Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

image-gnews
Potongan video viral saat wisatawan yang sedang berwisata ke Yogya dihadang debt collector karena dituduh menunggak cicilan mobilnya. Dok.istimewa
Potongan video viral saat wisatawan yang sedang berwisata ke Yogya dihadang debt collector karena dituduh menunggak cicilan mobilnya. Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah utas viral di media sosial tentang wisatawan yang tiba-tiba dihadang tak kurang 10 juru tagih atau debt collector perwakilan perusahaan pembiayaan saat sedang mengendarai mobil di area Jalan HOS Cokroaminoto, tak jauh dari Malioboro, Kota Yogyakarta pada 6 Mei 2024 lalu.

Dalam video amatir yang diunggah pada 10 Mei 2024, tampak seorang pria dikepung sejumlah orang yang turut membawa bukti tunggakan tagihan. Mereka hendak menarik paksa mobil berpelat nomor area Provinsi Jawa Timur yang sedang asyik berwisata itu.

Dalam narasi unggahan itu, pengirim menyebutkan jika mobil yang hendak ditarik itu dibeli dari sebuah showroom di Bondowoso Jawa Timur, bukan dibeli melalui lembaga pembiayaan yang diwakili para penagih. Mobil juga dilengkapi BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor) disertai faktur STNK. 

Data pemilik mobil itu pun diketahui juga berbeda dengan data yang dibawa penagih. 

Untuk keamanan dan menyelesaikan perkara itu, pengendara mobil yang merupakan wisatawan asal Madura itu pun sengaja membelokkan kendaraannya masuk kantor Direktorat Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta saat dihadang para penagih itu.

Kepala Satuan Resor Kriminal Polresta Kota Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi Probo Satrio menyesalkan penghadangan para debt collector itu kepada wisatawan di jalanan.

"Tidak boleh ada model-model cegat (di jalan) begini, secara fidusia, (penarikan kendaraan) harus ada ketetapan pengadilan," kata Probo di Yogyakarta Sabtu 11 Mei 2024.

Salah sasaran

Dalam kasus itu, pihak debt collector pun telah diperiksa kepolisian soal aksi jalanannya. Mereka telah meminta maaf karena ternyata salah sasaran meski telah menimbulkan kecemasan wisatawan yang dicegat.

Sebab, belakangan baru diketahui, mobil yang hendak mereka tarik paksa, BPKB-nya ada di rumah sang pemilik. Dugaan sementara, ada BPKB ganda dalam kasus ini.

"Kalau caranya cegat di jalan seperti preman begini bisa dikenakan pasal perampasan," kata Probo.

"Dari kasus ini, ternyata pihak pemilik mobil membeli mobil itu tidak melalui leasing (lembaga pembiayaan), dugaannya ada BPKB ganda, sehingga akhirnya mobil itu tidak jadi ditarik," imbuh Probo.

"Wisatawan itu bisa membuktikan bahwa dia beli dari diler bukan melalui (lembaga) finance," urainya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Probo mengatakan, soal dugaan BPKB ganda itu sedang ditangani Polda Jawa Timur. 

Dalam kasus ini, Probo mengatakan belum terjadi tindak pidana karena mobil tak jadi ditarik oleh para penagih.

"Tapi kalau mobil itu jadi ditarik (paksa) di jalan, kasusnya bisa masuk perampasan dan diproses," kata dia.

Pada Sabtu, 11 Mei 2024, para penagih itu pun dihadirkan di Kantor Polresta Yogyakarta. Mereka diketahui berasal dari sebuah perusahaan penagihan, yang mendapat kuasa lembaga pembiayaan di Denpasar Bali untuk melakukan penagihan. 

Pimpinan para penagih, Heru, meminta maaf terkait kasus salah sasaran itu, terlebih penagihannya dilakukan dengan cara mencegat di jalan.

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Yogyakarta, terlebih untuk (Raja Keraton Yogyakarta) Sri Sultan Hamengkubuwono atas kasus ini," kata Heru. "Kami juga meminta maaf kepada pihak keluarga (yang ditagih mobilnya), kami berharap dapat bekerja lebih profesional ke depannya."

Dari informasi yang diterima para penagih, pemilik mobil yang ditagih disebut menunggak cicilan selama 11 bulan kepada perusahaan pembiayaan yang berada di Denpasar Bali. Ternyata, pemilik mobil yang ditagih memiliki BPKB sama yang disimpan di rumahnya yang diperoleh dari diler Bondowo Jawa Timur.

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video. Tak ada saling lapor dalam kasus itu.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

2 jam lalu

Beragam permainan yang dipamerkan komunitas board game di Yogyakarta, Sabtu, 7 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pelaku Kreatif Kumpul di Yogya Soroti Ekosistem Board Game untuk Dongkrak Wisata

Ratusan pelaku industri kreatif berkumpul di Yogyakarta menyoroti tentang ekosistem board game dan kontribusinya bagi sektor wisata di Tanah Air.


Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

1 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Ramai Penolakan Tempat Hiburan Malam di Yogya, Ini Respon Sultan HB X

Sultan HB X merespon penolakan warga terhadap rencana beroperasinya hiburan malam di Sleman, Yogyakarta


Profil Chico Hakim, Juru Bicara PDIP yang Mendadak Viral di Media Sosial

2 hari lalu

Chico Hakim. Instagram
Profil Chico Hakim, Juru Bicara PDIP yang Mendadak Viral di Media Sosial

Nama Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim mendadak viral di media sosial X. Ada apa?


Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

2 hari lalu

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia
Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Prof Mubyarto merupakan akademisi dan penggagas ide-ide mengenai konsep Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Pancasila


Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

2 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jaga Sumbu Filosofi Steril Alat Peraga Kampanye Pilkada, Yogyakarta Revisi Aturan

Kawasan Sumbu Filosofi merujuk garis imajiner yang membentang dari Tugu Yogyakarta-Malioboro-Keraton- Panggung Krapyak Yogyakarta.


Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

2 hari lalu

Tengkorak fosil Gajah Blora yang dipamerkan di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, bagian dari Vredebur Fair 4-29 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Melihat Tengkorak Gajah Blora hingga Senjata Prajurit Pangeran Diponegoro di Vredeburg Fair 2024

Replika raksasa Tengkorak Gajah Blora hingga Homo Erectus P-VIII, yang dulu dikenal sebagai Pithecanthropus erectus, ada di Vredeburg Fair.


Petani di Yogya Pakai 'Oke Google' Viral di Medsos, Bikin Eks Menteri Susi Terkesan

3 hari lalu

Petani di Yogyakarta yang videonya viral karena manfaatkan aplikasi Google Assistant di areal lahannya. Dok. Twitter
Petani di Yogya Pakai 'Oke Google' Viral di Medsos, Bikin Eks Menteri Susi Terkesan

Video seorang pria yang disebutkan sebagai petani milenial asal Yogyakarta memanfaatkan aplikasi Google Assistant dan internet viral di medsos.


Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

3 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Sultan HB X Minta Para Politisi Ikut Jaga Yogyakarta Tetap Aman selama Pilkada

Yogyakarta yang memiliki destinasi populer di tiap kabupaten/kota dinilai butuh suasana kondusif termasuk dalam momentum Pilkada ini.


Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

4 hari lalu

Suasana di Teras Malioboro 1 Yogyakarta saat pagi hari. Tempo/Pribadi Wicaksono
Awal September, Ada Pesta Rakyat Sepanjang Pekan di Teras Malioboro Yogyakarta

Wisatawan tidak hanya sekadar bisa berbelanja berbagai cinderamata unik, namun juga bisa menikmati berbagai kuliner tradisional Yogyakarta.


Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

4 hari lalu

Bus Jogja Heritage Track (JHT) beroperasi dengan rute kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Peringati 12 Tahun UU Keistimewaan, Yogyakarta Siapkan 487 Acara Selama 30 Hari

Event itu tersebar di lima kabupaten/kota di DI Yogyakarta pada 12 Agustus hingga 12 September 2024.