Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaga Ciri Arsitektur Kawasan Cagar Budaya, Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Kaji Fasad Bangunan

image-gnews
Puro Pakualaman di Kota Yogyakarta. Dok. Istimewa
Puro Pakualaman di Kota Yogyakarta. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu ciri khas unik Kota Yogyakarta adalah terpeliharanya sejumlah kawasan cagar budaya yang di dalamnya terdapat bangunan berusia ratusan tahun. Kota Yogyakarta memiliki empat kawasan cagar budaya utama, di mana setiap kawasan itu memiliki gaya arsitektur berbeda-beda. 

Empat kawasan cagar budaya, yakni kawasan Kraton, Pakualaman, Kotabaru dan Kotagede. Pendirian bangunan baru, baik untuk permukiman pribadi maupun tempat usaha komersial di sekitar kawasan cagar budaya dinilai berpotensi menghilangkan atau merusak ciri kawasan budaya itu ketika dilakukan serampangan tanpa acuan.

"Pelestarian kawasan cagar budaya di Yogya salah satunya dengan mempertahankan citra kawasan yang memiliki ciri gaya arsitektur tertentu," kata Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya, Selasa, 13 Juni 2023.

Masyarakat yang tinggal di sekitar objek Warisan Budaya dan Cagar Budaya (WBCB) pun diharapkan bisa menyesuaikan ciri khas itu, terutama ketika hendak melakukan renovasi atau pendirian bangunan baru miliknya.

Aman mencontohkan kawasan cagar budaya Pakualaman. Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nomor 40 Tahun 2014, area Pakualaman memiliki ciri gaya arsitektur tradisional Jawa- India.

Umumnya bangunan-bangunan di area Pakualaman terlihat dominan tak bertingkat atau maksimal dua lantai dengan atap relatif lebar nan rendah. "Bangunan-bangunan baru yang berada di kawasan Pakualaman direkomendasikan untuk mengikuti gaya arsitektur tersebut," kata Aman.

Aman mengatakan pelestarian suatu kawasan cagar budaya tetap harus dibarengi dengan geliat ekonomi yang menguntungkan masyarakat di sekitarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan Pemerintah Kota Yogya memiliki tim khusus yang bisa menjadi tempat konsultasi pembangunan di kawasan cagar budaya agar tak merusak ciri arsitekturnya. Nama tim khusus itu, yakni Tim Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya (TP2WB).

"Tim ini bertugas untuk memberikan arahan dan rekomendasi bentuk fasad bangunan yang akan didirikan warga di sekitar kawasan cagar budaya," kata Yetti. "Masyarakat dapat bertanya dan berkonsultasi kepada tim tersebut dan tentunya tidak dipungut biaya."

Dari proses ini, setiap akan ada pembangunan bangunan baru, masyarakat dapat memahami kaidah-kaidah pelestarian dan perlindungan cagar budaya yang ada. "Aturan-aturan arsitektur bangunan di kawasan cagar budaya bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan pembangunan atau konstruksi perlu jadi perhatian," kata Yetti.

Pilihan Editor: Cerita Pembangunan Water Toren Kota Magelang: Berdiri Seabad Lalu, Berawal dari Wabah Penyakit

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 jam lalu

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.


Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

11 jam lalu

Kericuhan mewarnai konvoi kelulusan pelajar di Kota Yogyakarta Senin (13/5). Dok.istimewa
Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.


Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

22 jam lalu

Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.


Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

22 jam lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.


Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

1 hari lalu

Potongan video viral saat wisatawan yang sedang berwisata ke Yogya dihadang debt collector karena dituduh menunggak cicilan mobilnya. Dok.istimewa
Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.


Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

2 hari lalu

Para calon jemaah haji dari wilayah Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024


Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

2 hari lalu

Teguh Karya
Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

3 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

3 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana