TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu ikon wisata Kota Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg, kembali ramai dikunjungi pelajar sekolah dari berbagai daerah pada tahun ajaran baru ini. Pantauan Tempo pada Kamis 28 Juli 2022, para pelajar baik dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) itu terus memadati museum yang berada di ujung Jalan Malioboro tersebut.
Kondisi ramainya Vredeburg tahun ajaran baru kali ini sangat kontras dibanding dua tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19 masih tinggi dan membuat kunjungan anjlok. "Tahun ini kami mulai kembali menggelar even Vredeburg Fair yang sebelumnya sempat vakum dua tahun karena pandemi," kata Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja pada Kamis, 28 Juli 2022.
Dalam even yang digelar 28 Juli hingga 1 Agustus 2022 itu, Suharja mengatakan Vredeburg Fair menjadi momentum kolaborasi kembali antara museum dan berbagai komunitas. Tiap komunitas diberi ruang mempresentasikan koleksinya untuk diapresiasi para pelajar sekolah dan wisatawan umum.
Komunitas yang dirangkul dalam even ini seperti Museum Lukis Basoeki Abdullah Jakarta, Museum Penerangan TMII Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Monumen Pers Nasional Surakarta, Museum Kepresidenan Balai Kirti Bogor, BPSMP Sangiran, juga Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Selain itu ada Komunitas Djokjakarta 1945, Komunitas Guyub Seni, Komunitas Sepeda Tua ”Podjok”, Komunitas Youtuber Sepeda Indonesia DIY, Komunitas Pocil, Komunitas Kota Toea Magelang, dan Komunitas Jajanan.
"Ada pula serangkaian aktivitas Vredeburg Fair yang bisa diikuti pelajar SD hingga mahasiswa setiap harinya," kata Suharja yang menyebut selama even ini jam buka Vredeburg mulai pukul 07.30-16.30 WIB.
Sebut saja seperti gerakan belajar bersama museum (GEMA), Detektif Vredeburg, talk show radio, wisata sejarah dan budaya, pangggung ekspresi seni pelajar dan komunitas, pentas kesenian tradisional, workshop dan pameran museum dan komunitas.
"Jadi kebutuhan berbagai segmen kelompok pengunjung khususnya pelajar SD, SMP, pelajar SMA, mahasiswa serta umum terakomodasi di even ini," kata Suharja. Ia menambahkan sebagai momentum pengungkit kunjungan wisata kembali, Vredeburg Fair tahun 2022 ini mengusung tema Bregas Gumregah.
"Semangat tema itu kami ingin mengajak masyarakat dan komunitas mau bangkit dan berkarya kembali setelah pandemi Covid-19 yang selama ini mengakibatkan kevakuman khususnya kunjungan museum," kata dia.
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Yudi Wahyudin yang menghadiri launching Vredeburg Fair itu mengatakan di era saat ini, penyajian museum harus lintas batas.
"Penyajian museum kepada publik tidak bisa lagi hanya mengandalkan komunitas yang berkutat pada narasi, artefak, atau manuskrip, melainkan komunitas komunitas yang menawarkan media baru," kata Yudi.
Karena itu, Vredeburg Fair menggandeng lebih banyak komunitas agar lebih berwarna karena penyajian informasinya lebih beragam untuk khalayak. Masyarakat bisa belajar sejarah dari media lukisan, moda transportasi sepeda di masa lampau, forografi, hingga dari sudut pandang arkeologi.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga: Pameran Temporer Serangan Umum 1 Maret Digelar di Museum Benteng Vredeburg
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.