Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

image-gnews
Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkenal dengan berbagai spot alam menarik dan wahana buatannya. Belum banyak yang tahu bahwa di lereng Merapi itu ada kawasan seluas 1,7 hektare yang menjadi pusat budi daya ratusan sapi perah berkualitas bernama Koperasi Samesta atau kependekan dari Sapi Merapi Sejahtera.

Lokasi persis koperasi ini ada di Dusun Plosokarep, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa ini dikenal juga sebagai kampung kelahiran almarhum juru kunci Merapi Mbah Marijan yang wafat saat erupsi tahun 2010. Di desa ini setiap harinya lebih dari 500 unit jip wisata wira-wiri mengangkut tur wisatawan.

"Kami sedang siapkan paket eduwisata peternakan sapi perah sembari merampungkan sejumlah sarana, nanti bekerja sama dengan pengelola jip wisata lava tour," kata Ketua Koperasi Samesta Ruslan, Jumat, 26 Juli 2024.

Budi Daya Sapi Perah

Ruslan menuturkan, di koperasi itu terdapat populasi sekitar 600 ekor sapi baik anakan maupun dewasa. Jenis yang dibudidayakan adalah sapi holstein atau frisia asal Australia yang dikenal sebagai trah sapi perah paling banyak memproduksi susu. Selain itu, saat ini koperasi tersebut juga merintis budi daya sapi Jersey asal Inggris, yang juga dikenal sebagai sapi perah berkualitas.

Ruslan mengungkap nantinya pengunjung yang datang bisa belajar langsung dari para peternak dan ahlinya segala hal tentang peternakan sapi sambil mempraktikkannya.

"Misalnya cara merawat anak sapi, memberi makan sapi, memerah dan mengolah susu, produksi konsentrat untuk gizi pakan sapi, hingga minum susu sapi hasil perahan yang sudah diolah dan siap disajikan," kata dia. 

Tak hanya soal teknik budi daya sapi, wisatawan juga akan diajak mengenal bagaimana limbah kotoran sapi diolah sampai mendapat pengetahuan hasil olahan susu seperti yogurt dan kefir.

Bagian Paket Lava Tour

Untuk menuju lokasi koperasi itu, wisatawan pun nantinya bisa sekalian memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour

Ruslan menuturkan eduwisata ini bisa menjadi media transfer pengetahuan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sapi perah sembari menikmati sejuknya udara lereng Merapi.

Setiap harinya, koperasi itu memproduksi sedikitnya 2.700 liter susu sapi. Susu itu lantas disalurkan ke produsen untuk diolah menjadi produk konsumsi. "Untuk produksi susu di sini kami supply ke Sari Husada-Danone," kata Ruslan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ruslan menuturkan, produksi susu sapi di koperasi itu sebelum tahun 2022 sebenarnya sempat mencapai 4 ribu liter perhari. Namun pasca terjadi wabah penyakit kuku dan mulut pada April-September 2022 yang menerjang berbagai wilayah Indonesia, produksi susu koperasi itu menurun separuhnya.

Baru mulai 2023, koperasi itu mulai bangkit menggenjot produksi susu sapinya kembali dengan melibatkan sejumlah mitra, seperti Yayasan Rumah Energi, Sari Husada Generasi Mahardhika, dan Danone Ecosystem, serta Prisma. Selain itu, koperasi mulai menyiapkan diversifikasi usaha agar tetap bertahan. 

"Sembari meningkatkan kembali produksi susu kami juga siapkan paket eduwisata sehingga bisa makin kuat dan semangat budidaya sapi di masyarakat ikut tumbuh," kata dia.

Pendampingan dari Pemerintah dan Swasta

Rachmat Hidayat selaku Government and External Scientific Affairs Director Danone Indonesia menuturkan, pihaknya melihat peternakan sapi di koperasi itu layak mendapat pendampingan baik dari pemerintah dan swasta.

"Jadi, koperasi ini tak hanya bisa meningkatkan pasokan serta kualitas susu, tapi juga bisa mulai melakukan diversifikasi bisnis salah satunya eduwisata," kata dia.

Adapun Ketua Kelompok Ruminansia Perah Kementerian Pertanian Argi Argiris menuturkan saat ini Indonesia baru bisa memenuhi 20 persen dari total kebutuhan susu dalam negeri sedangkan 80 persennya mengandalkan impor.

"Tumbuhnya koperasi peternakan yang didampingi sejumlah mitra untuk berkembang menjadi sangat penting agar kita tidak lagi mengalami defisit kebutuhan susu," kata dia.

Pilihan Editor: Sebagian Kawasan Gardu Pandang Kaliurang Lereng Merapi Ditutup sampai Oktober, Ini Alasannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

5 jam lalu

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Yogyakarta mewisuda 84 mahasiswa menjadi Sarjana Terapan di bidang Nuklir, di Hotel Sahid, Rabu, 11 September 2024. (Foto: Dok Poltek Nuklir)
70 Persen Wisudawan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia Tahun Ini Sudah Ditarik Perusahaan

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia mewisuda sebanyak 84 lulusan pendidikan sarjana dari tiga program studinya pada Rabu, 11 September 2024.


Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

8 jam lalu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan menuju Masjid Agung pada perayaan Grebeg Sekaten 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu 9 November 2019. Pihak Keraton menghadirkan dua pasang gunungan laki-laki dan perempuan untuk diperebutkan warga dalam puncak perayaan Sekaten 2019 dan Maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Upacara Sekaten Keraton Surakarta Sempat Ricuh, Bagaimana Sejarah Prosesi Adat Ini?

Upacara Sekaten Keraton Surakarta sempat ricuh, apa yang terjadi?


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

2 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

3 hari lalu

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

4 hari lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

5 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

6 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

7 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

7 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

8 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.