Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasi Jangkrik, Menu Masakan Favorit Sunan Kudus

Reporter

Nasi Jangkrik. Foto: Badiatul Muchlisin Asti.
Nasi Jangkrik. Foto: Badiatul Muchlisin Asti.
Iklan

TEMPO.CO, Kudus - Nasi jangkrik sebagai kuliner khas Kudus belum terlalu populer. Tidak sepopuler kuliner khas Kudus lainnya seperti soto Kudus, sate kerbau, lentog Tanjung, dan opor Sunggingan. Namun bagi masyarakat Kudus, kuliner nasi jangkrik sebenarnya tidak terlalu asing di telinga.

Menu nasi jangkrik sudah lama eksis, bahkan diyakini sebagai menu favorit Sunan Kudus. Juga sajian kegemaran Kyai Telingsing—tokoh penyiar Islam di Kudus yang semasa dengan Sunan Kudus.

Masyarakat Kudus mengenal nasi jangkrik karena menu ini dijadikan sebagai hidangan yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat saat puncak tradisi buka luwur atau pelepasan kain selubung makam Sunan Kudus yang diadakan pada setiap tanggal 10 Muharram (Asyura).

Apa Itu Tradisi Buka Luwur?

Luwur sendiri adalah kain kelambu atau selubung penutup makam. Dalam tradisi buka luwur, luwur makam Sunan Kudus  yang lama diganti baru. Dan pembagian nasi jangkrik menjadi salah satu bagian dalam tradisi buka luwur yang masih terus dilestarikan hingga kini. 

Tujuan pembagian nasi jangkrik sendiri adalah dalam rangka menumbuhkan rasa saling berbagi terhadap sesama, terutama kepada yang membutuhkan. Bahan-bahan untuk mengolah nasi jangkrik berasal dari sumbangan masyarakat, baik dalam bentuk kerbau, kambing, beras, dan lainnya.

Pengolahan nasi jangkrik juga melibatkan sukarelawan, atau biasa disebut dengan istilah perewang, yang jumlahnya mencapai lebih dari 1000 perewang. Sehingga boleh dibilang, tradisi buka luwur dengan pembagian nasi jangkrik merupakan aksi sosial dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. 

Pusat kuliner Menara Kudus yang menyediakan nasi jangkrik. Foto: Badiatul Muchlisin Asti.

Tak jelas sejak kapan pembagian nasi jangkrik itu menjadi salah satu bagian dalam tradisi buka luwur makam Sunan Kudus. Namun, banyak yang menginformasikan, pembagian nasi jangkrik sudah berlangsung sangat lama—yang tetap dilestarikan hingga kini.

Biasanya, saat puncak tradisi buka luwur tersebut, masyarakat antre di kompleks Menara Kudus untuk mendapatkan nasi jangkrik. Ribuan bungkus nasi jangkrik dibagikan yang jumlahnya bisa mencapai  30-an ribu bungkus—sebelum pandemi COVID-19.

Berburu Nasi Jangkrik

Dulu, menu nasi jangkrik hanya bisa dijumpai saat tradisi buka luwur makam Sunan Kudus. Namun, saat ini, menu itu dapat dijumpai setiap hari. Meski belum banyak, ada angkringan dan kedai di Kudus yang menyediakan menu nasi jangkrik. Salah satunya adalah sebuah kedai di Pusat Kuliner Menara Kudus, Waroeng Kita, yang berada di pojok perempatan Sucen atau terletak kurang lebih 450 meter sebelah utara Menara Kudus.

Pusat Kuliner Waroeng Kita konsepnya serupa food court yang di dalamnya ada sejumlah gerai yang menyajikan pelbagai kuliner Nusantara—tidak hanya kuliner lokal Kudus. Ada soto Lamongan, nasi kebuli, sate Padang,  rendang, rawon, tengkleng, sate kambing, sate ayam, sate taichan, nasi gandul, dan banyak lagi. Adapun untuk kuliner khas Kudus, selain pecel pakis, ada nasi jangkrik.

Soal nasi jangkrik, jangan mengira bahwa di dalamnya ada serangga jangkriknya. Nasi jangkrik hanya istilah saja untuk menyebut menu warisan Sunan Kudus itu. Seperti nasi kucing khas angkringan dan HIK ala Yogyakarta dan Solo—yang di dalamnya tidak mengandung daging kucing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nasi jangkrik  terdiri dari nasi dengan lauk olahan daging kerbau yang dipotong dadu. Dalam seporsi nasi jangkrik terdiri dari nasi putih, olahan  daging kerbau, tahu, ada juga yang ditambah krecek, dengan kuah bersantan nyemek—sekedar basah, dengan cita rasa gurih. Cita rasa pedasnya berasal dari sambal yang biasa dijadikan pelengkap dalam nasi jangkrik.

Dalam penyajian nasi jangkrik, mempertahankan kearifan ekologis dengan menggunakan bungkus atau lemek daun jati—seperti dalam pembagian nasi jangkrik pada tradisi buka luwur makam Sunan Kudus. Selain memiliki makna kesederhanaan, juga daun jati menambah khas aroma nasi hingga secara psikologis dapat mendongkrak nafsu makan karena masakan terasa lebih sedap.

Asal-usul Nama Nasi Jangkrik

Nama nasi jangkrik tergolong unik dan nyentrik, sehingga memantik tanya tentang asal-usul penamaannya. Namun, tak ada data yang secara valid dapat dirujuk terkait asal-usul di balik kata “jangkrik” yang menjadi nama bagi menu warisan Sunan Kudus ini.

Dari cerita tutur yang populer, nama jangkrik sudah digunakan oleh Sunan Kudus semasa hidupnya. Dikisahkan, suatu hari, Sunan Kudus dan Kyai Telingsing berkumpul di bangunan tajug Menara Kudus bersama dengan para wali lainnya. Sementara istri Sunan Kudus menyiapkan sebuah masakan—yang sekarang populer dengan nama nasi jangkrik—sebagai sajian untuk perkumpulan tersebut.

Ternyata, kelezatan hidangan tersebut dirasakan oleh para wali yang hadir pada perkumpulan tersebut. Sehingga di sela menyantap hidangan itu, ada terdengar suara celetukan—sebuah sumber menyebutkan, konon celetukan itu datang dari Kyai Telingsing. “Jangkrik, masakan apa iki, kok enake pol,” demikian kira-kira bunyi celetukan itu, yang artinya “Jangkrik, masakan apa ini, kok enak sekali.” 

Bagi masyarakat Jawa, kata “jangkrik” biasa dijadikan untuk mengekspresikan sesuatu—semacam pisuhan (makian) tapi lebih halus dan cenderung positif—sebagai penghangat suasana. Celetukan Kyai Telingsing sendiri memiliki arti pujian akan kelezatan masakan hasil olahan istri Sunan Kudus yang sedang disantapnya. Dari situlah, konon nama nasi jangkrik berasal.

Versi lain menyebutkan, penamaan nasi jangkrik berasal dari bawang goreng yang ditaburkan di atas nasi jangkrik. Sekilas bawang goreng itu bentuknya mirip bulu jangkrik—berwarna  mengkilap kecoklatan, sehingga dari situlah kemudian konon masakan itu dinamakan nasi jangkrik.

Badiatul Muchlisin Ati

Tulisan ini telah dimuat di TelusuRI

Baca juga: Tradisi Berbagi Nasi Jangkrik pada Acara Buka Luwur Sunan Kudus

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

5 jam lalu

Sop Senerek Bu Atmo Khas Magelang. Tempo/Arimbihp
Mencicip Sop Senerek Bu Atmo, Kuliner Khas Magelang yang Usianya Separuh Abad

Berbeda dengan kuliner sop di daerah lain yang biasanya bercitarasa gurih, Sop Senerek Bu Atmo identik dengan kuah manis.


7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

1 hari lalu

Pedagang pasar Krangggan, Jogja. ANTARA
7 Kuliner Pasar Kranggan Jogja, Pemburu Hidden Gems Merapat!

Anda akan merasakan akulturasi kuliner seperti ramen, kwetiau, juga western ala Jogja di TFP Kopi Warung yang ada di Pasar Kranggan, Yogyakarta.


Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

2 hari lalu

Dalam merayakan Hari Keju Sedunia, MEG Cheese mengadakan perayaan MEG Cheese Day pada tanggal 3 - 4 Juni 2023 di Summarecon Mall Serpong/Meg Cheese
Keju Bikin Makanan Indonesia Jadi Naik Kelas

Meg Cheese rayakan peringatan Hari Keju Sedunia dengan menggelar Meg Cheese Day


7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

2 hari lalu

Salah satu zona Dino Adventure di Taman Pintar Yogyakarta. Dok. Taman Pintar
7 Tempat Wisata Anak dan Keluarga Terbaik di Yogyakarta

Dengan harga terjangkau, aneka pilihan tempat wisata sekaligus kuliner khas pun menjadi satu paket di Yogyakarta.


Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

6 hari lalu

Pengemudi ojek daring bersiap mengantar rantang berisi makanan saat pemberian bantuan makanan kepada para lanjut usia (lansia) terlantar di Kantor Pemkot Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 9 April 2020. Pemberian sebanyak 600 rantang makanan oleh Dinas Sosial Kota Tegal yang dikirim melalui pengemudi ojek online ke tempat tinggal lansia. ANTARA/Oky Lukmansyah
Survei Konsumsi Kuliner Gen Z dan Milenial: Pilih karena Ada Promo, Sering Beli Fast Food

Hasil survei terbaru dari perusahaan riset berbasis digital, Populix, mengungkap pola konsumsi kuliner di kalangan anak muda Gen Z dan Milenial.


Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

7 hari lalu

Kuliner Sagun Khas Sumatera Barat yang terbuat dari olahan kelapa dan tepung tapioka. TEMPO/Fachri Hamzah.
Mencicipi Sagun Khas Sumatera Barat yang Renyah dan Manis

Sagun memiliki kemiripan dengan Sagon yang berasal dari Yogyakarta.


Resep Sederhana Membuat Gyoza

11 hari lalu

Gyoza. Pixabay
Resep Sederhana Membuat Gyoza

Gyoza kuliner yang berasal dari Cina, disebut jiaozi. Tapi, hidangan ini sekarang sudah populer di Jepang


Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

11 hari lalu

Coto Makassar. Dok. Tokopedia
Resep Coto Makassar yang Bisa Anda Coba di Rumah

Coto Makassar merupakan salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan. Berikut resep yang bisa Anda coba di rumah.


JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

12 hari lalu

J.co Donuts
JCO Indonesia Dapat Sertifikat Halal dari BPJPH, Sucofindo Bantu Prosesnya

JCO Indonesia berhasil memperoleh Sertifikat Halal. PT Sucofindo membantu BPJPH dalam proses pembuatan hingga penyerahan Sertifikat Halal tersebut.


ESB Gandeng Foodizz Gelar Roadshow Gratis untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Daftarnya

13 hari lalu

CEO & Co-Founder PT Esensi Solusi Buana (ESB), Gunawan saat menunjukkan ekosistem ESB di sela Press Conference ESB x Foodizz Academy F&B National Roadshow Scale Up Bisnis Kuliner Juara Lokal di Jakarta pada Selasa, 23 Mei 2023. TEMPO/Hanifah Dwijayanti
ESB Gandeng Foodizz Gelar Roadshow Gratis untuk UMKM Kuliner, Begini Cara Daftarnya

ESB bersama Foodizz menggelar Roadshow Nasional gratis untuk UMKM Kuliner, bagaimana cara Daftarnya?