus pimpinan organisasi layangan 12 negara di Jogja International Kite Festival tahun 2023, Lianawati mengatakan, acara ini didorong mampu mengangkat ekonomi kreatif dan menyatukan budaya antar bangsa. Agenda ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik, seni budaya dan pertunjukan laying-layang dengan formasi yang indah. 

Pilihan Editor: 5 Daya Tarik Pantai Pangandaran, Wisatawan Pulang Penuh Kenangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


14 Januari Dirayakan Hari Layang-layang Internasional, Inilah Cikal-bakalnya

14 Januari 2024

Ilustrasi layang-layang. Sumber: India Beckons
14 Januari Dirayakan Hari Layang-layang Internasional, Inilah Cikal-bakalnya

Hari Layang-layang Internasional berasal dari India, di negara bagian Gujarat, yang terkenal dengan banyaknya festival setiap tahunnya


Jurus Unik Sleman Menjaga agar Sawah Tak Ditinggalkan Kaum Muda dan Menghilang

16 September 2023

Berbagai layang-layang unik yang digelar dalam festival layang-layang di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, September ini. (Dok. Istimewa)
Jurus Unik Sleman Menjaga agar Sawah Tak Ditinggalkan Kaum Muda dan Menghilang

Warga di Sleman menggelar beberapa festival layang-layang yang gelarannya sengaja dipusatkan di area persawahan.


10 Ribu Penari Montro Bakal Pecahkan Rekor MURI di Pantai Parangkusumo Bantul

8 Agustus 2023

Taman Gumuk Pasir, di Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta yang unik karena tanaman tumbuh di pasir. (shutterstock.com)
10 Ribu Penari Montro Bakal Pecahkan Rekor MURI di Pantai Parangkusumo Bantul

pemecahan rekor MURI Tari Montro di Bantul Creative City Festival 2023 merupakan upaya mem-branding Bantul sebagai kota kreatif kesenian rakyat.


Festival Layang-layang Digelar Lagi di Bali, Perpaduan Tradisional dan Modern

10 Juli 2023

Peserta menerbangkan layang-layang kreasi saat mengikuti Sanur International Kite Festival 2017 di Pantai Mertasari, Sanur, Bali, 5 Agustus 2017. Acara ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan mancanegara di Bali. ANTARA/Fikri Yusuf
Festival Layang-layang Digelar Lagi di Bali, Perpaduan Tradisional dan Modern

Festival layang-layang internasional kembali dihelat di Bali dan akan menjembatani para pelayang tradisional dan modern.


Parangkusumo Fashion Week, Semarak Peragaan Busana di Kawasan Gumuk Pasir Bantul

16 Desember 2022

Pengunjung berwisata di Gumuk Pasir, Parangkusumo, Bantul, D.I Yogyakarta, Rabu 4 Mei 2022. Gumuk Pasir yang berada di pesisir selatan Yogyakarta tersebut merupakan salah satu destinasi wisata alam favorit di Kabupaten Bantul. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Parangkusumo Fashion Week, Semarak Peragaan Busana di Kawasan Gumuk Pasir Bantul

Pemkab Bantul menggelar Parangkusumo Fashion Week, peragaan busana di kawasan gumuk pasir. Menuju jejaring kota kreatif Unesco.


14 Januari, Hari Layang-layang Internasional Berawal dari Gujarat India

14 Januari 2022

Sejumlah orang menerbangkan layang-layang berukuran raksasa dalam festival layang-layang Internasional ke-28 di Berck, Prancis, Jumat (18/4). AP/Michel Spingler
14 Januari, Hari Layang-layang Internasional Berawal dari Gujarat India

14 Januari diperingati sebagai Hari Layang-layang Internasional dimulai dari Gujarat India, menjadi penanda kebangkitan para dewa,


5 Daya Tarik Pantai Pangandaran, Wisatawan Pulang Penuh Kenangan

19 Mei 2021

Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang sepi dari wisatawan (7/2). Empat rusa penghuni Cagar Alam Pananjung mendekati pantai untuk mencari makanan dan sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan. TEMPO/Prima Mulia
5 Daya Tarik Pantai Pangandaran, Wisatawan Pulang Penuh Kenangan

Pantai Pangandaran merupakan destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Setidaknya terdapat 5 alasan wisatawan ke sini.


Festival Layang-layang Danguang Tagak Tali di Pariaman, Bukan Sekadar Lomba

11 Maret 2021

Walikota Pariaman, Sumbar, Genius Umar menerbangkan layang-layang pada Festival Layang-layang Danguang Tagak Tali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Koto Marapak, Kecamatan Pariaman Timur dan masyarakat setempat, Rabu. (Antarasumbar/Aadiaat M. S.)
Festival Layang-layang Danguang Tagak Tali di Pariaman, Bukan Sekadar Lomba

Festival Layang-layang Danguang Tagak Tali itu sempat tertunda untuk digelar akibat kondisi pandemi.


Ubah Citra, Bantul Sulap Parangkusumo jadi Wisata Malam

29 November 2019

Taman Gumuk Pasir, di Pantai Parangkusumo Bantul Yogyakarta yang unik karena tanaman tumbuh di pasir. (shutterstock.com)
Ubah Citra, Bantul Sulap Parangkusumo jadi Wisata Malam

Pantai Parangkusumo Bantul, Yogyakarta bersebelahan dengan Pantai Parangtritis. Sayangnya Parangkusumo lebih dikenal sebagai tempat prostitusi.